Advertisement
Di Persidangan, Alfian Tanjung Tuduh Panglima TNI Pro PKI

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA- Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto disebut-sebut terkait dengan kebangkitan PKI di Tanah Air.
Terdakwa kasus pelanggaran UU Informasi Transaksi Elektronik Alfian Tanjung mengatakan bahwa kebangkitan Partai Komunis Indonesia (PKI) nyata adanya. Pernyataan itu disampaikan Alfian dalam persidangan pembacaan pembelaan atau pledoi kasus pencemaran nama baik dalam cuitan "PDIP 85% isinya kader PKI".
Advertisement
Menurutnya, paham komunis melalui kader-kader PKI telah masuk ke instansi negara. Bahkan, dia mencium aroma pro PKI dari Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.
“Indikasi kebangkitan PKI, pertama ditiadakannya pemutaran Film G 30 S PKI. Termasuk ikrar dari Panglima TNI yang sekarang, tidak akan memutarkan Film G 30 S PKI,” kata Alfian di persidangan, Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu (2/5/2018).
Saat dilantik jadi Panglima TNI, lanjut Alfian, tidak ada program Marsekal Hadi Tjahjanto untuk memberantas PKI. Hari Ini Alfian Tanjung Bacakan Pledoi di PN Jakarta Pusat.
“Saat serah terima jabatan pada 9 September 2017 lalu, Panglima TNI sekarang menghapus program pemutaran film G 30 S PKI,” ucap dia.
Mantan dosen Universitas Hamka Jakarta ini menjelaskan, pernyataannya yang disebar di media sosial tentang 85% PDIP adalah PKI itu berdasarkan kajian yang dilakukan selama bertahun-tahun. Hal itu disebarkan ke publik melalui media sosial karena khawatir PKI bangkit dan berkuasa di Indonesia.
“Cuitan saya tentang PDIP 85 persen PKI merupakan ekspresi kekhawatiran saya dari berbagai temuan saya. Apalagi, sejak 1998 dengan berbagai upaya, gerombolan antiTuhan ini terus bergerak seperti virus atau roh jahat ke berbagai kalangan,” ujar dia.
Menurutnya, banyak indikasi kebangkitan PKI terjadi di tanah air. Hal itu, kata dia, bisa dilihat dari dinamika sosial dan politik nasional hari ini. Sayangnya, dia tak menjelaskan secara rinci.
“Banyak tanda-tanda kebangkitan paham komunisme PKI di Indonesia. Kader-kader mereka telah masuk dan menyusup di berbagai instansi dan profesi. Bahkan, di kampus-kampus mereka banyak di kampus swasta,” kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Suara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Modus Korupsi di BPR Bank Jepara Artha, Bermula dari Kredit Macet
- Ledakan di Gaza Selatan, 4 Tentara Israel Dilaporkan Tewas
- Dosen FH Unissula Diskorsing Karena Diduga Jadi Pelaku Kekerasan
- Perpres No.79 Tahun 2025, Tidak Hanya Soal Kenaikan Gaji
- Viral Kepsek Roni Dicopot, Wali Kota Prabumulih Terancam Sanksi
Advertisement

Damkarmat Bantul Tangani 140 Kejadian Kebakaran hingga September 2025
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Ribuan Orang Unjuk Rasa di London Tolak Kunjungan Donald Trump
- BMKG Deteksi 2 Bibit Siklon Tropis, Waspada Cuaca Ekstrem
- 20 Ribu Koperasi Merah Putih Akan Peroleh Modal, Rp3 Miliar
- DPR RI Klaim Kelangaan BBM Shell BP Hanya di Jabodetabek
- DPR RI Setujui Revisi RAPBN 2026, Belanja Negara Rp3.842,7 Trilun
- PDIP Hormati Keputusan Prabowo Ganti Kepala LKPP
- Bareskrim Gelar Mediasi Ridwan Kamil dan Lisa Mariana
Advertisement
Advertisement