Advertisement
IDI Soroti Banyaknya PDP Meninggal Tanpa Hasil Tes Virus Corona

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Ketua PB Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Daeng M. Faqih menyoroti lambannya pemeriksaan virus corona SARS-CoV-2, sehingga banyak pasien dalam pengawasan (PDP) meninggal sebelum diketahui hasil pemeriksaannya.
Daeng menyatakan hal itu dalam diskusi Satu Asa Lawan Covid-19, Rabu (22/4/2020), secara virtual di Jakarta dengan menghadirkan sejumlah pembicara seperti Ketua PB IDI Daeng Faqih, Direktur Lembaga Eijkman Profesor Amin Soebandrio, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Agus Wibowo, Sekjen Palang Merah Indonesia (PMI) Sudirman Said.
Advertisement
Menurut Daeng, IDI tidak memiliki kasus Covid-19, yang memiliki hanya pemerintah. Pekan lalu, dia berkesempatan ke BNPB dan melihat data-data Covid-19.
Menurutnya, data yang dilaporkan oleh pihak rumah sakit adalah data real time, dan saat itu data meninggal yang dilaporkan ada 1.300.
“Angka itu besar sekali, dari mana angka itu,” Tanya Daeng.
Ternyata, angka 1.300 itu merupakan gabungan dari pasien meninggal yang sudah terkonfirmasi Covid-19, dan PDP meninggal belum ada hasil pemeriksaan PCR. Saat itu, yang meninggal konfirmasi positif Covid-19 ada sekitar 400.
“Angka kematian PDP ini besar sekali, itu yang kemudian menjadi persoalan, itu yang kami coba cari solusinya,” jelasnya.
Ada beberapa faktor yang membuat kasus PDP meninggal tanpa hasil pemeriksaaan PCR, antara lain lambannya pemeriksaan specimen, maka IDI merekomendasikan pemeriksaan PCR dipercepat.
Bagaimana dengan PDP yang belum terkonfirasi positif Covid-19?
Daeng mengatakan bahwa IDI sudah membuat pedoman bahwa PDP tanpa konfirmasi pemeriksaan PCR diberlakukan sebagai pasien positif Covid-19. Semua perhimpunan kedokteran, ujarnya, telah meyetujui hal itu.
Daeng menambahkan ada dua kriteria pasien Covid-19, yakni pasien yang memiliki gejala klinis Covi-19, dan pasien yang belum ada hasil pemeriksaan PCR.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Kemenlu Singapura: Riza Chalid Tidak Berada di Singapura dan Sudah Lama tidak Memasuki Singapura
- Kemenkes Siapkan Pemeriksaan Lanjutan untuk 52,1 Persen Siswa SR yang Sudah Ikut CKG
- Mulai 2026, Tak Perlu ke Donohudan, Jemah Haji dari DIY Bisa Berangkat dari Bandara YIA
- Harga Pangan Hari Ini, Cabai Rawit Merah Capai Rp66.960 per Kg, Bawang Merah Rp45.590 per Kg
- Semeru Pagi Ini Dua Kali Erupsi dengan Tinggi Letusan hingga 1.000 Meter
Advertisement

Tarif Impor ke AS Tak Jadi 32 Persen, Pelaku Ekspor Bantul Bernapas Lega
Advertisement

Taman Kyai Langgeng Magelang Kini Sediakan Wisata Jeep untuk Berpetualang
Advertisement
Berita Populer
- Prabowo Ungkap Penerapan Tarif Trump untuk Indonesia yang Saling Menguntungkan
- Polisi Ungkap Pelaku Pelecehan Seksual terhadap Penumpang Citilink di Bandara Soetta Berprofesi sebagai Dokter
- Tim SAR Gabungan Berangkat ke Rinjani Evakuasi Pendaki Asal Swiss
- Perayaan 80 Tahun Kemerdekaan Indonesia Bakal Dilakukan di Jakarta
- Kasus Pelecehan Penumpang Citilink, Tersangka Lulusan Sekolah Kedokteran Hewan
- Liga Rias Pengantin Nusantara Beri Ruang Pria Kembangkan Kemampuan Merias dengan Gaya Tradisional
- Kasus Pencucian Uang, KPK Dalami Kepemilikan Kebun Sawit Milik Sekretaris MA Nurhadi
Advertisement
Advertisement