Advertisement
Beredar Nama-nama Calon Menteri Baru Pemerintahan Jokowi, Ini Respons Warganet
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA – Setelah beredar video Presiden Joko Widodo yang jengkel terhadap para menterinya dan mengancam akan melakukan reshuffle kabinet. Warganet pun membicarakan isu reshuffle di media sosial.
Sebelumnya, juga sempat beredar informasi mengenai nama-nama calon menteri baru yang akan masuk dalam Kabinet Jokowi-Ma’ruf Amin di aplikasi pesan singkat Whatsapp.
Advertisement
Sejumlah nama yang dikabarkan akan menjabat sebagai menteri yang baru antara lain adalah Budi Gunawan yang saat ini menjabat sebagai Kepala BIN dikabarkan mengisi posisi Menkopolhukam.
Kemudian, ada nama Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nasir sebagai Mendikbud. Selanjutnya, Ketua Umum PB IDI Daeng Muhammad Faqih dikabarkan mengisi pos sebagai Menteri Kesehatan, dan Soetrisno Bachir yang dikabarkan mengisi posisi Menteri Sosial di Kabinet Jokowi-Ma’ruf.
Namun, hingga saat ini, belum ada keterangan resmi dari Istana mengenai isu reshuffle.
Pada Kamis (2/7/2020) ini, warganet di Twitter ramai membicarakan mengenai reshuffle. Berikut ini komentar warganet mengenai isu reshuffle di Twitter:
@MudjiburRohman: Biasalah… Untuk menutupi ketidakbecusan, anak buah yang dimarahi. #ReshuffleBoneka
@alanauari: Lebih cepat lebih baik, lakukan hal2 yg memang di rasa benar
@Martin66018654: Tidak memiliki progress y buat apa juga harus dipertahnkan. Memang perlu perubahan.
Sebelumnya pidato Presiden Joko Widodo dalam sidang kabinet 18 Juni 2020 menjadi sorotan. Dalam video yang diunggah akun Youtube Sekretariat Presiden, Minggu (28/6/2020), Presiden menumpahkan kekecewaan terhadap penanganan Covid-19 selama tiga bulan terakhir hingga menyinggung perombakan kabinet.
"Langkah apapun yang extraordinary akan saya lakukan. Untuk 267 juta rakyat kita, untuk negara. Bisa saja membubarkan lembaga, bisa saja reshuffle. Sudah kepikiran ke mana-mana saya," ujarnya dalam video rapat internal yang baru diunggah kanal resmi Sekretariat Presiden di Youtube, Minggu (28/6/2020).
Jokowi mengatakan bahwa dia melihat laporan belanja di kementerian tidak menunjukkan perkembangan penyerapan yang signifikan. Padahal, pada masa pandemi Covid-19 ini, peran pemerintah sangat penting, yakni dalam menjamin kelangsungan kehidupan masyarakat.
"Saya harus ngomong apa adanya, enggak ada progress yang signifikan. Kalau mau minta Perppu lagi saya buatkan asal untuk negara asal untuk rakyat. Saya pertaruhkan reputasi politik saya," ujar Jokowi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Meningkatkan Perlindungan dari Penyakit Menular, Jemaah Calon Haji Disarankan Vaksin
- Dugaan Pelanggaran Wewenang, Wakil Ketua KPK Laporkan Anggota Dewas
- 66 Pegawai KPK Pelaku Pungutan Liar di Rumah Tahanan Dipecat
- Wapres Maruf Amin Sebut Tak Perlu Ada Tim Transisi ke Pemerintahan Prabowo-Gibran
- WhatsApp Bocor, Israel Dikabarkan Gunakan Data untuk Serang Rumah Warga Palestina
Advertisement
Jadwal Pemadaman Jaringan Listrik di Kota Jogja Hari Ini, Cek Lokasi Terdampak di Sini
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Menhub Kunker ke Jepang: Indonesia Tingkatkan Kerja Sama Bidang Transportasi
- Pejabat Kementerian ESDM Diperiksa Terkait Korupsi Timah Triliunan Rupiah
- Wakil Presiden Dijadwalkan Membuka Rakernas Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting
- Jamaika Resmi Mengakui Kedaulatan Palestina
- Anies-Muhaimin Hadir di Penetapan KPU, Pakar UGM: Ada Peluang Ikut Koalisi Prabowo
- Meningkatkan Perlindungan dari Penyakit Menular, Jemaah Calon Haji Disarankan Vaksin
- Wanita 60 Tahun Lolos ke Kontes Miss Argentina karena Tampak Awet Muda
Advertisement
Advertisement