Advertisement
Didukung Muchdi PR, Jokowi Diprediksi Makin Susah Ungkap Pelanggaran HAM

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA — Dukungan Mayjen TNI (Purn) Muchdi Purwoprandjono (Muchdi PR) ke kubu Joko Widodo (Jokowi) -Ma'ruf Amin mengejutkan banyak kalangan. Jokowi yang pada Pilpres 2014 mengampanyekan pengungkapan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) mendapat sokongan dari sosok yang pernah menjadi terdakwa pembunuhan Munir, salah satu aktivis yang sangat gigih memperjuangkan penegakan HAM semasa hidupnya.
Aktivis HAM sekaligus Direktur Lokataru Foundation Haris Azhar menilai dukungan Muchdi PR kepada Jokowi sebagai salah satu alasan ketidakmampuan Jokowi mengungkap kasus pelanggaran HAM.
Advertisement
Muchdi PR yang pada 2003 diangkat menjadi Kepala Deputi Deputi V Badan Intelijen Negara (BIN), diduga terlibat kasus pembunuhan Munir lewat Pollycarpus Budihari Priyanto. Dia ditetapkan sebagai terdakwa pada 2008. Namun, Muchdi dinyatakan bebas oleh Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
Ia juga dikenal dekat Prabowo saat aktif di militer. Pada 1998, Muchdi menjabat Danjen Kopassus dan Prabowo menjabat Pangkostrad. Muchdi PR bahkan termasuk salah satu pendiri Partai Gerindra.
Muchdi kemudian hijrah ke Partai Berkarya dan menjabat wakil ketua umum partai pimpinan Hutomo Mandala Putra atau Tommy Soeharto.
"Sebetulnya, ada banyak yang membuat blunder dalam soal HAM pada Jokowi," ungkap Hariz kepada Jaringan Informasi Bisnis Indonesia, Senin (11/2/2019).
"Dari mulai Ma'ruf Amin, Muchdi, Wiranto, Hendropriyono, dan Jokowi sendiri yang tidak selesaikan kasus-kasus pelanggaran HAM berat dan kasus-kasus pelanggaran HAM baru yang terjadi di masa pemerintahannya," kata Haris Azhar.
Haris tidak sepenuhnya kaget dengan dukungan Muchdi PR kepada Jokowi sebab memiliki kedekatan khusus dengan Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) sekaligus petinggi Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) AM Hendropriyono.
"Nah, khusus soal Muchdi, memang tidak aneh. Muchdi dekat dengan Hendropriyono, dan mereka di lingkaran Jokowi," jelasnya.
Haris menduga kasus pembunuhan Munir akan kembali tidak terungkap apabila Jokowi melanjutkan masa pemerintahannya di periode berikutnya. Sebab, banyaknya bentrokan kepentingan di dalam tubuh koalisi pendukung petahana.
"Ini menandakan Jokowi memang tidak bisa selesaikan kasus Munir. Kalau Jokowi terpilih lagi, kasus Munir tertunda lagi penyelesaiannya," ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Jelang Libur Waisak, 368.470 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek
- Menteri HAM Natalius Pigai Menilai Bagus Rencana Gubernur Jabar Mengirim Siswa Nakal ke Barak Militer
- Satgas Koperasi Merah Putih Resmi Dibentuk, Zulkifli Hasan Jabat Ketua
- Selain GBK, Hotel Sultan hingga TMII Juga Bakal Dikelola Danantara
- Puluhan Warga Badui Digigit Ular Berbisa, 2 Meninggal Dunia
Advertisement

Tanah Tutupan di Bantul Sudah Bersertifikat, Warga Tuntut Ganti Rugi JJLS
Advertisement

Amerika Serikat Keluarkan Peringatan Perjalanan untuk Warganya ke Indonesia, Hati-Hati Terorisme dan Bencana Alam
Advertisement
Berita Populer
- Paket Makanan untuk Jemaah Haji Indonesia Disajikan dalam Empat Warna Wadah
- Donald Trump Sebut India dan Pakistan Sepakat Gencatan Senjata karena Mediasi Amerika Serikat
- Gencatan Senjata India dan Pakistan Resmi Dimulai
- Polisi Turunkan Paksa Atribut Bendera dan Spanduk Ormas
- Stok Beras Capai 3,6 Juta Ton, Pemerintah Akan Bangun 25 Ribu Gudang Darurat
- Kemenkopolkam: Berantas Premanisme Berkedok Ormas Lewat Penindakan Hukum
- Viral Pengamen Rusak Bus Primajasa, 1 Pelaku Diringkus dan 1 Orang Buron
Advertisement