Advertisement
Ada Virus Corona, Pemerintah China Bangun Rumah Sakit Darurat Berkapasitas 1.000 Pasien
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA – Pemerintah China langsung bertindak menanggapi penyebaran virus corona yang sangat pesat di Kota Wuhan, China. Pemerintah membuat pemerintah setempat bergerak cepat untuk membangun rumah sakit baru berkapasitas 1.000 tempat tidur untuk merawat para korban. Pemerintah juga memobilisasi mesin-mesin agar rumah sakit itu bisa diberoperasi mulai awal pekan depan.
Dikutip dari Reuters, Jumat (24/1/2020), pemerintah menyebutkan virus baru itu telah menewaskan 25 orang di China dan menginfeksi lebih dari 800 orang. Organisasi Kesehatan Dunia juga sudah menyatakan kondisi penyebaran virus tersebut sebagai sebuah darurat.
Advertisement
Sebagian besar kasus yang dilaporkan berada di pusat kota Wuhan, yang diyakini sebagai daerah asal penyebaran virus tersebut sejak akhir tahun lalu.
Adapun, rumah sakit baru sedang dibangun berada di sekitar kompleks liburan yang semula diperuntukkan bagi pekerja lokal. Harian resmi Changjiang melaporkan lokasinya terletak di taman di tepi danau di pinggiran kota. Bangunan tersebut akan memiliki 1.000 tempat tidur.
BACA JUGA
Mesin-mesin konstruksi termasuk 35 alat penggali dan 10 buldoser, sudah tiba di lokasi pada Kamis malam dan diharapkan fasilitas baru itu dapat disiapkan pada Senin mendatang.
“Pembangunan proyek ini adalah untuk mengatasi kekurangan sumber daya medis yang ada,” demikian disebutkan dalam laporan itu. “Karena itu akan menjadi bangunan prefabrikasi, tidak hanya akan dibangun dengan cepat tetapi juga tidak akan memakan biaya banyak.”
China State Construction Engineering, salah satu perusahaan yang membangun rumah sakit, mengatakan bahwa pihaknya melakukan semua yang dapat dikerjakan dan akan mengatasi kesulitan yang timbul serta menyebutkan sudah ada lebih dari 100 pekerja yang dikerahkan ke lokasi.
Pembangunan rumah sakit ini bertujuan untuk meniru pengalaman Beijing pada tahun 2003, ketika kota itu berjuang melawan Sindrom Pernafasan Akut Parah (SARS). Setidaknya sebanyak 774 orang meninggal dalam epidemi SARS yang menyebar ke hampir 30 negara.
Pada saat itu, Beijing membangun rumah sakit Xiaotangshan di daerah pinggiran utara kota tersebut dalam tempo hanya dalam seminggu. Dalam waktu dua bulan, pemerintah Beijing merawat satu per tujuh dari semua pasien SARS di negara itu, kata Harian Changjiang. “Itu menciptakan keajaiban dalam sejarah ilmu kedokteran,” tambah koran itu.
Rumah sakit Beijing, dibangun oleh 7.000 pekerja, pada awalnya dirancang hanya untuk membawa orang yang dalam pemulihan dari SARS untuk mengurangi tekanan pada rumah sakit lain. Pada akhirnya mengobati hampir 700 pasien SARS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- ASEAN Tegaskan Tak Akan Kirim Pengamat ke Pemilu Myanmar
- MK Tolak Uji Materi Aturan Batas Usia Pemuda Jadi 40 Tahun
- Proses Dekontaminasi Radioaktif 22 Pabrik di Cikande Selesai
- Imbas Shutdown, Dana Perumahan Militer AS Dialihkan untuk Gaji Tentara
- Soal Ritel Besar, Kemenko PM Susun Pemerataan Rantai Bisnis yang Adil
Advertisement
Ini Peta Kerawanan Potensi Bencana Hidrometeorologi di Gunungkidul
Advertisement
Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
Advertisement
Berita Populer
- 81.100 WNA Masuk ke DIY Sepanjang 2025, Lalu Lintas di YIA Meningkat
- Sejumlah Anggota Polda Metro Diduga Lakukan Pelecehan Seksual
- Anton Fase Pulih dari Cedera, Berpotensi Perkuat PSIM Jogja vs Persik
- Jumlah Penerima MBG Sentuh Angka 40 Juta di Akhir Oktober 2025
- Droping Air Bersih di Gunungkidul Dihentikan
- Masyarakat Diimbau Tak Tergiur Tawaran Lowongan Kerja di Medsos
- KPK Sita Mata Uang Asing di Korupsi Kuota Haji Era Menag Yaqut
Advertisement
Advertisement



