Advertisement
Indonesia Berpotensi Kehilangan 2 Juta Turis Asal China karena Corona
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA — Kepala Badan Pusat Statistik Suharyanto mengatakan sektor pariwisata Indonesia akan terdampak wabah virus corona. Apalagi, Pemerintah China sudah membatasi kunjungan warganya ke negara-negara lain dan sebaliknya.
"Kalau lihat ada larangan wisatawan untuk berkunjung, pasti ada dampak. Persentase turis asal China ke Indonesia rata-rata pada 2019, mencapai 12 persen," papar Suhariyanto dalam konferensi pers di kantor Badan Pusat Statistik (BPS), Jakarta, Senin (3/1/2020).
Berdasarkan data BPS, jumlah kunjungan wisatawan asing ke Indonesia mencapai 16,1 juta kunjungan sepanjang 2019. Realisasi tersebut naik 1,88 persen dibandingkan dengan kedatangan turis asing pada 2018, yang berjumlah 15,8 juta kunjungan.
Adapun jumlah turis China yang datang ke Indonesia mencapai 2,07 juta kunjungan pada tahun lalu. Jumlah tersebut mengalami penurunan 3,14 persen atau 670.000 kunjungan.
"Persentase turis China 12 persen. Kalau total kunjungan wisman 16 juta, ya kita berpotensi kehilangan 2 juta kunjungan. Cukup besar juga pengurangannya," sambungnya.
Selain China, negara-negara lain yang menduduki peringkat 5 besar turis asing yang datang ke Indonesia yakni Malaysia (2,98 juta kunjungan), Singapura (1,93 juta kunjungan), Australia (1,38 juta kunjungan), dan Timor Leste (1,17 juta kunjungan).
Berdasarkan catatan JIBI, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi telah menyampaikan penutupan akses dari dan ke China sebagai dampak merebaknya virus corona. Pendatang dari negara tersebut untuk sementara tidak diperbolehkan masuk dan transit di Indonesia. Hal ini berlaku bagi siapapun yang telah berada di China selama 14 hari.
Advertisement
Selanjutnya penerbangan langsung dari dan menuju ke China akan mulai ditutup sementara mulai Rabu (5/2/2020) pukul 00.00 WIB.
"Pemerintah meminta warga negara Indonesia untuk sementara tidak melakukan perjalanan ke mainland China," tuturnya, Minggu (2/2/2020).
Hal tersebut disampaikan usai rapat terbatas yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo. Hasil rapat itu juga memutuskan untuk memberhentikan sementara pemberian fasilitas bebas visa kunjungan dan visa on arrivals untuk warga negara China yang bertempat tinggal di China daratan.
Pemerintah belum memberikan batas waktu penutupan akses tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
- Video Viral Mobil Brio Merah Diduga Adang Ambulans di JLS Salatiga
- Berdayakan Lahan Antar Mita Gedang Selirang Kauman Raih Juara II Proklim Solo
- Menteri Jokowi Hadiri Penetapan Capres-Cawapres Terpilih, Ganjar-Mahfud Absen
- Transaksi SPKLU Naik, PLN Beri Kenyamanan Pemudik EV Selama Momen Lebaran 2024
Berita Pilihan
- Penetapan Pilpres oleh KPU, Gibran: Nanti Ada Beberapa Pertemuan
- Tiga Hakim MK Ajukan Pendapat Berbeda dan Minta Pemungutan Ulang di Empat Daerah
- PBNU: Kami Ucapkan Selamat Kepada Pasangan Prabowo-Gibran Atas Kemenangannya
- Tudingan Jokowi Cawe-cawe Pilpres Lewat Penjabat Daerah Tak Terbukti, Berikut Dalil Putusan MK
- Lima Polisi di Cimanggis Ditangkap karena Penyalahgunaan Narkoba
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Jokowi dan Gibran Bukan Bagian dari PDIP, Komarudin Watubun: Orang Sudah di Sebelah Sana
- Putusan MK Soal Sengketa Pilpres, Presiden: Ini Penting bagi Pemerintah
- Menguat Sinyal Megawati Mau Bertemu Prabowo Setelah Rakernas PDIP
- Penetapan Pilpres oleh KPU, Gibran: Nanti Ada Beberapa Pertemuan
- Meski Disita Kejagung, Kelima Smelter Masih Bisa Dikelola Masyarakat
- Kemendagri Sebut Dana Desa Bisa Digunakan untuk Pemberantasan Narkoba
- Petani Jateng Terima 10 Ribu Alsintan, Pj Gubernur Jateng Optimis Produksi Pangan Meningkat
Advertisement
Advertisement