Advertisement
Kelompok Organisasi Mahasiswa Tolak Upaya Delegitimasi Proses Pemilu
Karangan bunga ucapan semangat dan selamat atas penyelenggaraan Pemilu 2019 berderet di luar kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), di Jakarta Pusat, Sabtu (20/4/2019). - Antara/Sugiharto Purnomo
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA--Sejumlah organisasi mahasiswa yang bergabung dalam Kelompok Cipayung Plus menolak upaya delegitimasi proses pemilu. Penolakan itu disampaikan saat mereka berkunjung ke Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Jakarta, Selasa (7/5/2019).
Dalam kunjungannya ke KPU RI, Cipayung Plus yang terdiri dari organisasi mahasiswa I-IMI, PMII, GMNI, PMKRI, GMKI, IMM, dan KMHDI menyampaikan dukungannya kepada penyelenggara pemilu.
Advertisement
Mereka mengapresiasi KPU RI yang dianggap sudah menjalankan tugas dengan baik.
"Cipayung Plus menolak segala bentuk upaya delegitimasi terhadap proses dan hasil pemilu serentak, terlebih yang dilakukan secara inkonstitusional," ujar Ketua Umum PMKRI Juventus Prima Yoris Kago di kantor KPU RI, Jakarta.
BACA JUGA
Kelompok organisasi mahasiswa ini juga menyampaikan duka atas meninggalnya para penyelenggara pemilu. Hingga kini, tercatat ada 456 petugas pemilu yang meninggal karena bertugas.
Mereka juga meminta masyarakat untuk tidak mendelegitimasi proses pemilu dan memastikan proses demokrasi di Indonesia tetap berlangsung aman dan damai. Kemudian, Cipayung Plus berharap KPU bekerja cepat dan cermat hingga proses pemilu selesai.
"Hal ini sangat penting, agar KPU dapat bekerja secara profesional, tenang, dan jujur tanpa dipengaruhi oleh tekanan-tekanan dari luar. Kami ajak masyarakat untuk tetap menjaga kondusifitas," kata Ketua Umum IMM Najih Prasetyo.
Menurut Ketua Umum GMNI Robyatullah Kusuma Jaya, upaya mendelegitimasi proses dan hasil pemilu merupakan preseden buruk bagi demokrasi di Indonesia. Dia menganggap penyebab adanya upaya delegitimasi adalah karena ketakutan akan kekalahan dalam proses pemilu.
"Tindakan-tindakan seperti ini perlu dibendung, agar demokrasi di Indonesia tidak terjerumus ke dalam praktik-praktik tidak baik yang menciptakan ketakutan-ketakutan masal di masyarakat," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Mobil MBG Tabrak Siswa SD di Cilincing, Dikendarai Sopir Pengganti
- AS Ganti Font Lagi: Rubio Kembalikan Times New Roman, Tolak Calibri
- Tragedi Adamawa: 9 Perempuan Tewas Saat Aksi Damai di Nigeria
- Kuota 33 Ribu, Menhub Imbau Warga Daftar Mudik Gratis Nataru
- Bareskrim Temukan Bukti Unsur Pidana Ilegal Logging Garoga Sumut
Advertisement
Bupati Sleman Minta Pejabat Jadi Teladan, Jangan Malah Korupsi
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Toko Roti di Kulonprogo Dibobol Maling, Segini Kerugiannya
- Malaysia Tegaskan Satu Warganya Masih Hilang dalam Bencana di Sumatera
- Ahli Kanker Bantah Aluminium Picu Risiko Kanker
- Pemkab Gunungkidul Tambah Anggaran Besar untuk Bonus Atlet Berprestasi
- Bareskrim Temukan Bukti Unsur Pidana Ilegal Logging Garoga Sumut
- Sea Games 2025: Tim Bulu Tangkis Putri Indonesia Raih Medali Perak
- 100 Ribu Warga Kamboja Mengungsi Akibat Konflik Perbatasan
Advertisement
Advertisement




