Advertisement
Ada Tokoh Lingkaran Prabowo, Ini Sejumlah Elite yang Bakal Diuntungkan Bila Ibu Kota Pindah

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA--Pemindahan ibu kota negara ke Kalimantan Timur disinyalir bakal menguntungkan segelintir orang.
Jaringan Advokasi Tambang mengungkapkan, sejumlah nama politikus nasional kuat diduga bakal meraup keuntungan di balik wacana Presiden Jokowi memindahkan ibu kota negara dari DKI Jakarta ke Kalimantan Timur.
Advertisement
Koordinator Nasional Jatam Merah Johansyah mengatakan, sebagian besar dari mereka yang diuntungkan merupakan pemilik lahan konsesi tambang.
Merah menuturkan, pada lahan sekitar 180.965 hektare di Kalimantan Timur yang hendak dijadikan kawasan ibu kota baru, setidaknya ada 162 konsesi pertambangan, kehutanan, sawit, PLTU batu bara hingga properti.
Sejumlah nama pemilik konsesi yang kuat diduga akan meraup keuntungan di balik wacana pemindahan ibu kota baru tersebut, yakni adik kandung Menteri Pertahanan Prabowo Subianto: Hashim Djojohadikusumo.
Selain itu, kata dia, ada pula Bendahara Umum Partai Gerindra sekaligus keponakan Prabowo: Thomas Aquinas Muliatna Djiwandono.
Selain itu, Merah juga menyebut Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra dan anak kandung eks Ketua DPR RI Setya Novanto, Rheza Herwindo. Kemudian, pengusaha Sukanto Tanoto, serta Lim Hariyanto dan Rita Indriawati.
"Korporasi dan oligarkis punya kesempatan pertama untuk memastikan investasi mereka aman dan bersiasat dengan megaproyek IKN (ibu kota negara). Sebaliknya, suara masyarakat asli Suku Paser Balik diabaikan setelah ruang hidup mereka dirampas oleh PT ITCI saat masuk kawasan tersebut tahun 1960-an," kata Merah dalam diskusi bertajuk 'Ibu Kota Baru untuk Siapa?' di Kantor YLBHI, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (17/12/2019).
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Eksekutif Trend Asia Yuyun Indradi juga mengungkapkan, wacana pemindahan ibu kota baru sarat kepentingan untuk membagi-bagikan keuntungan kepada kelompok elite tertentu. Salah satunya, bagi kelompok pengusaha bisnis batu bara.
"Ini jelas hanyalah mega (bagi-bagi) proyek, dengan aroma politik oligarki yang kental, mengingat bahwa para pendukung politik yang berlatar bisnis batu bara," kata Yuyun.
"Pemenuhan kebutuhan energi IKN yang diperkirakan 1,5 GW ini memberi ruang dan alasan untuk membangun industri energi kotor (PLTU batu bara) lebih besar di Kalimantan Timur, yang akhirnya hanya menduplikasi masalah Jakarta ke IKN dan Kalimantan," kata dia.
Untuk diketahui, hari ini Presiden Jokowi melakukan kunjungan kerja ke lokasi ibu kota baru yang terletak di Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.
Dalam kesempatan itu, Jokowi sempat melakukan pertemuan dengan para tokoh adat dan tokoh agama setempat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Suara.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Afriansyah Noor, Wakil Menteri Ketenagakerjaan Pilihan Prabowo
- Hujan Deras, Ojol Tetap Gelar Aksi Unjuk Rasa
- Profil Ahmad Dofiri, Mantan Kapolda DIY Kini Jadi Penasihat Khusus Presiden
- KIP Kuliah 2025 Jalur Mandiri: Batas Waktu, Syarat, dan Cara Daftar
- Mantan Kapolda DIY Ahmad Dofiri Datangi Istana Presiden
Advertisement

Sri Sultan HB X: Kita Harus Lebih Peka Terhadap Kondisi Masyarakat
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Menkop Nyatakan Satu Kopdes Merah Putih Bisa Gerakkan 15 Orang
- Polri Minta Interpol Terbitkan Red Notice Riza Chalid
- Mahfud MD Dikabarkan Masuk Kabinet Merah Putih, Begini Respons Bappisus
- Tersangka Dugaan Korupsi Pengadaan Mesin EDC Indra Utoyo Dipanggil KPK
- Ojol Gelar Demo 17 September 2025, Ini 7 Tuntutan yang Diangkat
- Pembunuhan Kacab Bank, Dua Oknum TNI AD Dijanjikan Imbalan Rp100 Juta
- Korban Meninggal Kasus Kecelakaan Bus RS Bina Sehat di Bromo Bertambah
Advertisement
Advertisement