Advertisement
Menristekdikti Minta Jokowi Bentuk Badan Riset dan Inovasi Nasional

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA--Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir mengharapkan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) segera dibentuk di pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin ke depan.
"Saya koordinasi dengan lembaga-lembaga riset, LPNK susah dengan kementerian/lembaga apalagi, nah, kalau ini bisa satu, 'kan lebih sederhana," kata Nasir dalam Bedah Kinerja Capaian Lima Tahun Kemristekdikti di Gedung Ristekdikti, Jakarta, Jumat (19/10/2019).
Advertisement
Nasir menuturkan selama menjabat menristekdikti pada pemerintahan Jokowi periode 2014-2019, tumpang-tindih kebijakan riset menjadi salah satu masalah.
"Saya merasakan selama ini selama lima tahun, pada saat itu, saya tiga tahun (menjabat Menristekdikti) sudah saya laporkan adanya tumpang-tindih di dalam kebijakan riset antara kementerian dan LPNK (lembaga pemerintah non kementerian) maupun kementerian dengan kementerian lain," ujar Nasir.
Untuk mengatasi tumpang-tindih itu, Nasir mengatakan bahwa BRIN harus dibentuk sesuai dengan yang diamanatkan dalam UU Sisnas Iptek. Bahkan, menurut Nasir, lembaga penelitian dan pengembangan di beberapa kementerian juga harus bergabung di bawah BRIN.
Selama ini, kata dia, koordinasi tidak mudah antarkementerian/lembaga, dan itu menjadi tantangan untuk diperbaiki agar percepatan pengembangan riset dan inovasi untuk mendongkrak kemajuan ekonomi Indonesia.
Ia mengatakan bahwa Presiden Joko Widodo yang akan menetapkan apakah posisi BRIN nantinya akan menjadi Menristekdikti/Kepala BRIN, atau Kementerian Pendidikan Tinggi dan Kementerian Riset dan Teknologi/Kepala BRIN.
Menteri Nasir mengatakan bahwa perusahaan pemula berbasis teknologi (PPBT) atau startup dewasa dengan omzet di atas Rp1 miliar per bulan hingga 2019 ada 30 PPBT. Nasir memandang perlu ada lompatan untuk capaian di bidang riset dan inovasi untuk pemerintahan periode lima tahun mendatang sebanyak 100 PPBT.
Nasir juga menginginkan agar pemerintahan ke depan mendorong pertambahan PPBT sebanyak dua kali lipat menjadi sekitar 2.600. Pada saat ini ada 1.307 PPBT.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Kementerian HAM Menjadi Penjamin Pelaku Persekusi Retret, DPR Bertanya Alasannya
- Kementerian Sosial Pastikan Pembangunan 100 Sekolah Rakyat Dimulai September 2025
- KPK akan Pelajari Dokumen Terkait Kunjungan Istri Menteri UMKM ke Eropa
- Donald Trump Ingin Gelar UFC di Gedung Putih
- Indonesia Siap Borong Alutsista dari AS
Advertisement

Tak Hanya Tempat Wisata Religi, Petilasan Gunung Gambar Juga Jadi Sentra Kopi di Gunungkidul
Advertisement

Jalur Hiking Merapi di Argobelah Klaten Kian Beragam dengan Panorama Menarik
Advertisement
Berita Populer
- Pembangunan Bandara Internasional Bali Utara Masih Menunggu Izin Penetapan Lokasi
- Kejaksaan Agung Kini Bisa Menyadap Ponsel Warga
- Kemensos: Dapur dan Asrama Sekolah Rakyat Mulai Dioperasikan Juli 2025
- Keluarga Korban KMP Tunu Pratama Jaya Lakukan Tabur Bunga di Selat Bali
- 9 Kendaraan Terlibat Tabrakan Beruntun di Pertigaan Terminal Bawen Semarang
- DPR RI Imbau Masyarakat Kawal Kasus Aipda Robig Zaenudin Polisi Semarang Pelaku Penembakan Pelajar
- KKB Papua Tembak Tenaga Honorer Pemda hingga Meninggal Dunia
Advertisement
Advertisement