Advertisement

Kesaksian Dokter Sukarelawan Gempa Palu: Mayat Bergelimpangan dan Bau Busuk

Chelin Indra Sushmita
Selasa, 02 Oktober 2018 - 22:37 WIB
Nina Atmasari
Kesaksian Dokter Sukarelawan Gempa Palu: Mayat Bergelimpangan dan Bau Busuk Mayat berserakan di depan UGD RSUD Undata Palu (Facebook/Hisbullah Amin)

Advertisement

Harianjogja.com, PALU – Gempa bumi berkekuatan magnituro 7,4 disertai tsunami yang terjadi Jumat (28/9/2018) meluluhlantakkan wilayah Donggala dan Palu, Sulawesi Tengah. Bencana alam tersebut menelan seribuan korban jiwa dan merusak ratusan bangunan.

Sampai saat ini, proses evakuasi dan pendistribusian bantuan kemanusiaan masih terus dilakukan. Salah satu sukarelawan yang berprofesi sebagai dokter bernama Hisbullah Amin membagikan kisahnya menolong korban gempa di Palu, Sulawesi Tengah. Dokter asal Makassar, Sulawesi Selatan, itu membagikan rentetan kisah tragis nan memilukan pascagempa dan tsunami di Palu melalui laman Facebook-nya.

Advertisement

Hisbullah Amin menceritakan banyaknya mayat korban gempa dan tsunami Palu bergelimpangan di pinggir jalan yang menimbulkan bau busuk yang sangat menyengat. Bau dari mayat tersebut dikhawatirkan dapat menyebabkan penularan penyakit kepada korban yang dirawat di RSUD Undata, Palu, Sulawesi Tengah.

Kondisi tersebut semakin memprihatinkan dengan terjadinya gempa susulan pada Selasa (2/10/2018). Sejumlah pasien yang dirawat di unit gawat darurat (UGD) RSUD Undata, Palu, Sulawesi Tengah, panik. Mereka berhamburan keluar dari ruang perawatan untuk menyelamatkan diri. Namun, mereka terhalang oleh mayat yang berserakan di depan UGD.

Cairan dari mayat tersebut mengalir mendekati bangunan rumah sakit. Hisbullah Amin meminta mayat-mayat tersebut segera dipindahkan karena berisiko menularkan penyakit. Kisah tragis yang dibagikan Hisbullah Amin viral di media sosial dan mendapat beragam ribuan komentar warganet.

Netizen merasa turut prihatin melihat kondisi korban gempa bumi di Palu, Sulawesi Tengah. Apalagi menurut data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), sampai saat ini jumlah korban meninggal mencapai 1.234 orang yang diperkirakan bakal bertambah. Tak lupa, netizen memberikan pujian kepada para sukarelawan yang turun tangan membantu korban bencana alam di Palu.

"Saya tidak bisa banyak comment. Saya sangat memaklumi semua pihak. Tidak ada yang perlu disalahkan. Memang ini bencana, semoga setelah ini mendapat tindakan darurat yang cepat," komentar Lins.

"Luar biasa pak. Saya bangga sama bapak. Tanpa bapak sadari, semua sukarelawan yang bekerja di sana telah melakukan jihad yang sesungguhnya. Kelak ini akan menjadi amal bapak di akhirat," sambung Ferdi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Solopos.com

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terkait

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Advertisement

alt

Unggul Head to Head, PSS Sleman Bidik Poin Maksimal dari Tangan Bali United

Sleman
| Sabtu, 08 Februari 2025, 20:57 WIB

Advertisement

alt

Liburan ke Garut, Ini Lima Tempat Wisata Alam Tersembunyi yang Layak Dinikmati

Wisata
| Senin, 27 Januari 2025, 21:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement