Advertisement

Pemakaman di Jakarta Melonjak, Media Asing Curiga Ada Data Kematian Corona yang Tak Dilaporkan

Newswire
Minggu, 05 April 2020 - 07:47 WIB
Bhekti Suryani
Pemakaman di Jakarta Melonjak, Media Asing Curiga Ada Data Kematian Corona yang Tak Dilaporkan Ilustrasi permakaman - JIBI

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA--Meningkatnya jumlah pemakaman di Jakarta sejak virus Corona mewabah disorot media asing.

Jumlah pemakaman di Jakarta meningkat tajam pada bulan Maret. Media asal Toronto, Kanada mencurigai angka pemakaman itu terkait adanya kematian akibat virus corona Covid-19 yang tidak dilaporkan.

Advertisement

National Post menerbitkan artikel yang berjudul "Jump in Jakarta funerals raises fears of unreported coronavirus deaths" pada Jumat (3/4/2020).

Dalam artikel itu dijabarkan bahwa hampir 4.400 penguburan terjadi pada bulan Maret tahun ini.

Angka ini 40 persen lebih tinggi dari bulan apa pun sejak setidaknya Januari 2018, menurut tinjauan Reuters terhadap statistik dari Dinas Pertamanan dan Pemakaman Jakarta.

Angka penguburan tertinggi kedua selama periode itu terjadi bulan Maret 2019, dimana hampir 3.100 orang dimakamkan.

Disebutkan juga dalam artikel itu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan merasa sangat terganggu dengan peningkatan angka pemakaman itu.

"Ini sangat mengganggu. Saya berharap semoga ada alasan lain selain kematian COVID-19 yang tidak dilaporkan," kata Baswedan kepada Reuters, Jumat, merujuk pada statistik pemakaman.

Sementara itu, pejabat senior Kementerian Kesehatan tidak menanggapi panggilan telepon dan pesan saat diminta penjelasan tentang statistik pemakaman tersebut. Begitu juga dengan juru bicara Presiden Joko Widodo yang enggan berkomentar.

National Post mengatakan bahwa angka pemakaman dari Dinas Pertamanan dan Pemakaman Jakarta tidak mengidentifikasi penyebab kematian.

Tetapi tidak ada epidemi baru yang dilaporkan di Jakarta selama periode tersebut dan juga tidak ada bencana alam besar.

Media asing itu juga menyoroti pemeriksaan virus corona yang dilakukan Indonesia. Menurutnya, angka tes tersebut cukup kecil. Bahkan Indonesia disebut sebagai negara dengan tes corona terendah di dunia.

Dalam sebuah wawancara pada hari Kamis (2/4/2020), Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto membela sistem pelaporan dan pengujian.

Dia mengatakan pemerintah pusat merilis data dari hasil lab yang menggunakan metode polymerase chain reaction (PCR) yang akurat. Tapi, Yuri tidak menanggapi permintaan untuk mengomentari angka pemakaman.

Hingga Jumat (3/4/2020), Kementerian Kesehatan melaporkan jumlah total infeksi COVID-19 di Indonesia mencapai 1.986 dengan angka kematian 181, yang terbesar di Asia selain China.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Suara.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Dukung Kelestarian Lingkungan, Pemda DIY Mulai Terapkan Program PBJ Berkelanjutan

Jogja
| Kamis, 28 Maret 2024, 16:17 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement