Advertisement

1.652 Orang Positif Covid-19 di Surabaya Jalani Isolasi di Rumah

Miftahul Ulum
Minggu, 28 Juni 2020 - 12:57 WIB
Sunartono
1.652 Orang Positif Covid-19 di Surabaya Jalani Isolasi di Rumah Seorang warga yang dinyatakan sembuh dari Covid-19 membawa spanduk bertuliskan ucapan terima kasih kepada tenaga medis saat dipulangkan dari tempat karantina di Asrama Haji Surabaya pekan lalu. - Antara

Advertisement

Harianjogja.com, SURABAYA - Jumlah orang terinfeksi Covid-19 di Surabaya yang menjalani isolasi di rumah semakin meningkat. Data Provinsi Jawa Timur mencatat kasus positif Covid-19 di Kota Surabaya per Sabtu (27/6/2020) tercatat sebanyak 5.414 kasus. Dari jumlah itu, 2.896 orang (53,49 persen) dirawat, 2.118 (39,12 persen) sembuh dan 400 orang (7,39 persen) meninggal.

Dari total konfirmasi yang menjalani perawatan, sebanyak 1.652 orang (57,04 persen) isolasi di rumah, 439 orang (15,16 persen) isolasi di gedung dan 805 orang (27,8 persen) isolasi di rumah sakit.

Advertisement

BACA JUGA : Surabaya Samai Wuhan Jika Kasus Terinfeksi Virus Corona

Bila dibandingkan dengan posisi Rabu (17/6/2020), konfirmasi positif 4.262 orang. Dari jumlah itu sebanyak 2.553 orang (59,9 persen) dirawat, 1.376 orang (32,29 persen) sembuh, 333 orang (7,81 persen) meninggal.

Dari total konfirmasi dirawat sebanyak 1.637 orang (64,12 persen) isolasi rumah, 78 orang (3,06 persen) isolasi gedung dan 838 orang (32,82 persen) isolasi rumah sakit.

Adapun data per Kamis (28/5/2020), positif Covid-19 di Kota Pahlawan 2.300 orang. Sebanyak 1.899 pasien (82,57 persen) dirawat, 199 pasien (8,65 persen) sembuh dan 202 pasien meninggal (8,78 persen).

Adapun bila dirinci berdasar kategori perawatan dan isolasi, pasien positif Covid-19 yang isolasi rumah 1.055 orang (56,56 persen), isolasi gedung 54 orang (2,84 persen) dan isolasi rumah sakit 790 orang (41,6 persen).

Pola Baru

Pemerintah Kota Surabaya, Jawa Timur menyiapkan pola agar pasien positif Covid-19 yang melakukan isolasi di Asrama Haji, Kota Surabaya cukup hanya satu kali menjalani tes usap (swab).

BACA JUGA : Terus Bermutasi, Virus Corona di Surabaya dan Daerah Lain

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, di Surabaya, Jumat (26/6/2020), mengatakan salah satunya dengan memisahkan pasien Covid-19 yang sudah dinyatakan negatif satu kali berdasarkan hasil swab dengan pasien positif.

"Nanti yang pasien Covid-19 satu kali negatif swab kita kumpulin dan kita pisah. Mungkin kalau di Hotel Asrama Haji kita bisa pakai pola-pola itu, mungkin satu kali (swab) begitu bisa," katanya.

Namun, ia mengatakan sebelum 14 hari menjalani masa isolasi, pasien tersebut harus dilakukan swab dengan tujuan agar pasien yang telah dilakukan dua kali swab itu bisa segera pulang pada hari ke-15.

"Jadi sebelum 14 hari kita harus lakukan swab. Supaya nanti kalau pas hari ke 15 itu bisa pulang. Jadi waktunya yang tidak pakai tetap 15 hari," katanya.

Sebetulnya, lanjut dia, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya melakukan satu kali swab pada pasien yang sebelumnya dinyatakan positif Covid-19 dengan hasil negatif. Saat ini sudah banyak pasien yang sembuh.

Namun, Risma khawatir jika pasien yang sebelumnya positif dilakukan sekali swab dengan hasil negatif itu kemudian bisa saja kembali positif.

"Menurut saya itu risiko sekali, karena kita punya pengalaman yang sudah-sudah pasien Covid-19 swab sekali hasilnya negatif itu kemudian jadi positif," katanya.

Meski begitu, ia menyatakan sedang menyiapkan pola dan berkoordinasi dengan Menteri Kesehatan (Menkes) agar pasien Covid-19 bisa dilakukan satu kali swab sebelum dipulangkan dari isolasi. Selain itu, ia juga harus memikirkan bagaimana menghindari dampak risiko yang ditimbulkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Lulusan Pertanahan Disebut AHY Harus Tahu Perkembangan Teknologi

Sleman
| Kamis, 25 April 2024, 20:37 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement