Advertisement
Dana Kampanye Jokowi & Prabowo Diduga Didominasi Bisnis Tambang
Capres nomor urut 01 Joko Widodo (kiri) berjalan bersama capres no urut 02 Prabowo Subianto sebelum mengikuti Debat Pertama Capres & Cawapres 2019, di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (17/1/2019). - ANTARA/Setneg Agus Suparto
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA — Para pebisnis tambang dan energi disebut sebagai penyokong utama kampanye dua pasangan capres-cawapres, Jokowi-Ma'ruf dan Prabowo-Sandi, di Pilpres 2019. Kepentingan industri tambang pun diperkirakan sangat menonjol dalam hajatan demokrasi kali ini.
"Keterkaitan dan keterlibatan langsung dalam bisnis tambang hingga sumber dana kampanye dari kedua paslon yang sebagiannya berasal dari industri tambang menunjukkan betapa Pemilu 2019 sangat kental dengan kepentingan industri tambang," kata Koordinator Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) Merah Johansyah dalam sebuah diskusi di bilangan Cikini, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (11/2/2019).
Advertisement
Merah mengatakan 86% dari total biaya kampanye Jokowi-Ma'ruf yang dilaporkan ke Komisi Pemilihan Umum (KPU), belum jelas sumbernya. Sebab di dalamnya hanya tercantum perkumpulan Golfer TBIG senilai Rp19,74 miliar yang diduga merupakan bagian dari PT Tower Bersama Infrastructure Group, dan Golfer TRG senilai Rp18,19 miliar yang diduga merupakan bagian PT Teknologi Riset Global Investama.
Merah menyebut, keduanya dimiliki oleh Wahyu Sakti Trenggono yang kini merupakan bendahara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi - Ma'ruf Amin. Terlebih, Wahyu bersama Garibaldi Thohir merupakan komisaris PT Merdeka Cooper Gold, salah satu pemegang saham PT Bumi Suksesindo yang menambang emas di Gunung Tumpang Pitu, Banyuwangi.
"Pencantuman sumbangan dari perkumpulan Golfer TBIG dan TRG ini, patut diduga sebagai upaya menyamarkan sumber pendanaan yang berasal dari bisnis tambang, yang dalam aktivitasnya bukan tanpa masalah," tutur Merah.
Di sisi lain, Merah menyebut Prabowo dan Sandi tercatat memiliki saham pada sektor bisnis tambang.
Sandiaga Uno tercatat telah sembilan kali menjual saham PT Adaro Energi Tbk, yang merupakan perusahaan tambang batu bara untuk menutupi sekitar 70% biaya kampanye total Rp54,05 miliar atau sebesar Rp39,5 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Bulan Perlahan Menjauhi Bumi, Ini Dampaknya bagi Kehidupan
- Hunian Korban Bencana Sumatera Bakal Dibangun di Lahan Negara
- Tokoh Dunia Kecam Penembakan Bondi Beach yang Tewaskan 12 Orang
- Surya Group Siap Buka 10.000 Lowongan Kerja di Tahun 2026
- Konser Amal di Tangerang Galang Rp1,3 Miliar untuk Sumatera dan Aceh
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Menteri LH Temukan Hulu Sungai Aceh Terdegradasi Parah
- Kebakaran di Pasar Induk Kramat Jati Diduga Korsleting
- Honda Siapkan 10 Peluncuran Baru di India 2026 Sampai 2030
- Penembakan di Pantai Bondi: Ayah dan Anak Jadi Pelaku
- HUT ke-9, Komunitas Pelajar Peduli Yogyakarta Gelar Super Peduli
- Warga Sipil Thailand Tewas Akibat Serangan Roket Kamboja
- Penyelenggara Tur Messi Ditahan 14 Hari Pasca Kekacauan
Advertisement
Advertisement





