Advertisement
Klaster Covid-19 Gowa Menyebar, Ganjar Pertimbangkan Ajukan PSBB di Jateng
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Kasus Covid-19 di Jawa Tengah terus meningkat. Gubernur Jawa Tengah (jateng) Ganjar Pranowo menjelaskan bahwa pihaknya tengah mempertimbangkan beberapa yang akan mengajukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Seperti diketahui, hingga hari ini satu-satunya daerah di Jateng yang telah menjalani PSBB hanya Kota Tegal. Kebanyakan daerah lain hanya menjalani kebijakan tersendiri 'khas' Jateng saja, yakni Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM).
Advertisement
"Ini Wonosobo kayaknya pengen PSBB karena tiba-tiba terjadi peningkatan [Covid-19] yang cukup tinggi, karena persebaran dari alumni [Ijtima] Gowa dan ternyata ini juga menjangkiti yang ke Purworejo, kita juga melihat sekitar Temanggung, Brebes, dan sebagainya," ujarnya dalam diskusi virtual bersama BNPB, Selasa (19/5/2020).
Seperti diketahui, klaster Ijtima Gowa, merupakan sebutan pasien Covid-19 yang tertular oleh warga yang mengikuti Ijtima Ulama di Bontomarannu, Sulawesi Selatan, kisaran Maret 2020.
Namun demikian, Ganjar mengaku memberikan pilihan yang bebas kepada kepala daerah di kabupaten/kota apakah sanggup menjalani dan menjamin segala persiapan yang dibutuhkan untuk mengusung PSBB.
Ganjar pun mencontohkan Banyumas yang membuat peraturan daerah serupa PSBB sendiri dan tak menerapkan PSBB, tapi kepala daerah selalu berkeliking tiap malam.
Kemudian, Semarang Raya yang masih mengambil kebijakan PKM, sembari terus menghitung kebutuhan politik anggaran, logistik, keamanan, transportasi, apabila nantinya memang betul-betul membutuhkan regulasi PSBB.
"Sebenarnya PSBB atau PKM, atau tidak ada apa-apa, sebenarnya yang dibutuhkan hari ini adalah literasi yang cukup tentang Covid-19. Caranya macam-macam. Bisa dua, melakukan pendekatan secara persuasif, edukatif. Kedua, kalau tidak bisa, baru kita menggunakan regulasi. Maka regulasi ini sebagai tools," jelasnya.
Terkini, kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Jateng per 19 Mei 2020 pukul 10.26 WIB, tercatat telah mencapai 1.198 kasus, naik dari hari sebelumnya yang hanya 1.186 kasus.
Sebanyak 577 pasienĀ (48,1 persen) masih dirawat, 88 orang (7,3 persen) meninggal, sementara 533 orang (44,4 persen) telah dinyatakan sembuh.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Meningkatkan Perlindungan dari Penyakit Menular, Jemaah Calon Haji Disarankan Vaksin
- Dugaan Pelanggaran Wewenang, Wakil Ketua KPK Laporkan Anggota Dewas
- 66 Pegawai KPK Pelaku Pungutan Liar di Rumah Tahanan Dipecat
- Wapres Maruf Amin Sebut Tak Perlu Ada Tim Transisi ke Pemerintahan Prabowo-Gibran
- WhatsApp Bocor, Israel Dikabarkan Gunakan Data untuk Serang Rumah Warga Palestina
Advertisement
Hendak Mengambil Ponsel, Warga Sleman Malah Kecemplung Sumur
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Wakil Presiden Dijadwalkan Membuka Rakernas Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting
- Jamaika Resmi Mengakui Kedaulatan Palestina
- Anies-Muhaimin Hadir di Penetapan KPU, Pakar UGM: Ada Peluang Ikut Koalisi Prabowo
- Meningkatkan Perlindungan dari Penyakit Menular, Jemaah Calon Haji Disarankan Vaksin
- Wanita 60 Tahun Lolos ke Kontes Miss Argentina karena Tampak Awet Muda
- Agresi Israel, Penduduk Gaza Diperkirakan Krisis Pangan dalam Enam Pekan Lagi
- Sheila on 7 Bikin Konser di Medan, Pertumbuhan Sektor Pariwisata di Sumut Ikut Subur
Advertisement
Advertisement