Advertisement

1.647 Rumah Sakit Bisa Laporkan Data Covid-19 Real Time

Nyoman Ary Wahyudi
Rabu, 10 Juni 2020 - 14:57 WIB
Sunartono
1.647 Rumah Sakit Bisa Laporkan Data Covid-19 Real Time Warga mengikuti tes diagnostik cepat Covid-19 (Rapid Test) secara "drive thru" di halaman Tugu Pahlawan, Surabaya, Jawa Timur, Kamis (28/5/2020). Tes diagnostik cepat gratis yang digelar salah satu rumah sakit swasta di Surabaya itu guna mengetahui kondisi kesehatan warga sebagai upaya untuk mencegah penyebaran virus Corona (Covid-19). - Antara/Didik Suhartono\\n

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA — Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito membeberkan hingga saat ini sudah ada 1.647 rumah sakit yang mampu melaporkan hasil pemeriksaan spesimen Covid-19 secara real time dari total keseluruhan 2.902 rumah sakit yang tersedia.

“Dari 2.902 rumah sakit saat ini, sudah ada 1.647 rumah sakit yang melaporkan datanya secara real time,” kata Wiku saat memberi keterangan dalam Kunjungan Presiden Joko Widodo ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Rabu (10/6/2020).

Advertisement

Sementara itu, Wiku mengatakan, jumlah rumah sakit rujukan Covid-19 juga mengalami peningkatan selama 3 bulan belakangan. “Dan semuanya terhubung dalam satu data kesatuan sehingga terhubung dengan laboratorium dan surveilans yang ada,” kata dia.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo meminta pelacakan virus corona dilakukan lebih masif lagi, sehingga menaikkan target uji spesimen menjadi 20.000 per hari.

“Untuk pengujian spesimen, saya kira, saya ucapkan terima kasih bahwa target pengujian spesimen yang dulu saya targetkan 10.000, ini sudah terlampaui dan saya harapkan target berikutnya 20.000 per hari. Ini harus sudah mulai kita rancang menuju ke sana,” katanya membuka rapat terbatas percepatan penanganan pandemi Covid-19, Kamis (4/6/2020).

Selain itu, Presiden juga meminta pelacakan agresif dilakukan dengan menggunakan bantuan sistem teknologi. Hal ini telah dilakukan oleh negara-negara lain.

“Misalnya Selandia Baru, mereka menggunakan digital diary, kemudian Korea Selatan mengembangkan mobile GPS untuk data-data sehingga pelacakan itu lebih termonitor dengan baik,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Tekan Kasus Stunting, Remaja Putri di Sleman Diberi Edukasi

Sleman
| Selasa, 23 April 2024, 17:27 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement