Advertisement
Ini 10 Kota Paling Toleran di Indonesia Versi Setara Institute
Kota Singkawang - Antara/Teguh Imam Wibowo
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA- Sebanyak 10 kota di Indonesia dinobatkan sebagai kota paling toleran.
Setara Institute menyebutkan ada 10 kota yang paling toleran 2018 berdasarkan hasil penilaian indeks kota toleran (IKT) dari 94 kota yang dilakukan penilaian.
Advertisement
"Kota dengan peniliaian IKT tertinggi adalah Singkawang, Kalimantan Barat dengan skor 6.513," kata Ketua Setara Institute, Hendardi saat memaparkan hasil penilaiannya di Jakarta, Jumat (12/7/2018).
Sementara kota lainnya, yakni Salatiga (6.447), Pematang Siantar (6.280), Manado (6.030) Ambon (5.960), Bekasi (5.890), Kupang (5.857), Tomohon (5.833) Binjai (5.830) dan Surabaya (5.823).
BACA JUGA
Menurutnya Singkawang dinilai paling sukses menerapkan toleransi bahkan sampai RPJMD dan produk hukum lainnya.
Sementara kota yang paling rendah tolerannya atau urutan 94 adalah kota Tanjung Balai, Sumatra Utara. Adapun sembilan kota lain yang dinilai minim toleransi adalah Banda Aceh, Jakarta, Cilegon, Padang, Depok, Bogor, Makassar, Medan dan Sabang.
"Tanjung Balai mendapat skor 2.81, Banda Aceh 2.83, Jakarta 2.88," ujar. Ia menambahkan penilaian IKT bertujuan mempromosikan kota-kota yang mampu mengedepankan toleransi di Indonesia, sehingga bisa memincu kota lain mengembangkan toleransi.
Setara menyusun peringkat kota paling toleran berdasarkan praktik-praktik toleransi di kota-kota di Indonesia. Ada 94 kota yang diperiksa tingkat toleransinya.
Beberapa poin yang diamati ialah kebebasan beragama/berkeyakinan, kesetaraan gender, dan inklusi sosial dijamin dan dilindungi UU. Selain itu pernyataan dan tindakan aparatur pemerintah kota terkait toleransi juga diperhatikan. Adapun IKT 2018 merupakan kali ketiga yang digelar Setara Institute. Dibanding IKT 2017 terjadi perubahan signifikan pada komposisi kota yang masuk skor tertinggi.
Hal ini ditunjukan dengan masuknya kota Ambon, Bekasi, Kupang, Tomohon dan Surabaya dalam 10 teratas kota paling toleran.
Di tempat yang sama, Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tjahjo Kumolo pun mengapresiasi penghargaan yang diselenggarakan Setara Institute.
"Saya apresiasi penghargaan kota toleran ini, karena dampaknya bagus," katanya.
Menurutnya masalah toleransi jadi hal yang penting di Indonesia karena Indonesia tengah menghadapi tantangan berupa radikalisme dan terorisme.
"Ini penting sekali tantangan bangsa ini bukan masalah sandang, papan, pangan. Itu selesai lah. Kuncinya adalah tantangan masalah radikalisme dan teroris. Ini ancaman bangsa paling berat sekali," paparnya. Ia menambahkan, persoalan radikalisme bukan saja tanggung jawab TNI dan Polri saja, melainkan seluruh komponen masyarakat Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Libur Nataru, Penjualan Wingko dan Bakpia Ngasem Naik 10 Persen
Advertisement
Mencicipi Jaja Bendu dan Lawar Klungah, Ikon Kuliner Jembrana
Advertisement
Berita Populer
- Kemendiktisaintek Wajibkan Mata Kuliah Koperasi
- Libur Nataru DIY, DPRD Ingatkan Risiko Cuaca Ekstrem
- Arus Kendaraan Nataru di Kulonprogo Mulai Meningkat
- Pengungsi Banjir Aceh Tamiang Butuh Kelambu dan Selimut
- Trafik Tol Bakauheni-Terbanggi Besar Naik 27 Persen Jelang Nataru
- 200 Becak Listrik Disalurkan untuk Penarik Becak Jogja
- BNPB Targetkan Huntara Aceh Selesai Sebelum Ramadan 2026
Advertisement
Advertisement



