Advertisement
India Usir Warga Rohingya ke Myanmar
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA – Kepolisian India pada Kamis (3/1/2019) membawa satu keluarga Muslim Rohingya, beranggotakan lima orang, dengan bus ke perbatasan dan siap mendeportasi mereka ke negara tetangga, Myanmar.
Keluarga tersebut adalah kelompok kedua warga Suku Rohingya yang diusir dalam empat bulan belakangan dalam penindakan terhadap para imigran ilegal.
Advertisement
Pemerintahan India, yang beraliran nasionalis Hindu, menganggap Rohingya sebagai orang asing ilegal dan ancaman terhadap keamanan.
Pemerintah telah memerintahkan agar puluhan ribu warga Rohingya, yang tinggal di sebuah pemukiman kecil serta perkampungan kumuh, diidentifikasi dan dipulangkan.
Keluarga beranggotakan ayah, ibu dan tiga anak yang akan dipulangkan pada Kamis tersebut ditangkap dan dipenjara di Negara Bagian Assam di timur laut pada 2014 karena memasuki wilayah India tanpa dokumen sah.
"Kelima orang ini sekarang berada di gerbang perbatasan di seberang Negara Bagian Manipur dan sedang menunggu para pejabat Myanmar untuk diserahterimakan secara resmi," kata Bhaskar Jyoti Mahanta, direktur jenderal kepolisian tambahan Assam, kepada Reuters.
Penjara-penjara di Assam menampung lebih dari 20 warga negara Myanmar, yang semuanya ditahan karena memasuki India secara ilegal.
Belum ada kejelasan soal apakah mereka berasal dari Rohingya, suku minoritas Muslim yang banyak di antaranya tidak memiliki kebangsaan di Myanmar, yang mayoritas penduduknya beragama Buddha.
"Kami akan memulangkan mereka ke Myanmar begitu kami mendapatkan izin perjalanan bagi mereka dari negara tersebut (Myanmar). Sebagian besar dari mereka menyelinap ke India untuk mencari mata pencaharian," kata Mahanta.
India pertama kali mendeportasi tujuh pria Rohingya ke Myanmar pada Oktober tahun lalu.
Pengusiran itu membuat mereka yang tinggal di tempat-tempat penampungan pengungsi merasa ketakutan akan dipulangkan. Pengusiran juga mengundang kekhawatiran bahwa mereka yang dipulangkan berisiko menghadapi perlakuan kejam dari pihak berwenang Myanmar. Belum ada kabar soal nasib orang-orang yang dideportasi tersebut.
Pemerintah memperkirakan bahwa ada 40.000 warga Rohingya yang tinggal di tempat-tempat penampungan di berbagai wilayah India, termasuk di ibu kota negara, New Delhi.
Mereka tiba di India beberapa tahun lalu setelah pergi menyelamatkan diri dari kekerasan dan penganiayaan di Myanmar, negara yang menolak memberikan kewarganegaraan bagi mereka.
Dalam laporannya pada Agustus, Perserikatan Bangsa-bangsa menuduh militer Myanmar melakukan pembunuhan massal dan pemerkosaan terhadap kaum Rohingya dengan "niat untuk melakukan pemusnahan suku" pada 2017 dalam operasi, yang membuat lebih dari 700.000 warga Rohingya mengungsikan diri ke Bangladesh.
Myanmar telah membantah tuduhan itu dengan mengatakan bahwa militernya meluncurkan operasi antipemberontakan setelah para milisi Rohingya menyerang pos-pos keamanan pada Agustus tahun lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Tersangka Dugaan Korupsi Pengadaan Mesin EDC Indra Utoyo Dipanggil KPK
- Menkop Nyatakan Satu Kopdes Merah Putih Bisa Gerakkan 15 Orang
- Ini Cara Daftar BPJS Ketenagakerjaan agar Dapat Diskon Iuran 50 Persen
- Cak Imin Ingin Rp200 Triliun Bisa Dinikmati UMKM
- Aturan dan Petunjuk Teknis Pelantikan PPPK Paruh Waktu
Advertisement
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Transparansi Pemilu, DPR Pertanyakan Dokumen Capres yang Dibatasi
- 600 Ribu Rekening Bermasalah Bisa Dapat Bansos, Ini Syaratnya
- Menteri Koperasi Minta Tambahan Anggaran untuk Kopdes Merah Putih
- Kemenag dan Kemenkes Perkuat Program Pesantren Sehat
- Malaysia Serukan Negara Dunia Akhiri Hubungan dengan Israel
- 100 Ribu WNI di AS Belum Lapor ke Kedutaan
- Mahmoud Abbas Desak Internasional Bertanggungjawab Atas Kejahatan Israel
Advertisement
Advertisement