Advertisement
Pembunuhan Sadis di Bekasi Diduga karena Dendam
Lokasi pembunuhan 1 keluarga di Bekasi - Okezone/Wijayakusuma
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Pembunuhan sadis terhadap satu keluarga di Bekasi, Jawa Barat diduga berlatar dendam.
Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo mengatakan kasus dugaan pembunuhan satu keluarga di Bekasi kemungkinan sudah direncanakan. Menurutnya hal itu mungkin terjadi apabila apabila kasus tersebut murni pembunuhan.
Advertisement
"Tidak menutup kemungkinan. Bisa direncanakan, bisa juga spontan," kata Dedi di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Selasa (13/11/2018).
Dedi mengatakan, dari berbagai kasus kasus yang telah dihadapi Polri biasanya peristiwa tersebut terjadi atas dasar dendam. Namun pihaknya tidak mau menduga-duga sebab setiap kasus memiliki perbedaan.
BACA JUGA
"Kalau pembunuhan yang sadis, dari pengalaman dan dari hasil yang ditangani kepolisian, kalau sadis dan yang dibunuh bukan satu orang, itu ada latar belakang dendam. Ini dari hasil pengalaman yang sudah dikerjakan kepolisian," tuturnya.
"Tapi polisi tidak boleh menduga seperti itu, kita melihat dari fakta hukum. Case per case itu tidak bisa dibandingkan apple to apple. Setiap case punya karakter sendiri, nggak bisa sama. Secara umum oke lah, kalo secara global ya itu bisa dibilang ‘diduga’. Tapi kasus pembunuhan sadis dan lebih dari 1 orang, mayoritas karena dendam," sambung Dedi.
Dedi mengungkapkan, saat ini pihaknya tengah mendalami kasus tersebut dengan teliti. Pihaknya hingga saat ini pun masih memeriksa TKP untuk mengungkap peristiwa tersebut.
"Penyidik akan lihat fakta, apakah kasus pembunuhan atau hanya untuk mengelabui suatu peristiwa. Polisi harus matang, ada Labfor, ada Inafis itu kita libatkan. Seluruh alat bukti yang diketemukan di TKP itu semuanya di assesment semuanya diambil," terangnya.
Terkait berapa lama penyelidikan TKP, Dedi mengatakan hal itu tergantung kasus yang dihadapi sebab antara satu kasus dengan yang lainnya berbeda. Bahkan tak menutup kemungkinan penyelidikan dilakukan berulang-ulang untuk mengungkap kasus tersebut
"Sangat tergantung pada casenya, dan itu juga penyidik kalau merasa di olah TKP pertama kurang mendapat [informasi], diakan polanya kan spiral jadi dari TKP dia keluar nanti misal dia diluar menemukan dia kembali lagi ke TKP lagi dia, diolah lagi, dapet lagi dia keluar lagi, gitu terus sampai betul-betul menemukan alat bukti yang betul-betul membuat satu peristiwa itu semua terpenuhi dengan alat bukti," paparnya
"Sehingga polisi nanti akan meningkatkan status seseorang itu dari mulai saksi menjadi tersangka," tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Okezone.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Bulan Perlahan Menjauhi Bumi, Ini Dampaknya bagi Kehidupan
- Hunian Korban Bencana Sumatera Bakal Dibangun di Lahan Negara
- Tokoh Dunia Kecam Penembakan Bondi Beach yang Tewaskan 12 Orang
- Surya Group Siap Buka 10.000 Lowongan Kerja di Tahun 2026
- Konser Amal di Tangerang Galang Rp1,3 Miliar untuk Sumatera dan Aceh
Advertisement
Jadwal KRL Solo-Jogja Selasa 16 Desember 2025, Tarif Rp8.000
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal Lengkap KA Bandara YIA Senin 15 Desember 2025
- Mudik Gratis Nataru Kemenhub Layani 10 Kota Tujuan
- Jadwal SIM Keliling Polda DIY Senin 23 Desember 2025
- Kuasa Hukum Jokowi Hadiri Gelar Perkara Ijazah Palsu
- Jadwal SIM Keliling Kulonprogo Senin 15 Desember 2025
- Korban Tewas Penembakan Pantai Bondi Australia Jadi 12
- Jadwal KA Prameks Jogja-Kutoarjo Senin 15 Desember 2025
Advertisement
Advertisement




