Advertisement
Tujuh Orang Hilang dalam Kecelakaan Helikopter Jatuh di Laut Korsel

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA – Tim penyelamat Korea Selatan belum menemukan tanda-tanda dari tujuh orang hilang setelah helikopter jatuh di laut lepas sekitar kepulauan Dokdo pada Kamis malam (31/10/2019).
Pejabat di Markas Pemadam Kebakaran Gyeongbuk menyatakan helikopter Super Puma Airbus H225 yang dioperasikan oleh departemen pemadam kebakaran Korea Selatan membawa seorang pelaut yang terluka ke rumah sakit, namun jatuh tak lama setelah lepas landas dari Dokdo.
Advertisement
Kementerian pertahanan mengatakan pada hari Jumat (1/11/2019) bahwa mereka telah mengirim kapal, pesawat terbang, dan penyelam untuk menjelajahi lautan mencari tanda-tanda tujuh orang yang hilang tersebut, namun sejauh ini tidak berhasil.
Sementara itu, kantor berita Yonhap mengabarkan serpihan helikopter diduga telah ditemukan.
Helikopter yang mulai beroperasi pada tahun 2016 tersebut diawaki oleh dua pilot veteran. Di dalamnya juga terdapat tiga responden petugas pemadam kebakaran, pasien, dan satu penumpang lain.
Presiden Korea Selatan Moon Jae-in memerintahkan pemeriksaan keselamatan terhadap helikopter H225, yang salah satunya pernah jatuh di Norwegia pada 2016 dan menewaskan 13 pekerja minyak lepas pantai.
Kecelakaan itu menyebabkan larangan terbang sementara sebagian besar armada H225 global dan mendorong Airbus SE untuk melakukan perubahan desain pada gearbox. Tidak ada laporan langsung tentang apa kemungkinan penyebab kecelakaan tersebut.
"Kami menyadari apa yang terjadi dan kami siap mendukung pelanggan kami dan pihak berwenang jika mereka membutuhkan bantuan lebih lanjut," kata juru bicara Airbus, seperti dikutip Reuters.
Helikopter Super Puma H225, yang sebelumnya dikenal sebagai Eurocopter EC-225, adalah helicopter jarak jauh yang dapat bekerja di segala cuaca dan kerap digunakan untuk misi pencarian dan penyelamatan.
Pada 31 Agustus, sebuah helikopter Airbus AS350 jatuh di Norwegia utara, menewaskan seluruh enam orang di dalamnya dan mendorong regulator Eropa untuk melakukan penyelidikan pada beberapa helikopter Airbus versi terbaru.
Kepulauan Dokdo, yang disengketakan oleh Korea Selatan dan Jepang sebagai wilayah mereka, dikontrol oleh Seoul dengan sekelompok kecil penjaga pantai.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Kepala Desa di Garut Gondol Dana Desa Rp700 Juta, Langsung Ditahan Kejaksaan
- Dugaan Korupsi Pengadaan Chromebook, Perwakilan google Penuhi Panggilan Penyidik Kejagung
- Polisi tangkap Seorang Artis Sinetron Terkait Kasus Pemerasan
- Gunung Semeru Kembali Meletus, Tinggi Letusan 1 Kilometer
- Pembubaran Kegiatan Ibadah dan Perusakan Rumah Retret di Sukabumi, Kemenag Siapkan Regulasi Rumah Doa
Advertisement

Dua Mahasiswa KKN UGM Meninggal Dunia, Sejumlah Masjid di UGM Gelar Salat Gaib Doakan Mendiang
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Buntut Putusan MK Soal Pemilu dan Pilkada, DPR Bantah Ada Perdebatan
- Serapan Anggaran Makan Bergizi Gratis Hanya 7 Persen, Ini Alasan Badan Gizi Nasional
- Pemerintah Akan Gunakan Teknologi AI untuk Pemetaan Potensi Siswa Sekolah Rakyat
- Lawatan Presiden Prabowo ke Arab Saudi untuk Bahas Kampung Haji hingga Konflik Timur Tengah
- Iran Isyaratkan Bersedia Negosiasi Nuklir Jika AS Tidak Lagi Menyerang
- Gempa Magnitudo 5,0 Guncang Kepulauan Tokara Jepang
- Bahas Isu Jual-Beli Pulau Bersama Komisi II DPR RI, Menteri ATR/Kepala BPN Tegaskan Tanah di Indonesia Tidak Bisa Dimiliki Asing
Advertisement
Advertisement