Advertisement
Distribusi Bahan Bangunan di Kawasan Terdampak Gempa Palu-Donggala Sudah Normal

Advertisement
Harianjogja.com, PALU--Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah menjamin pasokan dan distribusi bahan bangunan sudah kembali normal sehingga harga di pasaran bisa ditekan hingga batas wajar.
Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulteng, Zainuddin Hak, membenarkan harga bahan bangunan terutama semen yang sebelumnya sempat melonjak tajam hingga mencapai Rp80.000 per sak, kini sudah turun kembali setelah pemerintah melakukan penetrasi pasar.
Advertisement
Menurut dia, sekarang ini semen semua merek yang beredar di pasaran Kota Palu dan sekitarnya sudah normal berkisar Rp65.000 per sak. Bahkan, lanjutnya, juga ada pengecer semen yang berani menjual di bawah harga tersebut. Ia mengatakan pasokan dan distribusi baik dari luar daerah ke Kota Palu dan dari Palu ke berbagai kota dalam wilayah Sulteng sudah lancar.
Dengan lancarnya pasokan dan distribusi, kini masyarakat tidak lagi mengalami kesulitan mendapatkan berbagai kebutuhan, termasuk komoditas pangan yang selama ini harus didatangkan dari luar wilayah Sulteng.
Pemerintah Sulteng terus melalui dinas terkait dan satgas pangan rutin melakukan pengawasan terhadap pasokan, distribusi dan harga barang/bahan kebutuhan masyarakat. Apalagi, kata dia, bahan bangunan menjadi kebutuhan utama dalam masa transisi darurat untuk mendukung pembangunan berbagai sarana dan infranstruktur, termasuk pembangunan rumah warga yang rusak, huntara, huntap dan juga rehabilitasi sekolah yang banyak terdampak gempa bumi,tsunami dan likuefaksi yang terjadi pada 28 September 2018 lalu.
Distributor bahan bangunan di Kota Palu mengaku permintaan meningkat drastis selama psca bencana alam melanda sejumlah wilayah di Sulteng. Jemmy Hosan, seorang distributor semen di Ibu Kota Provinsi Sulteng membenarkan semen merupakan salah satu bahan bangunan yang banyak dibutuhkan selama beberapa bulan terakhir ini.
Tingginya permintaan, lanjutnya, karena bencana alam mengakibatkan banyak bangunan rumah, kantor,jembatan, sekolah, rumah sakit, puskesmas, irigasi, sarana rumah ibadah yang rusak akibat gempa bumi dan tsunami.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Kepala Desa di Garut Gondol Dana Desa Rp700 Juta, Langsung Ditahan Kejaksaan
- Dugaan Korupsi Pengadaan Chromebook, Perwakilan google Penuhi Panggilan Penyidik Kejagung
- Polisi tangkap Seorang Artis Sinetron Terkait Kasus Pemerasan
- Gunung Semeru Kembali Meletus, Tinggi Letusan 1 Kilometer
- Pembubaran Kegiatan Ibadah dan Perusakan Rumah Retret di Sukabumi, Kemenag Siapkan Regulasi Rumah Doa
Advertisement

Dua Mahasiswa KKN UGM Meninggal Dunia, Sejumlah Masjid di UGM Gelar Salat Gaib Doakan Mendiang
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Buntut Putusan MK Soal Pemilu dan Pilkada, DPR Bantah Ada Perdebatan
- Serapan Anggaran Makan Bergizi Gratis Hanya 7 Persen, Ini Alasan Badan Gizi Nasional
- Pemerintah Akan Gunakan Teknologi AI untuk Pemetaan Potensi Siswa Sekolah Rakyat
- Lawatan Presiden Prabowo ke Arab Saudi untuk Bahas Kampung Haji hingga Konflik Timur Tengah
- Iran Isyaratkan Bersedia Negosiasi Nuklir Jika AS Tidak Lagi Menyerang
- Gempa Magnitudo 5,0 Guncang Kepulauan Tokara Jepang
- Bahas Isu Jual-Beli Pulau Bersama Komisi II DPR RI, Menteri ATR/Kepala BPN Tegaskan Tanah di Indonesia Tidak Bisa Dimiliki Asing
Advertisement
Advertisement