Advertisement
Ratusan SMA di Jawa Tengah Terapkan Kurikulum Antikorupsi

Advertisement
Harianjogja.com, SEMARANG — Sebanyak 367 sekolah di Jawa Tengah (Jateng) mulai menerapkan kurikulum antikorupsi sebagai materi pendidikan kepada siswanya pada tahun ajaran 2019/2020.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Jateng, Jumeri, mengatakan sebelumnya kurikulum antikorupsi diterapkan di 23 SMA dan SMK di Jateng pada Mei lalu. Penerapan di 23 sekolah itu rupanya menarik minat sekolah lainnya untuk menerapkan pendidikan antikorupsi.
Advertisement
"Kita ada 23 sekolah pilot projects sekolah berintegritas. Terus berkembang 367 sekolah yang mendaftar secara sukarela. Dari 367 itu 160 di antaranya SMA Negeri," kata Jumeri, Rabu (31/7/2019).
Jumeri mengatakan 23 sekolah percontohan bakal memberi paparan pada sekolah yang minat untuk melengkapi paparan dari KPK. Setelah itu, setiap 6 bulan sekali akan dilakukan evaluasi. Targetnya 367 sekolah itu bakal mulai menerapkan kurikulum pendidikan antikorupsi di mata pelajaran (mapel), akhir Agustus mendatang.
"Guru-guru yang sudah menyusun silabus atau perencanaan pengajaran antikorupsi yang dimasukkan ke Mapel akan menyampaikan itu. Teman-teman nanti mengembangkan draft dari KPK," katanya.
Penerapan sekolah berbasis kurikulum antikorupsi itu memang dipantau langsung oleh KPK. Anissa Rahmadhany, Fungsional Direktorat Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat (Dikyanmas) Kedeputian Pencegahan KPK mengatakan pihaknya telah menyiapkan draft sebagai acuan penerapan pendidikan antikorupsi bagi siswa di mata pelajaran.
"Kita sedang mengerjakan proses implementasi karena masih butuh sinergi. Misalnya di PKN, di pendidikan karakter akan dimasukkan di pendidikan ekstrakurikuler. Kemudian kita melakukan sosialisasi lewat media-media kekinian lewat film pendek misalnya," katanya.
Sementara secara kelembagaan sekolah, KPK juga telah menyiapkan draft panduan agar pejabat sekolah tidak terjebak dalam tindak korupsi, seperti pungutan liar.
"Namun yang tidak kalah penting kami juga menyiapkan materi-materi tindak korupsi dalam keseharian. Parkir sembarang tempat, melanggar lalu lintas, membuang sampah sembarangan," katanya.
Selain sekolah, di Jateng gerakan pencegahan korupsi juga lahir di tataran universitas. Bahkan pada Selasa (29/7/2019) kemarin, Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, mengukuhkan 30 Agen Antikorupsi dari kalangan mahasiswa di Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Solopos
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Ulang Tahun ke-90, Dalai Lama Ingin Hidup hingga 130 Tahun
- Kementerian HAM Menjadi Penjamin Pelaku Persekusi Retret, DPR Bertanya Alasannya
- Kementerian Sosial Pastikan Pembangunan 100 Sekolah Rakyat Dimulai September 2025
- KPK akan Pelajari Dokumen Terkait Kunjungan Istri Menteri UMKM ke Eropa
- Donald Trump Ingin Gelar UFC di Gedung Putih
Advertisement

Gara-gara Sakit Hati, Pria di Bantul Terekam CCTV Nekat Mencuri Pakaian Dalam Milik Mantan Kekasihnya
Advertisement

Jalur Hiking Merapi di Argobelah Klaten Kian Beragam dengan Panorama Menarik
Advertisement
Berita Populer
- Sekolah Rakyat Dibangun Mulai September 2025, Dilengkapi Dapur dan Asrama
- 29 Penumpang Belum Ditemukan, Manajemen KMP Tunu Pratama Jaya Minta Maaf
- DPR RI Bentuk Tim Supervisi Penulisan Ulang Sejarah
- Kemensos: Anak Jalanan Jadi Target Utama Ikuti Sekolah Rakyat
- Banjir di DKI Jakarta Rendam 51 RT
- Kementerian PKP Siapkan Rp43,6 Trilun untuk Merenovasi 2 Juta Rumah Tak Layak Huni
- Presiden Prabowo Suarakan Sikap dan Posisi Indonesia di KTT BRICS
Advertisement
Advertisement