Advertisement
Elite Demokrat Kritik Prabowo Subianto
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA -- Prabowo Subianto dikritik oleh anggota koalisinya. Kubu Prabowo terus melontarkan tuduhan adanya kecurangan dan perintah mengawal form C1.
Sementara, penghitungan KPU pun telah melampaui 60% dari total jumlah TPS di Indonesia dan hasilnya menunjukkan keunggulan Jokowi-Maruf Amin dengan persentase lebih dari 56%.
Advertisement
Wakil Sekjen Partai Demokrat, Rachland Nasidik, mempertanyakan sikap Prabowo menghadapi situasi ini. Dia pun mengkritik imbauan agar relawannya mengawal form C1 yang menurutnya tak akan mengubah keadaan.
"Pak Prabowo, apakah Anda punya ide untuk mengatasi jalan buntu ini? Berkutat mengawal C1 saja tak akan banyak mengubah keadaan. Sampaikan ide yang terang dan mencerminkan pengamatan mendalam. Dan berjuanglah paling depan untuk mewujudkannya!" kicau Rachland melalui akun Twitter @RachlanNashidik, Sabtu (4/5/2019).
Rachland juga mengkritik sikap Prabowo terhadap berbagai masalah pemilu, termasuk soal kematian ratusan orang yang terkait penyelenggaraan Pemilu 2019.
"Andalah pemimpin koalisi, calon presiden, Super Star. Anda harus di depan. Menunjukkan arah, mengungkap cara mengatasi rintangan. Misalnya kematian 400 orang penyelenggara pemilu. Apa hendak Ada lakukan? Anda tak bisa berhenti pada pernyataan bahwa itu 'tak masuk akal'," kicaunya.
"Dalam Pemilu ini ada kecenderungan Islamofobia pada satu pihak dan pengerasan politik identitas pada pihak lain. Sebagai pemimpin koalisi, apa jalan Anda bagi masalah ini? Mengobarkan fanatisme mungkin memberi tenaga untuk mengusut kecurangan. Tapi apa akibatnya bagi Indonesia?"
"Kita sudah dengar pendapat Habib Rizieq, Rizal Ramli, Haris Azhar. Pak SBY sedari awal juga memberi masukan. Soalnya adalah, sebagai pemimpin koalisi, ide Anda sendiri apa? Nyatakanlah, terangkan pikiran publik, yakinkan rakyat itu jalan terbaik, dan pimpin koalisi mewujudkannya."
Prabowo sendiri belum mengeluarkan pernyataan terbaru untuk menyikapi perkembangan hasil real count KPU yang masih terus berjalan. Sebelumnya, setelah sejumlah lembaga survei merilis hasil quick count Pilpres 2019 pada 17 Mei lalu, Prabowo telah beberapa kali mendeklarasikan kemenangan. Meski dalam hasil quick count beberapa lembaga, Jokowi-Maruf disebut unggul atas Prabowo-Sandiaga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Solopos
Berita Lainnya
- Persis Solo Kalah 1-2 Lawan Persita Tangerang di Laga Kandang Terakhir Liga 1
- Gerindra Klaten Mulai Jaring Cabup-Cawabup, Muncul Nama dari Kalangan Milenial
- PT Telkom akan Pindahkan Jaringan Kabel ke Bawah Tanah, Solo Jadi Pilot Project
- Skuad Garuda Muda Pahlawan, Tiga Pemain Ini Kunci Kemenangan atas Korsel U-23
Berita Pilihan
- Siap-Siap! Penerapan SLFF di Tol Sebelum Oktober 2024
- Ditanya soal Kemungkinan Maju di Pilkada, Kaesang Memilih Ini
- Satuan Pendidikan Diwajibkan Memperhatikan Kebutuhan Siswa dengan Kondisi Khusus
- Meningkatkan Perlindungan dari Penyakit Menular, Jemaah Calon Haji Disarankan Vaksin
- Dugaan Pelanggaran Wewenang, Wakil Ketua KPK Laporkan Anggota Dewas
Advertisement
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Penetapan Caleg Terpilih di DIY Menunggu BRPK Mahkamah Konsitusi
- Surya Paloh Enggan Jadi Oposisi dan Pilih Gabung Prabowo, Ini Alasannya
- Izin Tinggal Peralihan Jembatani Proses Transisi Izin Tinggal WNA di RI
- Satuan Pendidikan Diwajibkan Memperhatikan Kebutuhan Siswa dengan Kondisi Khusus
- Gaji Prabowo-Gibran Saat Sudah Menjabat, Ini Rinciannya
- Iuran Pariwisata Masuk ke Tiket Pesawat, Ini Kata Menteri Pariwisata
- KASD Sebut Penggantian Istilah dari KKB ke OPM Ada Dampaknya
Advertisement
Advertisement