Advertisement
Moeldoko Sebut Ada Kelompok Teroris Ingin Manfaatkan Situasi 22 Mei 2019
Kepala Staf Presiden Moeldoko saat menerima kunjungan tim Bisnis Indonesia, di Kantor Staf Presiden Jakarta, Jumat (6/4/2018). - JIBI/Dwi Prasetya
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA — Pada Rabu (22/5/2019), Komisi Pemilihan Umum (KPU) akan mengumumkan hasil rekapitulasi suara Pemilu 2019. Kepala Staf Presiden Moeldoko menyatakan ada kelompok teroris yang ingin memanfaatkan situasi pada agenda nasional tersebut.
Pernyataan itu disampaikan oleh Moeldoko menjawab pertanyaan jurnalis mengenai razia yang dilakukan oleh polisi terhadap masyarakat yang ingin mengikuti aksi menyikapi pengumuman KPU pada Rabu, 22 Mei 2019 itu.
Advertisement
Seperti diketahui, polisi di sejumlah daerah menggelar razia terhadap masyarakat yang akan mengikuti aksi 22 Mei di Jakarta.
Moeldoko menyatakan razia itu dilakukan untuk mencari senjata tajam yang dibawa masyarakat yang hendak mengikuti aksi tersebut.
BACA JUGA
"Yang dirazia adalah yang membawa perlengkapan-perlengkapan dilarang. Karena ada anjuran membawa bambu dan diikat bendera merah putih, bambunya kan bambu runcing. Yang seperti-seperti itu nggak boleh, buat apa itu? Ada yang bawa senjata tajam, itu enggak ada relevansinya dengan demo. Kalau sekedar berkumpul seperti yang sudah-sudah enggak ada masalah," kata Moeldoko di Bina Graha, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (20/5/2019).
Berdasarkan analisa kepolisian dan intelijen, Moeldoko menyatakan terdapat kelompok yang ingin memanfaatkan situasi pada 22 Mei 2019.
Pemerintah, ujarnya, tidak ingin peristiwa yang tidak diinginkan terjadi dan masyarakat menjadi korban. Razia itu, ujarnya, juga bukan bukti bahwa pemerintah sedang panik.
Moeldoko menyatakan kelompok yang ingin memanfaatkan situasi tersebut adalah kelompok teroris. Moeldoko menyatakan pemerintah memiliki bukti dan klaim tersebut bukan klaim tipuan atau ngawur.
"Buktinya, satu, polisi sudah menangkap beberapa teroris. Kedua, intelijen kita juga sudah menangkap ada upaya menyelundupkan senjata. Dalam rangka apa? Dalam rangka itu. Bukti-bukti itu sudah nyata," katanya.
Mantan Panglima TNI yang menjadi bagian dari tim kampanye pasangan Joko Widodo dan Ma'ruf Amin dalam Pemilihan Presiden 2019 ini menghimbau supaya masyarakat tidak mengikuti aksi pada 22 Mei 2019.
Moeldoko menyatakan 28.000 aparat TNI dan Polri akan menjaga situasi pada tanggal tersebut.
Sebagai gambaran, berdasarkan penghitungan KPU sampai Selasa (20/5/2019), pasangan Jokowi-Ma'ruf mengantongi 55,58% suara mengungguli rivalnya, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno yang mengantongi suara 44,42% dalam Pilpres 2019.
Kendati perhitungan menunjukkan bahwa Jokowi-Ma'ruf unggul, kubu Prabowo-Sandiaga juga mengklaim sebagai pemenang Pilpres 2019.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Prabowo Disambut Hangat Diaspora Indonesia Saat Hadiri KTT ASEAN
- Penumpang Dilarang Cas Powerbank di Stop Kontak Kereta Api
- Bus Wisata Rombongan FKK Semarang Terguling, Empat Orang Tewas
- Presiden Kolombia Terkena Sanksi AS Gara-gara Gagal Perangi Narkoba
- Lisa Mariana Dicecar 44 Pertanyaan di Bareskrim
Advertisement
Advertisement
Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Memasuki Musim Hujan, Revitalisasi SAH di Kota Jogja Dikebut
- AS: UNRWA Tak Akan Dilibatkan Pengiriman Bantuan ke Gaza
- Kehadiran Bank di Kampus Mendorong Mahasiswa Bijak Kelola Keuangan
- Gelar Rakernas, Keind Berkomitmen Dukung Pertumbuhan Ekonomi
- Konstruksi Diprediksi Masih Jadi Penopang Ekonomi DIY Triwulan III
- Usut Korupsi Pengadaan EDC, KPK Kumpulkan Data dari 15 Ribu SPBU
- Siap-siap! Insentif dari BI untuk Perbankan Akan Meluncur Desember
Advertisement
Advertisement




