Advertisement
Ilmuwan Temukan 6 Jenis Virus Corona Baru pada Kelelawar di Myanmar
                Satwa kalong (Pteropus vampyrus) ANTARA FOTO - Irwansyah Putra
            Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA – Ilmuwan menemukan enam jenis virus Corona baru pada hewan kelelawar yang berbasis di Myanmar.
Virus tersebut dilaporkan berada dalam keluarga yang sama dengan SARS-CoV-2 yang menjadi penyebab pandemi Covid-19. Akan tetapi, virus baru itu tidak terkait secara genetik dengan wabah saat ini.
Advertisement
Keenam jenis virus Corona baru itu ditemukan dalam tiga spesies kelelawar yang berbeda, yakni kelelawar great asiatic yellow house, kelelawar wrinkle-lipped free tailed, dan kelelawar horsefield leaf-nosed.
Tim peneliti mencatat bahwa studi tambahan akan diperlukan untuk menentukan apakah virus Corona baru ini memiliki potensi penularan lintas spesies. Upaya ini diperlukan untuk memahami risiko terhadap kesehatan manusia.
Penelitian terbaru dilakukan oleh Smithsonian Global Health Program yang diharapkan bisa membantu para ahli memahami keanekaragaman virus corona pada kelelawar dan menginformasikannya upaya global untuk mendeteksi, mencegah, dan menanggapi potensi penyakit menular.
Marc Valitutto, mantan dokter hewan di Smithsonian Global Health Program dan penulis utama studi ini mengatakan bahwa pandemi virus mengingatkan betapa eratnya kesehatan manusia yang terhubung dengan kesehatan satwa liar dan lingkungan.
“Di seluruh dunia, manusia berinteraksi dengan satwa liar dengan frekuensi yang terus meningkat. Jadi, semakin kita mengerti tentang virus pada hewan, semakin baik kita dapat mengurangi potensi pandemi mereka,” katanya seperti dikutip Daily Mail, Rabu (15/4/2020).
Valitutto dan tim mengumpulkan air liar dan sampel tinja dari 11 spesies kelelawar yang berbeda di beberapa wilayah Myanmar. Secara keseluruhan, ada lebih dari 750 sampel yang dikumpulkan mulai dari Mei 2016 hingga Agustus 2018.
Sampel kemudian diuji dan dibandingkan dengan virus corona lain yang diketahui dan memberikan hasil enam jenis virus yang belum ada sebelumnya. Dilaporkan oleh Live Science, enam virus corona baru ini diberi nama PREDICT-CoV-90 (ditemukan di kelelawar great asiatic yellow house).
PREDICT-CoV-47 dan PEDICT-CoV-82 (ditemukan pada kelelawar wrinkle-lipped free tailed) serta PREDICT CoV-92, PREDICT CoV-93, PREDICT-CoV-96 (ditemukan pada kelelawar horsefield leaf-nosed).
Suzan Murray, direktur Smithsonian Global Health Program dan penulis pendamping penelitian enyebut bahwa banyak virus corona yang mungkin tidak menimbulkan risiko bagi manusia. Akan tetapi, perlu identifikasi sejak dini untuk memastikan hal tersebut.
“Pengawasan, penelitian, dan pendidikan yang waspada adalah alat terbaik yang kita miliki untuk mencegah pandemi sebelum terjadi,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com, Daily.mail
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- BBMKG Denpasar Sebut Fenomena Bulan Purnama Picu Rob di Bali
 - Setelah 20 Tahun, GEM Dibuka dan Pamerkan 100 Ribu Artefak Kuno
 - Krisis Air Tehran, Stok Air Minum Diprediksi Habis dalam 2 Pekan
 - Impor Pakaian Bekas Ilegal Diduga Berasal dari Tiga Negara Ini
 - Kereta Khusus Petani Pedagang Rute Merak-Rangkasbitung Siap Beroperasi
 
Advertisement
    
        Mortir Peninggalan Perang Dunia II Ditemukan di Cokrodiningratan Jogja
Advertisement
    
        Wisata DEB Balkondes Karangrejo Borobudur Ditawarkan ke Eropa
Advertisement
Berita Populer
- Top Ten News Harianjogja.com pada 3 November 2025
 - Harga Minyak Kelapa Sawit Naik, Dipicu Penerapan B50
 - Pemprov Jateng Perkuat Infrastruktur Internet pada Blankspot Area
 - Waspada, Sejumlah Wilayah Terjadi Hujan Disertai Petir Hari Ini
 - Kota Jogja Tak Dapat DAK, Proyek Jalan dan Drainase Andalkan APBD
 - Harga Emas Batangan Hari Ini Senin 3 November 2025
 - Eko Suwanto Desak Pemda DIY Fasilitasi Co Working Space Bagi Kaum Muda
 
Advertisement
Advertisement


            
