Advertisement
Black Box CVR Belum Ditemukan, Pencarian Lion Air JT610 Diperpanjang

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA- Masa pencarian dan evakuasi pesawat Lion Air PK-LQP penerbangan JT 610 yang jatuh di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat diperpanjang.
Pennyebabnya, Badan SAR Nasional atau Basarnas masih berusaha menemukan bagian kotak hitam atau black box Cockpit Voice Recorder (CVR) yang berada di dasar perairan.
Advertisement
Kepala Basarnas M. Syaugi menerangkan, seharusnya proses evakuasi bencana dilakukan selama 7 hari. Namun, hingga hari ke-7 pasca pesawat Lion Air jatuh masih banyak jenazah yang ditemukan dan belum menemui CVR, sehingga proses evakuasi diperpanjang selama tiga hari kedepan.
"Jadi kami putuskan operasi evakuasi diperpanjang tiga hari sejak besok Senin (5/11/2018). Hari ini hari ketujuh, kita tambah 3 hari lagi," kata Syaugi saat ditemui di Jakarta International Container Terminal (JICT) II Tanjung Priok, Jakarta Utara, Minggu (4/11/2018).
Dengan dilakukannya perpanjangan ini, Syaugi berharap proses evakuasi dapat berjalan maksimal. Sehingga seluruh jasad korban dapat ditemukan dan CVR yang memuat rekaman percakapan pilot selama proses penerbangan juga ditemukan.
"Mudah-mudahan dengan tiga hari ini, dengan sinergitas yang tinggi bisa segera menyelesaikan operasi ini," ungkap Syaugi.
Syaugi menjelaskan, dalam proses pencarian keberadaan CVR, timnya mengerahkan alat teknologi canggih yakni ROV. ROV sudah diterjunkan radius 250 meter dari pusat lokasi ditemukannya bagian pesawat besar.
"Selama hari-hari kedepan kita mengefektifkan [evakuasi] dengan ROV tersebut untuk mencari lagi. Setelah kita temukan tanda-tanda baru kita lakukan penyelaman oleh tim SAar gabungan," pungkas Syaugi.
Sebelumnya, pesawat Lion Air JT 610 lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, pada Senin (29/10/2018) pukul 06.20 WIB. Pesawat lebih dulu dilaporkan hilang kontak sebelum dinyatakan jatuh di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat.
Pesawat tujuan ke Pangkal Pinang itu membawa 189 orang termasuk dua pilot dan enam pramugari. Pesawat pun sempat meminta kembali ke Bandara Soekarno-Hatta sebelum akhirnya hilang kontak dan ditemukan jatuh tinggal puing di perairan Tanjung Karawang. Hingga kini, sedikitnya ada 105 kantong jenazah yang telah ditemukan, tujuh jenazah telah berhasil diidentifikasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : suara.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- BKSDA Ungkap Penyebab Kematian Harimau Sumatera Si Uni di Jambi
- Petasan Meledak di Ponorogo, Lima Remaja Alami Luka Bakar Serius
- Berangkat ke Jeddah Bersama Amirulhajj, Ini Pesan Menteri Agama untuk Jemaah Haji Indonesia
- MK Putuskan Pendidikan SD dan SMP Gratis, Ini Tanggapan Kemendagri
- Mengenal Diaz Hendropriyono, Wamen Lingkungan Hidup yang Jadi Komisaris Utama Telkomsel
Advertisement

Produksi Perikanan Tangkap di Pesisir Selatan DIY Ditarget 7.000 Ton hingga Akhir Tahun
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Presiden Prabowo Terima Penghargaan Kehormatan Tertinggi dari Pemerintah Prancis
- Dugaan Suap di Kemenaker, KPK Selidiki Dokumen Tenaga Kerja Asing
- Beredar Kabar Indonesia Akan Bekerja Sama dengan Israel untuk Pembangunan Ekonomi, Ini Penjelasan Menko Yusril
- Profil Mayjen TNI Rafael Granada Baay, Eks Pangdam Jaya yang Gantikan Djaka Budi sebagai Sestama BIN
- Tampak Akrab, Presiden Prabowo Menyopiri Emmanuel Macron Saat ke Akmil Magelang
- Mengenal Diaz Hendropriyono, Wamen Lingkungan Hidup yang Jadi Komisaris Utama Telkomsel
- 100 Ribu Anak Ditargetkan Masuk Sekolah Rakyat Mulai Juli 2025
Advertisement