Advertisement
Lion Air JT610 Terbang Tak Beraturan Beberapa Jam Sebelum Jatuh, Ini Datanya
Pesawat Lion Air Boeing 737 Max 8 beregister PK-LQP di apron bandara. - Jetphotos
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA- Sejumlah kejanggalan mulai terkuak terkait kondisi Pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh di perairan Karawang, Jawa Barat.
Lion Air JT 610 terbang tidak stabil dalam perjalanan dari Denpasar ke Jakarta pada Minggu malam (28/10/2018), beberapa jam sebelum jatuh dalam penerbangan dari Jakarta ke Pangkalpinang.
Advertisement
Reuters, mengutip data yang dikumpulkan oleh website pemantau penerbangan Flightradar24, mengungkapkan bahwa pesawat Boeing 737 MAX itu terbang di ketinggian dan kecepatan udara bervariasi saat terbang dari Denpasar ke Jakarta pada Minggu malam.
Salah satu perubahan ketinggian yang ekstrem adalah ketika pesawat itu tiba-tiba turun sejauh 875 kaki atau sekitar 266 meter hanya dalam 27 detik.
BACA JUGA
Pilot menerbangkan pesawat bernomor registrasi PK-LQP itu di ketinggian maksimal 28.000 kaki, berbeda ketika pesawat itu melewati rute yang sama sepekan sebelumnya, ketika ia terbang di ketinggian maksimal 36.000 kaki.
Dalam laporan sebelumnya BBC, mengutip catatan teknis penerbangan Lion Air PK-LQP pada Minggu, menyebut adanya instrumen eror. Instrumen yang dimaksud adalah yang mencatat kecepatan pesawat di udara (airspeed) dan ketinggian pesawat. Catatan itu mengungkapkan bahwa instrumen tersebut "tak bisa diandalkan".
Kepala Komite Nasional Keamanan Transportasi (KNKT), Soerjanto Tjahjono, mengatakan ada kemiripan antara catatan teknis itu dengan yang diterimanya dari Lion Air. Tetapi ia mengaku belum memastikan rinciannya.
Selain itu beberapa penumpang yang terbang menggunakan Boeing 737 MAX 8 milik Lion Air itu dari Denpasar ke Jakarta juga telah menceritakan pengalaman mencekam selama perjalanan baik kepada media maupun via media sosial.
Presiden Direktur Lion Air, Edward Sirait, pada Senin sudah mengakui bahwa ada masalah teknis pada pesawat itu saat menempuh rute Denpasar-Jakarta. Tetapi masalah itu, imbuh dia, sudah diatasi sesuai prosedur.
Edward sayangnya tak merinci masalah teknis apa yang terjadi atau apakah kesalahan teknis itu sama dengan yang beredar dalam catatan yang diperoleh BBC.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Suara.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Badan Geologi Pantau Ketat 127 Gunung Api Aktif di Indonesia
- Libur Nataru, KLH Prediksi Sampah Nasional Naik 59 Ribu Ton
- Lebih dari 4 Juta Senjata Beredar, Australia Luncurkan Buyback Nasion
- KPK Tangkap Enam Orang dalam OTT di Kalimantan Selatan
- Kakak Sulung Berpulang, Unggahan Atalia Praratya Mengharukan
Advertisement
Kronologi Kebakaran Asrama MAN 2 Jogja, Diduga Korsleting Listrik
Advertisement
Sate Klathak Mbah Sukarjo Hadirkan Kuliner Khas di Pusat Kota
Advertisement
Berita Populer
- Libur Sekolah, Siswa Bantul Tetap Terapkan 7 Kebiasaan Baik
- Jadwal KA Prameks Jogja-Kutoarjo Minggu 21 Desember
- Pakar UMY Tekankan Peran LKM Jaga Perputaran Ekonomi Desa
- Harga Emas Pegadaian Naik, UBS dan Galeri24 Kompak Menguat
- Penumpang KAI Daop 6 Capai 46.602 di Hari Ketiga Nataru
- Gunung Semeru Erupsi, Kolom Abu Capai 1,2 Kilometer
- BNPB: Banjir Bandang Guci Tegal Belum Ada Korban Jiwa
Advertisement
Advertisement



