Advertisement
Sudah 25 Orang di China Tewas Akibat Virus Corona
Warga mengenakan masker di stasiun kereta di Beijing, China, Jumat (24/1/2020). - Yomiuri Shimbun via Reuters
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Virus Corona di China terus meningkat kasusnya. Korban tewas akibat wabah virus corona China telah meningkat menjadi 25 orang. Bertambahnya jumlah tersebut maka total kasus menjadi 830 orang.
Mengutip dari AFP, Jumat (24/1/2020), The National Health Commission mengatakan jumlah kematian semakin meningkat dan ditemukan 259 kasus baru di China. Dari total 830 kasus yang dikonfirmasi, 177 dalam kondisi serius.
Selain itu, komisi kesehatan dan pihak berwenang juga memeriksa 1.072 kasus yang diduga dari virus yang pertama kali muncul di pusat Kota Wuhan.
Angka-angka di atas jauh lebih tinggi dikeluarkan dari World Health Organization (WHO). China secara efektif mengkarantina hampir 20 juta orang di seluruh Wuhan dan beberapa kota terdekat yang diduga terpapar virus tersebut.
Pemerintah China juga mengumumkan langkah-langkah untuk menghentikan penyebarannya di seluruh negeri ketika ratusan juta orang mulai melakukan perjalanan ke seluruh negeri minggu ini untuk liburan Tahun Baru Imlek.
Jalan-jalan dan pusat perbelanjaan di Wuhan, pusat industri dan transportasi utama, sekarang sangat sepi setelah pihak berwenang mengatakan kepada penduduk untuk tidak meninggalkan kota berpenduduk 11 juta, tempat sebagian besar kasus telah diidentifikasi.
Sebanyak 34 orang telah disembuhkan dan dipulangkan. Virus pernapasan ini muncul dari pasar makanan laut dan hewan di Wuhan dan kasus-kasus telah dilaporkan sejauh Amerika Serikat.
Virus baru ini telah menimbulkan kekhawatiran karena kemiripannya dengan SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome), yang menewaskan hampir 650 orang di seluruh daratan Cina dan Hong Kong pada 2002-2003.
Namun, setelah dua hari perundingan untuk menentukan tingkat kekhawatiran global, WHO berhenti menyatakan apa yang disebut "darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional" - sebuah deklarasi yang digunakan untuk epidemi paling parah.
Advertisement
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Trump Pertimbangkan Jual Jet Tempur F-35 ke Turki, Israel Waspada
- Trump Klaim 95 Persen Rencana Damai Rusia-Ukraina Telah Disepakati
- 46.207 Penumpang Tinggalkan Jakarta dengan Kereta Api Hari Ini
- Ratusan Warga Terdampak Banjir Bandang Kalimantan Selatan
- Kunjungan ke IKN Tembus 36.700 Orang saat Libur Natal 2025
Advertisement
Malam Tahun Baru, Ini Skenario Rekayasa Lalu Lintas Polda DIY
Advertisement
Inggris Terbitkan Travel Warning Terbaru, Indonesia Masuk Daftar
Advertisement
Berita Populer
- Tanpa Kembang Api, Hotel DIY Pilih Doa dan Donasi
- Tabung Gas Bocor, Warung Soto di Baleharjo Ludes Terbakar
- Tanpa Kembang Api, Kunjungan Malam Tahun Baru Pantai Glagah Turun
- TWC Ingatkan Wisatawan Hormati Nilai Sakral Candi Prambanan
- Tata Cara Pengajuan Permohonan SKB PPh Melalui Aplikasi Coretax
- Jadwal KRL Solo Jogja Hari Ini, Selasa 30 Desember 2025
- Edukasi Pertanahan, Kantah Kota Jogja Gelar Angkling Darta di Kotagede
Advertisement
Advertisement



