Advertisement
Rel Lama Jogja-Semarang Tak Mungkin Diaktifkan
Lokomotif melintasi rel Jogja-Ambarawa di Parakan, Jawa Tengah, pada 1943. - wikimedia.org/tropenmuseum
Advertisement
Harianjogja.com, SEMARANG—Rencana reaktivasi atau penghidupan kembali jalur kereta Jogja-Semarang tak bisa diwujudkan dalam waktu cepat. PT Kereta Api Indonesia (KAI) sangsi rel lama bisa diaktifkan karena sekarang sudah menjadi permukiman.
Pejabat Hubungan Masyarakat Balai Teknik Perkeretaapian Kelas I Jawa Bagian Tengah, Eko Budi Santoso, mengatakan wacana menghubungkan Semarang dan Jogja dengan rel masih dalam kajian. PT KAI baru mempelajari jalur Jogja sampai Magelang.
Advertisement
“Rel Jogja-Magelang sampai saat ini baru tahap peninjauan trase. Jalur lama sepertinya sudah tidak bisa diaktifkan lagi karena telah menjadi permukiman,” ujar Eko saat dihubungi Jaringan Informasi Bisnis Indonesia (JIBI), Selasa (16/10).
Wacana pengaktifan kembali rel Jogja-Semarang adalah salah satu alasan penolakan DPRD Jawa Tengah terhadap Tol Jogja-Bawen. Menurut taksiran DPRD, biaya yang dibutuhkan untuk menghidupkan ulang rute sepur ini hanya Rp2 triliun, jauh lebih murah ketimbang membangun tol.
Kereta api jalur Jogja-Semarang dibangun oleh Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij (NIS) mulai 1898 dan selesai pada 1903–1905. Perusahaan Jawatan Kereta Api (PJKA) menutup jalur ini pada 1976 setelah jembatan di Krasak putus dihantam lahar Merapi. Stasiun dan infrastrukturnya sekarang banyak yang sudah beralih fungsi.
Beberapa waktu lalu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan jalur kereta api Jogja-Magelang akan menggunakan rel baru sehingga memakan waktu dan biaya yang besar. Pemerintah harus membebaskan lahan dan kemungkinan pada 2021 jalur itu baru bisa dioperasikan
Pengamat transportasi dari Universitas Katolik Soegijapranata Semarang, Djoko Setijowarno, mendukung sikap DPRD Jawa Tengah yang lebih memilih pengembangan kereta api dibandingkan dengan tol.
Djoko menilai rel sepur Semarang-Jogja akan lebih berfaedah bagi masyarakat. Salah satunya, lahan pertanian tidak tergerus sehingga lumbung pangan di Jawa Tengah tak berkurang.
“Informasi yang saya peroleh, proyek rel Semarang-Jogja sudah masuk dalam daftar Proyek Strategis Nasional Kementerian Perhubungan. Proyek ini ditargetkan selesai pada 2024. Jadi pada 2024 Semarang-Jogja terhubung oleh kereta api,” ujar Djoko.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Solopos
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Badan Geologi Pantau Ketat 127 Gunung Api Aktif di Indonesia
- Libur Nataru, KLH Prediksi Sampah Nasional Naik 59 Ribu Ton
- Lebih dari 4 Juta Senjata Beredar, Australia Luncurkan Buyback Nasion
- KPK Tangkap Enam Orang dalam OTT di Kalimantan Selatan
- Kakak Sulung Berpulang, Unggahan Atalia Praratya Mengharukan
Advertisement
Polda DIY Antisipasi Lonjakan Lalu Lintas Saat Libur Nataru
Advertisement
Sate Klathak Mbah Sukarjo Hadirkan Kuliner Khas di Pusat Kota
Advertisement
Berita Populer
- Festival Lorong 4 Hadirkan Harmoni Holistik di Jogja
- Mantap! Bank Sampah di Jogja Ini Sulap Sampah Plastik Jadi BBM Motor
- PLN Siagakan 4.078 Personel Jaga Keandalan Listrik Nataru Jateng DIY
- Revisi Perda KTR Kulonprogo Disahkan, Iklan Rokok Dilonggarkan
- DPRD DIY Dukung Becak Listrik Jadi Ikon Transportasi Jogja
- Wisatawan Pantai Gunungkidul Diminta Waspadai Rip Current
- All New Hyundai Nexo Raih 5 Bintang Uji Keselamatan Euro NCAP
Advertisement
Advertisement



