Advertisement
Setiba di Indonesia, WNI yang Dipulangkan dari China Akan Dikarantina 14 Hari
Terowongan Sungai Yangtze Wuhan diblokir setelah tersebarnya virus corona di Wuhan, Provinsi Hubei, China. Foto diambil (25/1/2020). - China Daily via Reuters
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Kementerian Kesehatan menyebut WNI yang dipulangkan dari Wuhan, China, akan dikarantina selama 14 hari sesampainya di Tanah Air.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan Wiendra Waworuntu mengatakan karantina diperlukan untuk memastikan WNI yang dipulangkan tidak terjangkit novel coronavirus atau virus corona agar tidak menularkan virus tersebut.
Advertisement
"Semua WNI yang turun dari Wuhan akan dikarantina. Menkes mengatakan karantina 14 hari, satu kali masa inkubasi virus," kata Wiendra di Kantor Kementerian Kesehatan, Jumat (31/1/2020).
Begitu tiba di Indonesia, WNI yang dievakuasi akan dikelompokkan menjadi dua kelompok, yakni people under observation (orang dalam pemantauan) dan suspect (pasien dalam pengawasan).
WNI yang tidak menunjukkan gejala penyakit virus corona dikategorikan sebagai people under observation dan akan dikarantina selama 14 hari. Tempat karantina hingga saat ini masih dalam pembahasan.
Sedangkan WNI yang menunjukkan gejala novel coronavirus, seperti batuk, demam, sesak nafas, dan lainnya, akan dirujuk ke tiga rumah sakit rujukan untuk diisolasi. Ketiga rumah sakit tersebut adalah RS Persahabatan, RSPI Sulianti Saroso, dan RS Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto.
"Saat landing, ada petugas yang akan periksa apakah ada demam, batuk. Kalau ada yang demam langsung dirujuk. Yang enggak demam langsung dikarantina," kata Wiendra.
Sementara itu, Direktur Utama RS Persahabatan Rita Rogayah mengatakan pihaknya telah siap untuk menerima pasien dengan keluhan gejala novel coronavirus alias virus corona ini.
"Kami sudah siap seandainya ada yang dirujuk. Tidak usah khawatir karena ini bukan kasus pertama. Kami sudah alami kasus-kasus seperti ini pada 2003 SARS, flu burung 2005. Kami RS rujukan sudah biasa tangani kasus seperti ini," kata Rita.
Direktur Utama RSPI Sulianti Saroso Mohammad Syahril juga mengaku telah siap menangani pasien virus corona strain baru tersebut.
"Sudah siapkan 11 ruang isolasi tetap kalau ada yang dirujuk. Kami juga buat posko 24 jam karena banyak dari perusahaan ingin di screening," katanya.
Adapun Kementerian Luar Negeri menyatakan penyiapan evakuasi WNI dari Wuhan sudah memasuki tahap akhir. Pada Jumat (30/1) Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan bahwa WNI akan dijemput dalam waktu kurang dari 24 jam.
Jumlah WNI yang tinggal di Provinsi Hubei sebanyak 243 orang. WNI yang mayoritas merupakan mahasiswa tersebut tersebar di Wuhan, Xianing, Huangshi, Jingzhou, Xianyang, Enshi, dan Shiyan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Tokoh Dunia Kecam Penembakan Bondi Beach yang Tewaskan 12 Orang
- Surya Group Siap Buka 10.000 Lowongan Kerja di Tahun 2026
- Konser Amal di Tangerang Galang Rp1,3 Miliar untuk Sumatera dan Aceh
- Musim Flu AS Catat 2,9 Juta Kasus, 1.200 Orang Meninggal
- Korupsi Kepala Daerah Masih Terjadi, Pakar Nilai Retret Bukan Solusi
Advertisement
Lengkap, ini Jalur Trans Jogja Melewati Sleman dan Bantul
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Momen Langka Rhoma Irama Nyanyi Lagu Aladdin di Konser
- Arteta Akui Arsenal Buruk di Babak Pertama Lawan Wolves
- Surat Cinta untuk Penggemar, Byun Yo-hanTiffany Siap Menikah
- Solidaritas Bencana Sumatra, DPRD DIY Dorong Perayaan Nataru Sederhana
- Dinkes Agam Sumbar Selidiki Keracunan 11 Pengungsi Banjir Bandang
- Jadwal Final Badminton SEA Games: All Indonesia di Tunggal Putra
- Harga Emas Antam Hari Ini 14 Desember 2025
Advertisement
Advertisement




