Advertisement
Duka Sahabat Brigadir Fandy: Dia Suka Belain Kalau Ada Temannya yang Dinakalin

Advertisement
Harianjogja.com, MAGELANG- Karangan bunga memenuhi lingkungan rumah duka Brigadir Polisi, Fandy Setyo Nugroho, polisi yang gugur dalam insiden kerusuhan di Rumah Tahanan Cabang Salemba, kompleks Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok Jawa Barat, Selasa (8/5/2018).
Puluhan karangan bunga berjejer di depan rumah duka almarhum di Perum Kopri Kecamatan Magelang Utara, Kota Magelang, Kamis (10/5/2018). Karangan bunga itu dipasang berjejer di tepi jalan gang menuju rumah duka.
Advertisement
Di antara karangan bunga tampak dari Kapolri Jend Pol Tito Karnavian; Wakapolri Komjen Pol Syafruddin; Sekpri Kapolri AKBP Zain Dwi Nugroho, AS SDM Mabes Polri; Ketua Bhayangkari Jateng; Kapolda Jateng Irjen Pol Condro Kirono; Wakapolda Jateng Ahmad Luthfi; Kapolres Magelang Kota; Kapolres Magelang; Kadensus Irjen Pol Syafii; Kapolres Wonosobo Abdul Waras; Dirlantas Polda Jateng; Kapolres Pati; Kapolres Banjarnegara; serta sejumlah Kapolres di Jawa Tengah.
Selain itu, karangan bunga juga datang dari sejumlah instansi seperti BRI Kanca Magelang; Ketum Bhayangkari dan Ketua YKB mewakili seluruh Bhayangkari Indonesia, dan masih banyak yang lainnya.
Almarhum Fandy meninggalkan istri dan seorang anak yang masih balita. Ia juga meninggalkan banyak kesan dan kenangan bagi para pelayat yang datang ke TPU Kuncen dan rumah duka.
Lucia Giovanni, teman masa kecil Fandy misalnya. Dalam ingatannya, almarhum adalah sosok humoris dan baik hati.
"Almarhum care banget sama teman," ujarnya. "Sejak kecil memang almarhum selalu peduli sama teman-temannya. Selalu belain kalau ada temannya yang dinakalin, atau kalau kami bandel dan dimarahin, dia juga selalu belain."
Ia mengaku terkejut mengetahui Fandy menjadi salah satu dari korban kerusuhan di Mako Brimob. Sama sekali Gio tak menyangka teman masa kecilnya yang meninggalkan kesan baik itu akan pergi dengan cara tragis.
"Aku yang bukan siapa-siapanya saja lemes [tahu Fandy jadi salah satu korban]. Apalagi keluarganya," ujarnya.
Kesan baik seringkali mudah hilang dari ingatan ketimbang kesan keburukan. Tapi itu tak berlaku bagi Gio meski keduanya sudah jarang bertemu.
Sejak menjadi polisi, Gio sudah jarang bertemu Fandy karena sahabatnya itu selalu ditugaskan di luar kota dan jarang pulang untuk sekadar berkumpul-kumpul dengan teman-teman masa kecilnya. Namun jarak ruang yang jembar itu tak lantas memudarkan kesan kebaikan Fandy dalam ingatan Gio.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Driver Ojol di Jogja Geruduk Rumah Mas-mas Pelayaran yang Diduga Lakukan Penganiayaan
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Ade Armando Ditunjuk Jadi Komisaris Anak Perusahaan PLN
- Ungkap Mafia Beras, Menteri Amran Tak Gentar Diintimidasi
- Rp1,79 Triliun Bantuan Operasional Sekolah madrasan dan RA Segera Cair
- KPK Usut Permintaan Komitmen Fee dalam Pengadaan di MPR
- Menag Sebut Pangeran MBS Dukung Penuh Kampung Haji Indonesia Segera Terealisasi
- Pesawat Boeing 737 Japan Airlines Alami Gangguan Tekanan Udara, Mendadak Turun dari Ketinggian 26.000 Kaki
- KNKT Diminta Segera Menginvestigasi Insiden Maut KMP Tunu Pratama Jaya
Advertisement
Advertisement