Advertisement

Curhat di Facebook Soal Aksi Begal Payudara, Korban Malah Disalahkan

Abdul Jalil
Jum'at, 23 Agustus 2019 - 22:47 WIB
Sunartono
Curhat di Facebook Soal Aksi Begal Payudara, Korban Malah Disalahkan Ilustrasi pelecehan seksual (Solopos/Whisnu Paksa)

Advertisement

Solopos.com, MADIUN -- Aksi begal payudara diduga terjadi di Madiun. Hal itu diungkap seorang netizen di grup Facebook Paguyuban Madiun (Paguma), Jumat (23/8/2019) dini hari.

Melalui akun Facebook bernama Angkringan Pokwe Madiun, netizen itu bercerita bahwa teman perempuannya telah menjadi korban begal payudara sekitar pukul 23.00 WIB saat sedang melintas di jalan antara Bantengan-Mojopurno.

Advertisement

Dia menceritakan teman perempuannya itu hendak pulang ke rumah di daerah Mojopurno, Madiun, dari Jl. Diponegoro. Setibanya di jalan arah Bantengan-Mojopurno, Madiun, dari arah belakang disalip seorang pria dan kemudian memegang payudaranya.

"Monggu dulur terutama buat mbak2 ataupun ibu2,kejadian sekitar jam 23.00 tadi. Kronologi teman perempuan saya pulang dari jl.diponegoro , rumah daerah mojopurno, setiba di jalan arah mbantengan - mojopurno dari belakang disalip cowok dan memegang pa*udara," tulis pengguna akun Angkringan Pokwe Madiun.

Dalam postingan itu memang tidak dijelaskan secara detail waktu kejadian. Namun, dari unggahan tersebut, akun tersebut menyampaikan kejadian itu terjadi sekitar pukul 23.00 WIB.

Selain mengunggah cerita tersebut, pengguna akun itu juga mengunggah tangkapan layar percakapannya dengan korban. Dalam percakapan melalui aplikasi WhatsApp, korban menceritakan kalau dirinya telah menjadi korban begal payudara.

Korban menceritakan kalau pria yang memegang payudaranya mengendarai sepeda motor Honda Beat. Pria itu memiliki ciri-ciri kurus dan tinggi serta mengenakan celana pendek. Pelaku begal payudara itu juga menggunakan helm ojek online serta mengenakan baju belang merah dan putih atau abu-abu.

Screenshot unggahan dari akun bernama Angkringan Pokwe Madiun yang dikirim ke grup Facebook Paguma. (Istimewa-Facebook Paguma)

Cerita yang diunggah di grup Paguma itu pun mendapatkan ratusan respons dari netizen. Namun sejumlah netizen justru menyalahkan korban karena menganggap pakaian yang dikenakan mereka tuding mengundang syahwat. Padahal dalam unggahan itu, tidak disebutkan jenis pakaian yang dikenakan korban.

Seperti komentar akun bernama Hendro Setyawan, yang menuduh pakaian korban mengundang syahwat. Dia menasihati supaya seorang perempuan mengenakan jaket dan celana panjang.

"Pasti pakaiannya mengundang sahwat... mending pake jaket celana panjang apalagi malem cewe," tulisnya dalam kolom komentar.

Komentar senada juga disampaikan akun bernama Dwi Saputra Rahardja. "Untuk wanita. Budayakan berpakaian sopan.. yg tak mengundang kejahatan .apalagi udah jam malam gitu...," tulis pengguna akun tersebut dalam kolom komentar.

Namun, tak sedikit pula yang membela korban dan meminta pelaku untuk segera ditangkap. Seperti akun bernama Sari Kusumo Asmoro menegaskan bahwa perempuan tersebut adalah korban dan tidak boleh disalahkan. Seharusnya pelaku segera ditangkap.

"Wadduuhhh...perempuan ini korban lho...kok malah disalahkan.....yang benar harus segera ditangkap pelakunya ...bukan perempuannya yang disalahkan atas pakaiannya dan jam keluarnya...mau pakai gamis tertutup dan bercadar kalau otaknya mesum ya tetap diperkosa juga.....," tulisnya dalam kolom komentar.

"Hanya di indonesia korban pelecehan disalahkan dan yg menyalahkanpun sesama wanita," tulis akun dengan nama Dessy Hendra Permana.

Pengguna akun Intan Setyo juga memberi informasi lokasi begal payudara juga terjadi di daerah Ring Road Madiun terutama di Jembatan Ring Road bagian selatan. Dia mengimbau terutama untuk wanita tidak lewat di jalan yang sepi saat sendirian. Menurutnya lebih baik lewat jalan yang ramai.

"Tak hanya di daerah situ daerah ringroad pun juga ada terutama ringroad jembatan bagian selatan. Kalau pulang malam wajib hati hati terutama wanita mending jangan melewati tempat tempat sepi kalau posisi lagi sendiri mendingan lewat jalan ramai meskipun lebih jauh tapi insyaAllah lebih aman," tulisnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Solopos

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terkait

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

AJARAN AGAMA: Generasi Milenial Dinilai Penting Belajar Fikih

Bantul
| Rabu, 24 April 2024, 21:37 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement