Advertisement
Kerusuhan Papua Disebut Ditunggangi Pihak Asing, Polisi Telusuri Jejak Media Sosial
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA- Kerusuhan di Papua sebagai buntut menolak isu rasial disebut pemerintah ditunggangi pihak asing.
Kepolisian Republik Indonesia tengah mendalami pihak asing yang ikut terlibat dalam kerusuhan yang terjadi di Papua dan Papua Barat beberapa waktu lalu.
Advertisement
Karopenmas Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Dedi Prasetyo mengatakan pihaknya sudah mengindentifikasi kelompok asing yang terlibat kerusuhan di Papua dan Papua Barat melalui media sosial maupun informasi di lapangan.
"Semua sedang kami dalami ya, kemudian sudah kami profiling, khususnya yang ada di media sosial ya, baik di akun akun maupun informasi yang kami dapat di lapangan," ujar Dedi di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (2/9/2019).
Pernyataan Dedi menyusul pernyataan Kapolri bahwa ada keterlibatan pihak asing dalam kasus kerusuhan di Papua dan Papua Barat.
Kendati demikian, Dedi belum bisa menyebut siapa pihak asing yang terlibat dalam aksi kerusuhan yang berlanjut pada pembakaran sejumlah gedung.
Sebab kata dia, oknum-oknum tersebut saat ini berada di luar negeri. Karena itu kata dia Polri belum bisa melakukan tindakan hukum kepada oknum-oknum tersebut.
"Kami belum berani menyebutkan disini. Sekali lagi Polri bekerja sesuai fakta hukum, dan kita belum bisa melakukan tindakan hukum terhadap oknum oknum yang berada di luar negeri, karena locus, tempus, dan perbuatan melawan hukum di sana," ucap dia.
Lebih lanjut, Polri kata Dedi terus memantau aktivitas yang ada media sosial saat terjadi kerusuhan di Papua dan Papua Barat. Dari data Polri, Dedi sebanyak sekitar 52.000 konten yang berisi hoaks alias kabar bohong.
"Sudah kita pantau khususnya yang ada di Indonesia, kreator sudah kita dalami, buzer-buzernya. Sampai saat ini konten-konten hoaks ada 52.000, kita bekerja sama dengan Kemenkominfo, Badan Siber untuk melakukan breakdown ke akun-akun tersebut," tandasnya.
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian mengakui bahwa kelompok masyarakat yang aksi anarkis di Papua dan Papua Barat memiliki hubungan dengan organisasi di luar negeri.
"Ada. Kita sama-sama tahu dari kelompok-kelompok ini ada hubungannya dengan network di internasional," kata Jenderal Tito di acara Hari Jadi Ke-71 Polwan, di Jakarta, Minggu (1/9/2019).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Suara.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Satuan Pendidikan Diwajibkan Memperhatikan Kebutuhan Siswa dengan Kondisi Khusus
- Meningkatkan Perlindungan dari Penyakit Menular, Jemaah Calon Haji Disarankan Vaksin
- Dugaan Pelanggaran Wewenang, Wakil Ketua KPK Laporkan Anggota Dewas
- 66 Pegawai KPK Pelaku Pungutan Liar di Rumah Tahanan Dipecat
- Wapres Maruf Amin Sebut Tak Perlu Ada Tim Transisi ke Pemerintahan Prabowo-Gibran
Advertisement
Ratusan PNS Sleman Dapat Penghargaan Satyalancana Karya Satya
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Surya Paloh Temui Prabowo di Kartanegara
- BKKBN-TNI AD Kolaborasi Membangun Sumber Air Bersih Guna Turunkan Stunting
- Penetapan Caleg Terpilih di DIY Menunggu BRPK Mahkamah Konsitusi
- Surya Paloh Enggan Jadi Oposisi dan Pilih Gabung Prabowo, Ini Alasannya
- Izin Tinggal Peralihan Jembatani Proses Transisi Izin Tinggal WNA di RI
- Satuan Pendidikan Diwajibkan Memperhatikan Kebutuhan Siswa dengan Kondisi Khusus
- Gaji Prabowo-Gibran Saat Sudah Menjabat, Ini Rinciannya
Advertisement
Advertisement