Advertisement
Jokowi Sebut Pekerja Informal Mudik karena Penghasilan di Ibu Kota Hilang
Pemudik tiba di Terminal Giwangan, Jumat (8/6/2018). - Harian Jogja/Abdul Hamid Razak
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Sejak pemerintah menerapkan kebijakan gawat darurat soal penularan Corona penyebab Covid-19, maka sebagian besar pendapatan masyarakat makin menurun. Menurut Presiden Joko Widodo, hal itu lantaran banyak masyarakat yang bekerja, bersekolah, hingga beribadah di rumah.
"Tidak ada pendapatan sama sekali akibat diterapkan kebijakan tanggap darurat, berkerja di rumah, sekolah dari rumah, ibadah dari rumah," kata Jokowi dalam keterangan resmi yang disiarkan akun Youtube Sekretariat Presiden, Senin (30/3/2020).
Advertisement
Jokowi pun mengaku para perantau yang berada di kawasan Jabodetabek lebih memilih kembali ke daerah asalnya lantaran penghasilnya menurun drastis. Dia juga menganggap, fenomena mudik bergeser dari faktor budaya menjadi faktor keterpaksaan.
"Saya lihat arus mudik dipercepat bukan karena faktor budaya tapi terpaksa. Banyak pekerja informal di Jabodetabek terpaksa pulang kampung karena penghasilannya menurun sangat drastis atau bahkan hilang," ucapnya.
Untuk itu, Jokowi meminta agar program social safety net alias jaring pengaman sosial segera dipercepat. Hal itu dilakukan agar para pekerja harian maupun pelaku UMKM diberikan perlindungan sosial pada sektor informal.
"Karena itu saya minta percepatan program sosial safety net, jaring pengaman sosial yang memberikan perlindungan sosial di sektor informal dan para pekerja harian maupun program insentif ekonomi bagi usaha mikro usaha kecil betul-betul segera dilaksanakan di lapangan. Sehingga para pekerja informal, buruh harian, asongan semua bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari," jelas Jokowi.
Lebih jauh, Jokowi juga meminta pada seluruh Gubernur, Bupati, dan Walikota untuk terus meningkatkan pengawasan bagi masyarkat yang sudah terlanjur mudik. Menurutnya, pengawasan diwilah masing-masing menjadi hal yang penting.
Dari laporan yang diterima Jokowi dari Gubernur Jawa Tengah dan DIY, sudah diterapkan protokol kesehatan yang begitu ketat. Penerapan protokol kesehatan itu dilakukan dari tingkat desa hingga para pemudik yang masuk wilayah tersebut.
"Saya sudah menerima laporan dari gubernur jawa tengah, gubernur DIY bahwa di provinsi sudah menerapkan protokol kesehatan yang ketat, baik di desa maupun keluruhan bagi para pemudik. Ini saya kira insiatif yang bagus," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Suara.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Trump Klaim 95 Persen Rencana Damai Rusia-Ukraina Telah Disepakati
- 46.207 Penumpang Tinggalkan Jakarta dengan Kereta Api Hari Ini
- Ratusan Warga Terdampak Banjir Bandang Kalimantan Selatan
- Kunjungan ke IKN Tembus 36.700 Orang saat Libur Natal 2025
- Kim Jong Un Dorong Produksi Rudal dan Amunisi Korut Diperkuat
Advertisement
Tabung Gas Bocor, Warung Soto di Baleharjo Ludes Terbakar
Advertisement
Inggris Terbitkan Travel Warning Terbaru, Indonesia Masuk Daftar
Advertisement
Berita Populer
- Persija vs Bhayangkara: Ujian Strategi Tanpa Mauricio Souza
- Gus Yahya: Persoalan Internal PBNU Sudah Selesai
- Rusia Tegaskan Dukungan Penuh ke China soal Taiwan
- Jadwal Lengkap KA Bandara YIA-Tugu Jogja Senin 29 Desember 2025
- Jadwal SIM Keliling Jogja Senin 29 Desember 2025
- Jadwal Lengkap KRL Jogja-Solo Senin 29 Desember 2025
- DAMRI Bandara YIA-Jogja Senin 29 Desember, Cek Jadwalnya
Advertisement
Advertisement



