Advertisement
Warga Nekat Berburu Baju Lebaran di Tengah Pandemi Covid-19, Ini Pesan Presiden Jokowi

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA- Lebaran akan tiba dalam beberapa hari lagi dan pandemi Covid-19 masih berlangsung. Presiden Jokowi memahami keinginan masyarakat untuk berbelanja baju lebaran jelang Idul Fitri, namun petugas diminta untuk terus mengingatkan dan menegakkan protokol kesehatan di pasar-pasar yang mulai dipenuhi warga.
"Saya melihat pasar-pasar tradisional saat ini sudah mulai ramai karena masyarakat banyak yang belanja dalam rangka hari raya. Saya ingin dipastikan ada pengaturan jarak yang baik, memakai masker, petugas di lapangan betul-betul bekerja untuk mengingatkan mengenai protokol kesehatan secara terus-menerus," kata Presiden Jokowi di Istana Merdeka Jakarta, ditulis Rabu (20/5/2020).
Advertisement
Presiden Jokowi menyampaikan hal tersebut dalam rapat terbatas dengan tema "Persiapan Idul Fitri 1441 H" yang diikuti Wakil Presiden Ma'ruf Amin, para menteri Kabinet Indonesia Maju serta pejabat terkait lainnya.
"Yang sudah sering saya sampaikan, kunci pengendalian penyebaran COVID ini adalah kedisplinan kita semua untuk cuci tangan, untuk menjaga jarak aman, untuk memakai masker dan menghindari kerumuman atau keramaian atau konsentrasi massa," ungkap Presiden.
Presiden meminta agar masyarakat pun disiplin mengikuti protokol kesehatan tersebut.
Sejumlah pasar tradisional dalam beberapa hari terakhir tampak dipadati masyarakat misalnya lapak pedagang kali lima (PKL) di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat sejak Minggu (17/5/2020) hingga hari ini, meski Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) berlaku di wilayah DKI Jakarta.
Lapak PKL yang digelar di Jalan Jatibaru II dan para pengunjung sibuk melihat barang dagangan kebanyakan model pakaian, sebagian bahkan membawa anak-anak mereka.
Pengunjung tampak tidak mempedulikan imbauan pemerintah untuk melakukan "physical distancing" (jaga jarak) karena mereka tak jarang saling bertabrakan bahu atau badan.
Selain di Pasar Tanah Abang, Jakarta, Pasar Anyar Bogor juga tampak dipadati warga pada Minggu (17/5/2020) untuk berbelanja kebutuhan Lebaran tanpa mempedulikan aturan PSBB Bogor.
Kebanyakan lapak pedagang itu berjualan barang-barang yang tidak dikecualikan selama masa PSBB, seperti pakaian dan perlengkapan aksesoris lainnya.
Padahal pasar tradisional di sejumlah daerah diketahui menjadi klaster penyebaran COVID-19 seperti terjadi di beberapa pasar di Surabaya.
Pemkot Surabaya bahkan telah menutup sejumlah pasar yang menjadi klaster penyebaran COVID-19 yaitu pasar Simo dan Simo Gunung, pasar Kupang Gunung, pasar Jojoran I, pasar Gresik PPI, pasar Kapasan dan Pusat Grosir Surabaya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Suara.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Ini Duduk Perkara Temuan BPK Soal Proyek Tol CMNP yang Menyeret Anak Jusuf Hamka
- PT PMT Disegel KLH, Diduga Sumber Cemaran Zat Radioaktif
- Bali Kembali Banjir, Kini Sampai ke Canggu
- Hubungan Venezuela-AS Memanas, Ini Penyebabnya
- Polisi Selidiki Penyebab Kecelakaan Maut Bus Rombongan Rumah Sakit Bina Sehat
Advertisement

Pemkab Sleman Siapkan Plt Lurah Tegaltirto yang Kena Kasus Korupsi
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Kecelakaan di Bromo, 8 Karyawan RSBS Jember Meninggal Dunia
- Israel Menyerang, 350.000 Penduduk Gaza Terpaksa Mengungsi
- Kronologi Kecelakaan Bus di Lereng Gunung Bromo Tewaskan 8 Orang
- Belum Tetapkan Tersangka, KPK Dalami SK Kuota Haji Era Menaq Yaqut
- Waspada Gelombang Tinggi Samudra Hindia 15-17 September
- Pengusaha Dukung Rekomendasi MUI untuk Jaminan Halal Menu MBG
- Bulog Jamin Beras SPHP Mutunya Tak Berkurang
Advertisement
Advertisement