Advertisement
Duh, Perubahan Visi Misi Prabowo-Sandiaga Ditolak KPU

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA- Calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Uno mengubah dokumen visi misi mereka. Namun, Komisi Pemilihan Umum atau KPU menolak perubahan yang diajukan Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto - Sandiaga Uno tersebut.
Komisioner KPU, Wahyu Setiawan mengungkapkan dokumen resmi visi misi dan program kandidat yang telah diajukan terdahulu sudah dipublikasikan di website KPU.
Advertisement
Wahyu menuturkan sejatinya dokumen visi misi dan program paslon merupakan bagian yang tak terpisahkan dari dokumen saat tahap pencalonan kandidat.
Dokumen pencalonan itu sendiri, kata Wahyu sudah diserahkan ke KPU sejak masa pendaftaran capres - cawapres pada Agustus 2018 dan KPU sudah memberi tenggat waktu bagi paslon untuk melakukan revisi dokumen baik itu visi misi maupun program kerja paslon.
BACA JUGA
"Sekarang ini sudah melampaui tahapan pencalonan maka perubahan dokumen visi misi program tidak diperbolehkan," kata Wahyu kepada wartawan, Jumat (11/1/2019).
Meski begitu, Wahyu mengungkapkan jika pasangan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden Prabowo - Sandiaga ingin mengkomunikasikan gagasannya yang belum tercantum di dalam visi misi mereka itu boleh saja. Artinya, kata Wahyu, KPU hanya menolak perubahan pada dokumen resmi visi misi dan program paslon yang telah diserahkan lantaran telah melewati masa tenggat perbaikan.
"Tetapi apabila paslon akan mengkomunikasikan kepada masyarakat tentang gagasan pemikiran dan konsep yang belum tercantum dalam dokumen visi misi program yang sudah diserahkan kepada KPU itu menjadi hak paslon," pungkasnya.
Sebelumnya, Koordinator Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo - Sandiaga, Dahnil Anzar Simanjuntak mengungkapkan alasan pihaknya mengubah desain dari dokumen visi misi Prabowo - Sandiaga Uno agar sedap dipandang. Desain untuk paparan visi misi serta program aksi pun dibuat lebih sederhana agar memudahkan masyarakat untuk membacanya.
"Ada editing dalam tata bahasa supaya mudah ditangkap masyarakat. Kedua, ada tambahan-tambahan di aksi dan program supaya lebih detail supaya masyarakat bisa mendapatkan pesan yang lebih konkret. Ketiga, ya desain supaya lebih eye catching, supaya ada nilai estetikanya," kata Dahnil saat dihubungi Kamis (10/1/2019).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Suara.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Ledakan di Cengkareng, Mabes Polri Terjunkan Tim Puslabfor
- Wakil Kepala BGN Ingatkan Program MBG Jangan Berorientasi Bisnis
- Cuaca di Sebagian Besar Wilayah Indonesia Hari Ini Hujan Ringan
- Pemerintah Bakal Bangun Enam Pusat Perawatan Pesawat Udara Terpadu
- 2.039 Kios Lakukan Kecurangan Penjualan Pupuk, Begini Respons Mentan
Advertisement

Dishub DIY Mengaku Kesulitan Tertibkan Parkir Liar di Sumbu Filosofi
Advertisement

Thai AirAsia Sambung Kembali Penerbangan Internasional di GBIA
Advertisement
Berita Populer
- Cuaca di Sebagian Besar Wilayah Indonesia Hari Ini Hujan Ringan
- Harga Bawang, Cabai, hingga Telur Kompak Turun Hari Ini
- Purbaya: Ekonomi Tumbuh 5,7 Persen Jika Program Perumahan Berhasil
- Studi Ungkap Risiko Mengkonsumsi Minuman Keras di Usia Muda
- Kawasan Sungai Code Jadi Sasaran Gerakan Bantul Bersih Sampah 2025
- Wakil Kepala BGN Ingatkan Program MBG Jangan Berorientasi Bisnis
- Gudang Furniture di Pendowoharjo Terbakar, Kerugian Rp100 Juta
Advertisement
Advertisement