Advertisement
Jogja Outer Ring Road Digarap dalam Waktu Lama

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Studi kelayakan dan analisis mengenai dampak lingkungan (amdal) Jogja Outer Ring Road (JORR) sudah beres. Saat ini, pemerintah masih merampungkan detail engineering design (DED). Proyek ini akan dikerjakan dalam waktu lama.
Kepala Satuan Kerja Perencanaan dan Pengawasan Jalan Nasional (P2JN) DIY Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Joko Satrio mengatakan sebagian JORR akan menggunakan jalur baru.
Advertisement
“Desa-desa yang terlewati [jalur baru] belum bisa kami sampaikan karena saat ini baru dipetakan lahannya,” kata dia Rabu (31/10/2018).
JORR juga akan memanfaatkan jalan yang sudah ada. Tahun ini, beberapa jalan sudah dilebarkan menjadi standar tujuh meter menggunkan dana APBN. Jalur yang sudah dilebarkan meliputi ruas JORR dari Prambanan - Pakem - Tempel. Sementara, jalan di jalur JORR Sentolo - Dekso dilapisi ulang dan statusnya ditingkatkan menjadi jalan nasional. Joko mengatakan pembangunan JORR masih harus melalui tahapan yang panjang, ditarget mulai pada pada 2020.
“Tidak serta merta [langsung bisa dibangun], dulu Ring Road dibangun mulai 1985 juga melalui proses panjang. Sama dengan ini [JORR], jadi fokus pembangunan dengan pelebaran jalan dahulu,” kata dia.
Sekretaris Daerah DIY Gatot Saptadi mengatakan JORR menjadi kewenangan Pemerintah Pusat untuk mendukung operasional New Yogyakarta International Airport (NYIA) di Kulonprogo. Pemda DIY menyediakan lahan di beberapa titik yang masih kurang. Proses pembebasan lahan saat ini sedang disiapkan oleh Pemda DIY.
“Tetapi bukan pembebasan istilahnya, karena cuma beberapa meter saja dan banyak trase [sumbu di jalur jalan] yang sudah ada,” kata dia.
Kepala Badan Perencanan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Bantul, Fenty Yusdayati, mengatakan JORR di kabupaten ini akan menggunakan jalan yang sudah ada, yakni Jl Srandakan-Palbapang sampai ke timur hingga Piyungan.
“Dokumennya sudah kami persiapkan secara bertahap,” ujar Fenty.
Ruas tersebut harus dilebarkan. Namun, Fenty tidak memaparkan detailnya karena masih menunggu Pemda DIY.
Kepala Bappeda Sleman Kunto Riyadi mengatakan beberapa proyek nasional, salah satunya JORR, akan dimasukkan dalam peninjauan kembali Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW) Sleman.
“Tahun ini kami akan ada peninjauan kembali pada RTRW. Beberapa program nasional kami rencanakan masuk RTRW, ada JORR, ada juga tol,” ujar Kunto pada Minggu (4/11/2018).
Di Sleman ada delapan kecamatan dan 20 desa yang masuk proyek JORR, membentang dari Kecamatan Kalasan sampai Minggir. Sementara, total panjang jalan yang masuk Sleman sekitar 49,714 kilometer.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Hubungan dengan Iran Tegang, Warga AS Cemas
- Harga Emas Antam Hari Ini, Rp1.016.000 per 0,5 Gram
- Rudal Iran Kembali Serang Israel, Rusia Siap Membantu Teheran
- Kasus Dugaan Korupsi Kuota Haji Khusus, KPK: Ada Pihak yang Dipanggil Tapi Tidak Mau Hadir
- Bapanas Sebut Demo Sopir Truk ODOL Bisa Bikin Pasokan Pangan Terlambat
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Masyarakat Diminta Waspada Gelombang Tinggi di Perairan Selatan Jawa Tengah
- Retret Kepala Daerah Gelombang Kedua Resmi Dibuka di Bandung, Diikuti 86 Kepala Daerah
- Bos Sritex Iwan Kurniawan Kembali Diperiksa Kejagung untuk Keempat kalinya
- Perang Iran dan AS, Wakil Ketua Komisi I DPR RI Sarankan Pemerintahan Prabowo Lakukan Ini
- Alasan Putin Tak Segera Bantu Iran Melawan Israel
- Menteri Budi Arie Lapor ke Prabowo Jumlah Kopdes Merah Putih yang Terbentuk Capai 80.133
- DTKS Bikin Puluhan Siswa Miskin Gagal Daftar SMA/SMK Swasta Mitra di Jateng
Advertisement
Advertisement