Advertisement
Cegah Covid-19, Pasangan Difabel Ini Produksi Masker Transparan

Advertisement
Harianjogja.com, SEMARANG—Pasangan penyandang disabilitas asal Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng), Agus Sutanto dan Heti, membuat inovasi masker transparan. Masker tersebut diharapkan turut berperan mencegah penularan virus corona jenis baru pemicu Covid-19.
Pasangan difabel penyandang tunarungu di Semarang itu membuat masker transparan yang membuat bibir penggunanya bisa dilihat lawan bicara. Masker tersebut dibuat transparan agar kaum penyandang tunarungu yang memakai bisa berkomunikasi melalui bahasa bibir.
Advertisement
Saat ini, masker ramah bagi tuna rungu itu diproduksi di rumah Eksekutif Direktur Sejiwa Foundation, Yuktiasih Proborini, di Jl. Kanfer Raya Blok O-15, Banyumanik, Kota Semarang, Jateng. Selain diperuntukan bagi penyandang tunarungu, masker itu nantinya juga akan dijual bebas.
"Saya belajar menjahit saat menjadi siswa SLB di Wonosobo jurusan tata busana," kata Agus Sutanto saat dijumpai wartawan di sela mengerjakan masker, Selasa (19/5/2020).
Kemampuannya itu kemudian menginspirasinya untuk membuat masker yang ramah bagi penyandang tunarungu. "Dalam sepekan kita bisa menghasilkan sekitar 300 masker," tuturnya.
Baca Gerak Bibir
Sementara itu, Yuktiasih Proborini mengatakan masker transparan tersebut sangat berguna bagi masyarakat, terutama penyandang tunarungu. Selain itu, dimaksudkan untuk pelayan masyarakat seperti tenaga medis, pejabat pemerintahan, dan lainnya.
"Selain bahasa isyarat, teman tuna rungu biasanya melihat gerak bibir untuk berkomunikasi dengan orang lain. Sehingga kami berinovasi membuat masker transparan ini," tuturnya.
Nantinya, jelas dia, makser tersebut akan diberikan kepada penyandang tunarungu. Selain itu, juga akan dijual bebas di masyarakat. “Rencana nanti kita bagikan ke teman tunarungu. Tapi, juga akan dijual,” imbuhnya.
Ketua Gerakan Kesejahteraan Untuk Tuna Rungu Indonesia (Gerkatin) Kota Semarang, Mahendra Teguh Priswanto, saat ini ada sekitar 100 orang tunarungu yang menjadi anggotanya. Mereka merupakan difabel tunarungu berusia 17 tahun–50 tahun.
“Dari sini [pembuatan masker] kami juga peduli kepada tenaga medis yang menjadi garda terdepan penanganan Covid-19. Kami ada simbol atau bahasa tubuh untuk mengucapkan terima kasih ke mereka,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Solopos
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Hasil Pemeriksaan Kecelakaan Pesawat Udara Air India, Kedua Mesin Mati di Udara Setelah Lepas Landas
- Penerima Bansos Terlibat Judol, Wakil Ketua MPR: Layak Diganti
- Top Ten News Harianjogja.com, Sabtu 12 Juli 2025: Dari Tom Lembong Sampai Harganas
- Pangkas Birokrasi Federal, Donald Trump Pecat 1.300 Pegawai Departemen Luar Negeri
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
Advertisement

10 SD Tidak Dapat Murid Baru di Gunungkidul Tak Langsung Ditutup
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Hasil Penulisan Ulang Sejarah Bakal Diuji Publik 20 Juli 2025
- Tersangka Korupsi Minyak Mentah Riza Chalid Diduga Sudah Berada di Singapura, Kejagung Masukkan ke Daftar Cekal
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
- Jaksa Sebut Tom Lembong Tak Terima Uang, Tapi Kebijakannya Untungkan 10 Pihak
- Aceh Diguncang Gempa Magnitudo 5,1, Begini Penjelasan BMKG
- Begini Alur Kuota Haji 2026 dari Arab Saudi untuk Indonesia, Kata Istana
Advertisement
Advertisement