Advertisement
BNPB: Suhu Udara Kemarau Indonesia Terpanas dalam 140 Tahun sehingga Karhutla Marak
Petugas memadamkan lahan yang terbakar di kawasan Aia Pacah, Padang, Sumatera Barat, Sabtu (21/9/2019). - ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
Advertisement
Harianjogja.com, BANDUNG-- Indonesia mengalami musim kemarau dengan suhu udara terpanas dalam 140 tahun pada 2019 dan kondisi itu membuat kebakaran hutan dan lahan marak. Hal itu diungkapkan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Doni Monardo.
"Di Indonesia kebakaran menghanguskan total sekitar 857 ribu hektare, ini sampai dengan tanggal 30 September 2019, dan dari total itu 230 ribu hektarenya lahan gambut, di mana (kebakaran) lahan gambut sulit padam," kata Doni dalam acara diskusi di Rektorat Institut Teknologi Bandung (ITB), Jalan Tamansari, Kota Bandung, Jumat (1/11/2019).
Advertisement
Musim kemarau panjang yang melanda Indonesia tahun 2019 menyebabkan kekeringan ekstrem di sejumlah daerah. Akibatnya, risiko kebakaran hutan dan lahan meningkat, termasuk kebakaran lahan gambut.
Ia mengatakan bahwa membiarkan lahan gambut mengalami kekeringan adalah sebuah kesalahan, karena lahan gambut yang kering menjadi mudah terbakar dan kalau sudah terbakar apinya sudah dipadamkan.
BACA JUGA
"Membiarkan lahan gambut itu menjadi kering adalah 'pemerkosaan kepada hutan'," kata Doni
Dia mengemukakan bahwa pemadaman kebakaran hutan dan lahan gambut tidak cukup menggunakan hujan buatan, pengeboman air, maupun pengerahan pasukan pemadam darat karena air yang disiramkan ke lahan gambut secara manual tidak akan meresap sampai ke lapisan dalam gambut.
"Kalau sama helikopter juga hanya sebagian wilayah saja, hanya bisa ditutup pada saat hujan turun," kata dia.
Doni mengimbau warga siaga menghadapi bencana apapun, termasuk kebakaran hutan dan lahan, serta mendukung upaya pencegahan bencana.
"Kita jangan jadi supermarket bencana," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Suara.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
KA Bandara YIA Targetkan 166.000 Penumpang Selama Nataru
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Keluhan Wisatawan Disikapi, Dispar Gunungkidul Siapkan Solusi
- Amazon Pangkas 8,5 Persen Karyawan di Luksemburg
- Harga Emas Pegadaian Hari Ini Naik, UBS dan Galeri24 Kompak Menguat
- Cristiano Ronaldo Gabung Fast and Furious, Tampil di Fast X: Part 2
- Kasus Korupsi Bank BJB, KPK Pertimbangkan Panggil Atalia Praratya
- Gugat Cerai Ridwan Kamil, Lisa Mariana Minta Maaf ke Atalia
- Layanan Pajak Akhir Pekan Dibuka KPP DIY, Ini Jadwal Lengkapnya
Advertisement
Advertisement




