Advertisement
Donald Trump Tanggapi Kasus Jamal Khassogi: Konsekuensinya Akan Sangat Parah

Advertisement
Harianjogja.com, WASHINGTON D.C- Presiden AS, Donald Trump akhirnya menanggapi kasus jurnalis Arab Saudi, Jamal Khashoggi yang menghilang sejak awal bulan ini. Trump mengungkapkan Khassogi kemungkinan telah tewas dan respons Amerika Serikat (AS) terhadap Riyadh tampaknya akan sangat keras.
Polisi Turki melakukan pencarian di sebuah hutan di pinggiran Kota Istanbul dan sebuah kota dekat Laut Marmara untuk mencari jasad Khashoggi, sekira dua pekan setelah dia menghilang di konsulat Arab Saudi di Istanbul pada 2 Oktober.
Advertisement
Pernyataan Trump pada Kamis adalah kali pertama dia mengakui bahwa Khashoggi, jurnalis kenamaan Arab Saudi yang bekerja untuk Washington Post dan tinggal di AS, kemungkinan telah dibunuh.
“Ini jelas terlihat seperti itu bagi saya. Sangat menyedihkan,” kata Trump dalam wawancara dengan New York Times sebagaimana dilansir Reuters, Jumat (19/10/2018). Informasi mengenai hal ini didapat Trump dari laporan intelijen.
Pejabat Turki meyakini Khashoggi telah dibunuh di konsulat, jasadnya dimutilasi dan dibuang. Riyadh dengan keras menyangkal tuduhan itu dan mengatakan sedang menyelidiki hilangnya jurnalis, yang kritis terhadap penguasa Saudi itu.
Dalam wawancara dengan New York Times, Trump juga mengungkapkan bahwa dia percaya pada laporan intelijen yang menyatakan ada peran dari pejabat tinggi Arab Saudi dalam pembunuhan Khashoggi. Namun, dia mengatakan masih terlalu dini untuk menyimpulkan siapa pejabat yang bertanggungjawab tersebut.
AS telah memberikan waktu beberapa hari lagi kepada Arab Saudi untuk menyelesaikan penyelidikan kasus hilangnya Khashoggi. Trump mengatakan bahwa dia menunggu hasil penyelidikan tersebut agar bisa mengetahui apa yang terjadi sebelum memberikan pernyataan.
Dia mengatakan akan ada konsekuensi yang berat jika Arab Saudi terbukti telah membunuh Khashoggi.
“Konsekuensinya akan sangat parah. Maksud saya, itu buruk, hal buruk. Tetapi kita akan lihat apa yang terjadi,” ujarnya.
Arab Saudi merupakan salah satu sekutu terdekat AS di Timur Tengah dan sejauh ini Trump tampaknya enggan menjatuhkan sanksi yang berat terhadap kerajaan itu. Sanksi terhadap Arab Saudi juga berpotensi membuat AS kehilangan peluang bisnis besar di sana, termasuk dari penjualan senjata kepada Riyadh.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Okezone.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Kasus Pemerasan Artis Sinetron MR, Polisi Menyita Enam Video Syur Sesama Jenis
- Adik Ipar Ganjar Pranowo Dituntut 5,5 Tahun Penjara karena Korupsi Pembangunan Jembatan Sungai Gintung
- Akan Tenggelam, Ribuan Warga Tuvalu Ajukan Visa Iklim untuk Bermigrasi ke Australia
- Buntut Tragedi di Maluku Tenggara, UGM Evaluasi Sistem KKN
- Para Advokat Perekat Nusantara dan TPDI Somasi Gibran, Untuk Segera Mundur Sebagai Wapres
Advertisement

Porda XVII DIY 2025: Sleman Mulai Siapkan OPD Pendamping Cabor Demi Membidik Juara Umum
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Viral Video Pria Pamer Senjata Api dan Mengaku dari Ring 1 Istana, Pelaku Diringkus Polisi
- KPK Cekal Mantan Wadirut BRI ke Luar Negeri Terkait Dugaan Korupsi Pengadaan EDC
- Kejagung Periksa Pihak Google Terkait Penyidikan Dugaan Korupsi Laptop Chromebook
- Kemenag Siapkan Regulasi Terkait Tata Kelola Rumah Doa
- Api Melahap RS Hermina Jakarta, Polisi Selidiki Penyebab Kebakaran
- KPK Panggil Pihak Swasta Terkait Suap Pengadaan Barang di MPR RI
- Pembubaran Kegiatan Ibadah dan Perusakan Rumah Retret di Sukabumi, Kemenag Siapkan Regulasi Rumah Doa
Advertisement
Advertisement