Advertisement
ABK WNI Paling Terdampak Signifikan Penyebaran Corona di Kapal Pesiar
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA — Indonesia sebagai salah satu negara yang terdampak signifikan dengan penyebaran virus corona penyebab Covid-19 di atas kapal pesiar dengan puluhan ribu warga yang bekerja sebagai pelayan di atas berbagai hotel terapung di dunia.
Direktur National Maritime Institute (Namarin) Siswanto Rusdi menjelaskan banyak WNI yang bekerja di Carnival Cruise Line, Cunard Line, American Cruise Line, dan sebagainya. Kini, sedikit demi sedikit mereka dikirim kembali oleh operatornya.
Advertisement
Dia menyebutkan bahwa pada gelombang pertama sekitar 800 lebih anak buah kapal (ABK) sudah tiba di Pelabuhan Benoa, Bali, beberapa waktu lalu. Ratusan ABK lagi, sudah menyusul masuk dan terus akan masuk hingga 20.000 ABK.
“Di Indonesia sendiri kasus terpapar virus corona di atas kapal penumpang juga lumayan banyak dibandingkan dengan pelayaran lain. Sejauh ini kapal yang dioperasikan oleh PT Pelni paling mendominasi sebagai tempat penjangkit. Perusahaan BUMN itu kini telah menyetop operasi kapal penumpang tetapi tetap menjalankan kapal perintis Sabuk Nusantara,” jelasnya, Jumat (29/5/2020).
Dia pun tak memungkiri dari semua bagian sektor pelayaran, pelayaran penumpang adalah yang paling banyak terdampak oleh virus corona. Sayangnya, kata dia, respons operator pelayaran cruise dunia terbilang lambat dibandingkan dengan sektor pelayaran lainnya. Alhasil jumlah orang yang terjangkit pun paling tinggi di antara berbagai jenis usaha pelayaran.
Salah satu penyebabnya, kata Siswanto, sikap keras kepala operator cruise. Mereka, katanya, tidak segera membatalkan pelayaran wisata yang sudah diprogram dan mengembalikan uang tiket. Penumpang akhirnya terpaksa tetap melakukan pelayaran di tengah pandemi corona.
Penyebab lainnya, kapal penumpang merupakan alat angkut yang paling banyak membawa penumpang diantara moda lainnya dan menjadi sulit sekali melakukan jaga jarak fisik.
Di sisi lain, dalam kondisi saat ini, normal baru atau new normal bukan lagi sekadar wacana. Negara-negara sudah mulai menyiapkan protokol bagi seluruh sektor kehidupan agar bisa hidup berdampingan dengan Covid-19. Sektor pelabuhan, pelayaran, logistik juga telah menyiapkan sejumlah langkah untuk itu.
“Namun, kami memperkirakan sektor usaha pelayaran penumpang atau cruise line ini akan terdampak cukup dalam, apabila new normal diterapkan,” jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Siap-Siap! Desain Paspor Bakal Berubah Tahun Ini
- Sempat Ditangkap, Jambret di Jaksel Kabur Pakai Mobil Patroli Polisi
- Erupsi Lagi, Gunung Semeru Semburkan Awan Panas Guguran
- Ini Profil Keseharian Harvey Moeis Suami Sandra Dewi yang Terseret Korupsi PT Timah
- Perbaikan Jalur Pantura Demak-Kudus Ditarget Rampung Sebelum April 2024
Advertisement
Kembali Tampil di Pilkada Gunungkidul Tahun Ini, Ini Gagasan yang Diusung Sutrisna Wibawa
Advertisement
Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII
Advertisement
Berita Populer
- Puan Maharani Menegaskan Partai Pemenang Pemilu Berhak Dapat Kursi Ketua DPR
- BMKG: Waspadai Potensi Hujan Badai di Indonesia
- Ramadan Berkah, PLN Kudus Salurkan Ratusan Paket Bantuan bagi Korban Banjir di Kudus dan Demak
- Jelang Lebaran, PLN Hadirkan 40 SPKLU Baru di Jalur Mudik untuk Kenyamanan Pengguna Mobil Listrik
- Soal Keselamatan Jurnalis Butuh Rencana Aksi Nasional
- Badan Geolog ESDM Ungkap Kondisi Gunung Semeru Setelah Mengalami Erupsi
- Infinix Luncurkan 2 Ponsel Premium Harga Terjangkau
Advertisement
Advertisement