Advertisement
TNI Sita Buku yang Dianggap Berbau Komunis, PDIP Sebut Lebai
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA- Penyitaan sejumlah buku yang dianggap berbau komunis oleh aparat TNI dinilai berlebihan alias lebai.
PDIP mengkritik penggrebekan toko buku dan penyitaan buku-buku yang dianggap berisi paham Komunisme di Kediri oleh TNI, Kamis (27/12/2018).
Advertisement
Sebab, aparat Koramil 0809/11 Pare wilayah Kabupaten Kediri juga turut menyita dua buku karangan Bung Karno, proklamator sekaligus Presiden pertama RI, yakni Nasionalisme, Islamisme, Marxisme dan Islam Sontoloyo.
Politikus PDIP Eva Kusuma Sundari menilai, penyitaan buku-buku tersebut terlelu berlebihan alias lebai.
"Kalau buku-buku itu tidak dilarang kejaksaan, maka itu boleh beredar," kata Eva Sundari kepada Suara.com-jaringan Harianjogja.com, Kamis (27/12/2018).
Selain itu, Eva menyoroti soal penyitaan buku-buku dari dua toko buku itu dilakukan oleh anggota TNI. Padahal, seharusnya yang berwenang untuk menarik buku-buku yang dianggap tidak layak beredar ialah petugas kepolisian.
Hal tersebut diungkapkan Eva lantaran penertiban buku-buku itu termasuk ke dalam tugas pengamanan dalam negeri, sedangkan anggota TNI seyogyanya memiliki tugas terkait pertahanan negara.
Eva juga menekankan, semua pihak harus mengecek daftar buku yang boleh beredar maupun tidak.
"Sebaiknya tidak lebai dalam memeriksa itu. Serahkan pada ahlinya. Cek daftar buku yang dilarang oleh kejaksaan," ujarnya.
"Kalau ada yang mau mancing-mancing, saya lebih suka menyerahkannya kepada polisi. Jadi siapa ini yang mempunyai ide untuk melakukan penyitaan.”
Untuk diketahui, anggota Koramil 0809/ 11 Pare menyita ratusan buku tentang komunisme dari tiga toko buku di wilayah Kampung Inggris, Pare, Kabupaten Kediri.
Aparat merazia buku-buku yang mereka anggap menyebarkan paham Komunisme di Toko Buku Q Ageng satu dan dua di Jalan Brawijaya No 67 Desa Tulungrejo, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri.
Mereka juga menyita buku-buku Kiri di Toko Buku Abdi Jalan Brawijaya No. 123. Dari tiga toko tersebut merupakan milik dua orang.
Namun, berdasarkan data, di antara buku-buku yang disita itu terdapat buku karangan Bung Karno, proklamator sekaligus Presiden pertama RI.
Buku-buku Bung Karno yang ikut disita TNI itu ialah, Nasionalisme, Islamisme, Marxisme dan Islam Sontoloyo.
Kedua buku itu merupakan karya terpenting Bung Karno, karena menjadi dasar pemikirannya tentang Pancasila, politik, serta agama.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Suara.com
Berita Lainnya
- Ganjar Enggan Maju Pilkada 2024,Tapi akan Turun untuk Menangkan Calon dari PDIP
- Konten Deepfake Kian Meresahkan, Pemerintah Harus Ambil Komando Memerangi
- Nilai UKT Maba 2024 Capai Rp52 Juta, BEM Unsoed Desak Rektorat Lakukan Evaluasi
- Berlaga Sabtu, Tim Thomas dan Uper Mulai Jalani Latihan Perdana Hari Ini
Berita Pilihan
- Meningkatkan Perlindungan dari Penyakit Menular, Jemaah Calon Haji Disarankan Vaksin
- Dugaan Pelanggaran Wewenang, Wakil Ketua KPK Laporkan Anggota Dewas
- 66 Pegawai KPK Pelaku Pungutan Liar di Rumah Tahanan Dipecat
- Wapres Maruf Amin Sebut Tak Perlu Ada Tim Transisi ke Pemerintahan Prabowo-Gibran
- WhatsApp Bocor, Israel Dikabarkan Gunakan Data untuk Serang Rumah Warga Palestina
Advertisement
Lulusan Pertanahan Disebut AHY Harus Tahu Perkembangan Teknologi
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Mendes Nilai Perubahan Iklim Dapat Diatasi Melalui Kemitraan dengan Desa
- 4 Pelaku Penganiayaan Siswa SMPN 55 Barombong Masih di Bawah Umur
- DKPP Gelar Sidang Pemeriksaan Dugaan Pelanggaran Etik Ketua dan Anggota KPU RI
- Kemenkes Buka Pendaftaran Lowongan Nakes untuk 4 Rumah Sakit
- Gempa Magnitudo 5,3 Guncang Gorontalo
- Menhub Kunker ke Jepang: Indonesia Tingkatkan Kerja Sama Bidang Transportasi
- Pejabat Kementerian ESDM Diperiksa Terkait Korupsi Timah Triliunan Rupiah
Advertisement
Advertisement