Advertisement
Kakek Positif Corona Ikut Tarawih Berjemaah, Puluhan Orang Terpaksa Kena Dampaknya
 Foto ilustrasi.  - Ist/Freepik
                Foto ilustrasi.  - Ist/Freepik
            Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA--Kegiatan ibadah berjemaah menjadi aktivitas yang rawan penularan Covid-19.
Sebanyak 34 jemaah Musala Baitul Muslimin di kawasan RW 07 Jembatan Besi, Tambora, Jakarta Barat menjalani test swab massal virus Corona (Covid-19).
Advertisement
Puluhan warga itu diperiksa pasca pasien positif Corona berinisial O ikut tarawih berjemaah di musala tersebut.
Sekretaris Kecamatan Tambora, Andre Ravnic, mengungkapkan, 34 orang tersebut terdiri dari 28 jemaah yang ikut salat tarawih berjemaah dan 6 orang merupakan warga sekitar rumah sang kakek yang sempat melakukan kontak fisik.
"Pada hari Minggu (10/5/2020) melakukan test swab awal nih terhadap 28 jemaah serta 6 orang keluarga terdekat di situ lingkungan sekitar situ," kata Andre saat dikonfirmasi Suara.com, Kamis (14/5/2020).
Menurut Andre, test swab massal diiniasi langsung tim Gugus Tugas Covid-19 Kecanatan Tambora. Adapun selama menunggu hasil test swab 34 orang tersebut diimbau untuk melakukan isolasi mandiri.
Selain itu, selama melakukan isolasi mandiri, 34 orang ini diberikan paket bantuan sembako untuk mencukupi kehidupan selama sehari-hari.
"Tim Gugus Covid kelurahan melakukan setiap harinya. Plus tim Gugus Covid Kecamatan Tambora dibantu tim lainnya memberikan paket sembako," kata dia.
Lebih lanjut, Andre menjelaskan, terkait dengan hasil test swab 34 orang tersebut sebenarnya sudah keluar. Namun, hasilnya akan disampaikan lebih lanjut oleh kepala Puskesmas Tabora.
Sebelumnya, Andre meluruskan pemberitaan yang sempat disiarkan beberapa awak media. Dia menjelaskan, memang betul ada seorang kakek di RW 07 Jembatan Besi terinfeksi Corona. Akan tetapi, sang kakek tersebut bukan merupakan imam yang memimpin salat tarawih di musala di Jembatan Besi.
"Enggak ada kakek-kakek (positif) pimpin salat tarawih bukan begitu," kata Andre saat dikonfirmasi.
Andre menuturkan, awalnya dua minggu sebelum kasus muncul ke media. Sang anak dari kakek tersebut sudah dinyatakan positif Corona terlebih dahulu. Sebelum dievakuasi ke rumah sakit, anak tersebut diketahui kerap melakukan kontak fisik dengan kakek dan neneknya yang memang tinggal dalam satu atap.
Kakek tersebut dinyatakan positif Corona berdasarkan hasil test swab. Namun ketika diberitahu bahwa sang kakek positif, justru dia menganggap bahwa dirinya masih keadaan sehat. Merasa sehat ia pun masih melakukan salat Tarawih berjemaah di Musala Baitul Muslimin, Jembatan Besi, Tambora, Jakarta Barat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Suara.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
 
    
        Buang Sampah Sembarangan, Dua Warga di Bantul Didenda Rp200 Ribu
Advertisement
 
    
        Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Sosiolog UGM Sebut Judi Online Mudah Jerat Kelompok Rentan
- Proses Dekontaminasi Radioaktif 22 Pabrik di Cikande Selesai
- Korban Baku Tembak Polisi Vs Geng Narkoba di Brasil Tembus 128 Orang
- Pebalap Astra Honda Siap Melesat di JuniorGP Barcelona
- Polres Bantul Rotasi Sejumlah Pejabat, Dorong Kinerja dan Regenerasi
- Korupsi Impor Gula, 5 Petinggi Perusahaan Swasta Dihukum Bayar Rp337 M
- Uya Kuya hingga Eko Patrio Masuk Daftar Pemeriksaan MKD DPR
Advertisement
Advertisement





















 
            
