Advertisement
Klaster Covid-19 Gowa Menyebar, Ganjar Pertimbangkan Ajukan PSBB di Jateng
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo saat melepas truk pengangkut untuk Pengiriman 41.250 masker ke Hongkong Taiwan dan Singapura, pada Senin (17/2/2020). - Bisnis/Alif Nazzala Rizqi
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Kasus Covid-19 di Jawa Tengah terus meningkat. Gubernur Jawa Tengah (jateng) Ganjar Pranowo menjelaskan bahwa pihaknya tengah mempertimbangkan beberapa yang akan mengajukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Seperti diketahui, hingga hari ini satu-satunya daerah di Jateng yang telah menjalani PSBB hanya Kota Tegal. Kebanyakan daerah lain hanya menjalani kebijakan tersendiri 'khas' Jateng saja, yakni Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM).
Advertisement
"Ini Wonosobo kayaknya pengen PSBB karena tiba-tiba terjadi peningkatan [Covid-19] yang cukup tinggi, karena persebaran dari alumni [Ijtima] Gowa dan ternyata ini juga menjangkiti yang ke Purworejo, kita juga melihat sekitar Temanggung, Brebes, dan sebagainya," ujarnya dalam diskusi virtual bersama BNPB, Selasa (19/5/2020).
Seperti diketahui, klaster Ijtima Gowa, merupakan sebutan pasien Covid-19 yang tertular oleh warga yang mengikuti Ijtima Ulama di Bontomarannu, Sulawesi Selatan, kisaran Maret 2020.
Namun demikian, Ganjar mengaku memberikan pilihan yang bebas kepada kepala daerah di kabupaten/kota apakah sanggup menjalani dan menjamin segala persiapan yang dibutuhkan untuk mengusung PSBB.
Ganjar pun mencontohkan Banyumas yang membuat peraturan daerah serupa PSBB sendiri dan tak menerapkan PSBB, tapi kepala daerah selalu berkeliking tiap malam.
Kemudian, Semarang Raya yang masih mengambil kebijakan PKM, sembari terus menghitung kebutuhan politik anggaran, logistik, keamanan, transportasi, apabila nantinya memang betul-betul membutuhkan regulasi PSBB.
"Sebenarnya PSBB atau PKM, atau tidak ada apa-apa, sebenarnya yang dibutuhkan hari ini adalah literasi yang cukup tentang Covid-19. Caranya macam-macam. Bisa dua, melakukan pendekatan secara persuasif, edukatif. Kedua, kalau tidak bisa, baru kita menggunakan regulasi. Maka regulasi ini sebagai tools," jelasnya.
Terkini, kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Jateng per 19 Mei 2020 pukul 10.26 WIB, tercatat telah mencapai 1.198 kasus, naik dari hari sebelumnya yang hanya 1.186 kasus.
Sebanyak 577 pasienĀ (48,1 persen) masih dirawat, 88 orang (7,3 persen) meninggal, sementara 533 orang (44,4 persen) telah dinyatakan sembuh.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Bupati Banyuwangi Dukung Rencana Baru Proyek Kereta Cepat Whoosh
- Hanyut di Sungai Jolinggo Kendal, Tiga Mahasiswa KKN UIN Semarang MD
- Prabowo Minta Pintu Pelintasan Diperbarui Cegah Kecelakaan Kereta Api
- Uang Judi Online di Indonesia Kalahkan Nilai Korupsi
- Jonan Bantah Diberi Tawaran Menteri Seusai Temui Prabowo
Advertisement
Advertisement
Wisata DEB Balkondes Karangrejo Borobudur Ditawarkan ke Eropa
Advertisement
Berita Populer
- Abrasi Pesisir Kulonprogo Makin Parah, Rusak Kualitas Air dan Vegetasi
- Jalur Trans Jogja, Keliling Kota hingga Sleman dan Bantul
- KA Bandara YIA Upayakan Tambah Perjalanan Saat Natal dan Tahun Baru
- Harga Emas Hari Ini Selasa 4 November 2025
- Pemerintah Matangkan Pembangunan Sekolah Rakyat di Moyudan
- Sassuolo vs Genoa Skor 1-2, Jay Idzes Tampil Penuh
- Diringkus KPK, Gubernur Riau Abdul Wahid Dibawa ke Jakarta Hari Ini
Advertisement
Advertisement




