Advertisement
Terungkap, Transkrip Pembicaraan Mantan Pilot Boeing Terkait 737 MAX

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Transkrip pembicaraan antara pegawai Boeing Co terkait anti-stall system di model pesawat 737 MAX akhirnya terungkap.
Dalam transkrip pesan singkat yang terjadi pada 2016 itu, Mark Forner yang saat itu merupakan seorang pilot senior di divisi teknis Boeing, mengatakan bahwa anti-stall system di model pesawat tersebut berlaku aneh dan tak terkendali dalam sebuah sesi simulasi penerbangan.
Advertisement
Sistem tersebut, seperti dilansir Reuters, Sabtu (19/10/2019), terkait dengan kecelakaan pesawat Boeing di Indonesia pada Oktober 2018 dan di Ethiopia pada awal 2019. Secara keseluruhan, korban tewas akibat dua kecelakaan tersebut mencapai 346 orang.
Dalam salah satu pesan, Forkner menulis dirinya berbohong tanpa sengaja kepada regulator. Hal ini dibalas oleh rekannya, yang mengatakan bahwa apa yang disampaikan Forkner bukanlah suatu kebohongan karena tidak ada yang memberitahu dia dan Forkner sebelumnya.
Forkner juga menulis bahwa masih ada masalah fundamental di simulator penerbangan tersebut.
Adapun pesan singkat itu berlangsung antara Forkner dengan rekannya. Sekarang, Forkner sudah tidak lagi bekerja di Boeing.
Menyusul terungkapnya transkrip ini, Federal Aviation Administration (FAA) langsung memerintahkan Chief Executive Boeing Dennis Muilenburg untuk memberikan penjelasan karena tidak dengan segera menyerahkan dokumen pembicaraan itu.
FAA mengungkapkan tengah mempelajari rekaman ini untuk menentukan langkah selanjutnya.
Boeing diketahui menemukan rekaman tersebut beberapa bulan lalu. Penemuan transkrip ini juga terjadi beberapa hari sebelum Muilenburg dijadwalkan bersaksi di hadapan Kongres AS.
"Pesan-pesan ini mengindikasikan bahwa Boeing menahan informasi penting dari FAA, sesuatu yang sangat tidak menyenangkan," papar Kepala Komite Transportasi DPR AS Peter DeFazio dalam suratnya kepada Menteri Transportasi AS Elaine Chao, Jumat (18/10/2019).
Seorang sumber Reuters menyatakan bahwa Boeing menunda menyerahkan dokumen tersebut ke FAA selama empat bulan dan bahwa Departemen Kehakiman AS pun sudah memegang transkrip pesan ini.
Kabar ini juga membuat saham Boeing anjlok 6,8 persen, sebelum naik kembali 1,4%, pada perdagangan Jumat (18/10/2019).
Dua kecelakaan yang terjadi membuat 737 MAX, seri pesawat Boeing yang paling laris, dilarang terbang di banyak negara sejak Maret 2019. Perusahaan itu menyebutkan biaya yang harus ditanggung karena pelarangan terbang setidaknya menyentuh US$8 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Reuters/bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Israel Kembali Bangun Permukiman Ilegal di Tepi Barat, Sebanayk 2.339 Unit
- Polisi Tangkap Sejumlah Orang Mengaku Wartawan yang Memeras Warga
- Kemenag Imbau Masyarakat Cek Arah Kiblat Secara Mandiri pada 15-16 Juli 2025
- Selama 2024 LPSK Menerima 10.217 Pemohon Saksi dan Korban Pidana
- Hasil Pemeriksaan Kecelakaan Pesawat Udara Air India, Kedua Mesin Mati di Udara Setelah Lepas Landas
Advertisement

26 Pembuang Sampah Liar di Bantul yang Terekam CCTV Belum Ditindak, Ini Alasannya
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Satgas Pangan Polri Tindaklanjuti Laporan Dugaan 212 Produsen Beras Nakal, Empat Orang Diperiksa
- Pentagon Akui Rudal Iran Menghantam Pangkalan Udara Al Udeid milik AS di Qatar
- Wacana Pemberangkatan Jemaah Haji Menggunakan Kapal Laut Ditolak BP Haji
- Penerima Bansos Bermain Judol, Cak Imin Tegaskan Akan Ada Sanksi Tegas
- Kecelakaan KMP Tunu Pratama, Nelayan Temukan Satu Jenazah Diduga Penumpang
- Selama 2024 LPSK Menerima 10.217 Pemohon Saksi dan Korban Pidana
- Tim SAR Temukan Bangkai Kapal Tunu dalam Posisi Terbalik di Dasar Laut Selat Bali
Advertisement
Advertisement