Advertisement

3 Perawat Diusir dari Indekos di Solo, Ibu Kos Buka Suara

R Bony Eko Wicaksono
Selasa, 28 April 2020 - 15:27 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
3 Perawat Diusir dari Indekos di Solo, Ibu Kos Buka Suara Pemilik rumah indekos, Siti Mutmainah (kedua dari kanan) memberikan keterangan kepada wartawan di Kantor Camat Grogol, Sukoharjo, Selasa (28/4/2020). - JIBI/Bony Eko Wicaksono

Advertisement

Harianjogja.com, SOLO — Kasus tenaga medis diusir dari tempat tinggal kembali terjadi. Kali ini, tiga perawat RSUD Bung Karno, Kota Solo dikabarkan diusir dari indekos di Desa Kwarasan, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah (Jateng). Ibu kos, Siti Mutmainah, menampik telah mengusir mereka.

Ketiga perawat RSUD Bung Karno itu adalah Intan, Rahma, dan Siska. Intan diketahui menyewa kamar indekos selama 8 bulan 10 hari, Rahma menempati kamar indekos baru tiga hari sejak 22 April, sedangkan Siska baru membayar uang muka sewa kamar indekos.

Advertisement

Siti mengaku tak ada permasalahan dengan ketiga perawat yang menyewa kamar indekosnya. Dia memahami profesi perawat menjadi garda terdepan dalam penanganan wabah Covid-19.

"Saya bekerja sebagai bidan di Puskesmas Grogol. Sebagai sesama petugas medis, saya paham beban dan tugas berat para perawat. Ketiga perawat RSUD Bung Karno belum lama tinggal di rumah indekos. Paling lama Intan yang sudah menempati kamar indekos selama delapan bulan," katanya saat ditemui wartawan di Kantor Camat Grogol, Selasa (28/4/2020).

Si ibu kos itu mengaku tak mengusir ketiga perawat RSUD Bung Karno. Ia hanya meminta ketiga perawat tersebut pindah ke lokasi yang lebih dekat dengan rumah sakit tempat mereka bekerja.

Menurut Siti, RSUD Bung Karno menyiapkan asrama untuk para petugas medis baik perawat maupun dokter. Padahal, jarak RSUD Bung Karno dengan rumah indekos miliknya cukup jauh. Sementara tenaga dan pikiran mereka terkuras habis saat merawat pasien yang berobat ke RSUD Bung Karno, Solo.

Pertimbangan lain Siti meminta ketiga perawat itu pindah adalah kondisi kesehatan suaminya yang menderita penyakit kolitis ulseratif atau peradangan pada usus besar. Suami Siti kerap panik saat mendengar informasi mengenai persebaran Covid-19.

"Suami saya terlalu ketakutan dan panik. Kemudian suami meminta saya untuk mengimbau agar ketiga perawat ini pindah ke lokasi yang aman agar tak terlalu jauh dengan rumah sakit. Tidak ada pemaksaan, tidak pengusiran. Mereka juga menerima dan segera mengemas barang-barang di kamar indekos," kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Solopos

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Advertisement

alt

Jadwal Buka Depo Sampah di Kota Jogja

Jogja
| Sabtu, 20 April 2024, 06:37 WIB

Advertisement

alt

Pengunjung Kopi Klotok Membeludak Saat Libur Lebaran, Antrean Mengular sampai 20 Meter

Wisata
| Minggu, 14 April 2024, 18:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement