Advertisement
Pemkab Siak Telusuri Grup Medsos LGBT yang Menggemparkan Warga
Ilustrasi LGBT - America Magazine
Advertisement
Harianjogja.com, SIAK-Wakil Bupati Alfedri menyebutkan pemerintah daerah akan menindaklanjuti adanya grup lesbian, gay, biseksual dan transgender/transeksual (LGBT) yang sedang dihebohkan masyarakat setempat di media sosial Facebook.
"LGBT ini cukup meresahkan, akhir-akhir ini masyarakat Siak digemparkan dengan munculnya grup LGBT di media sosial Facebook. Kami sudah koordinasikan masalah ini dengan Kantor Kementerian Agama, Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan tokoh agama," ujar Wakil Bupati Siak Alfedri di Siak, Rabu (17/10/2018).
Advertisement
Dia menyebutkan, dalam waktu dekat Pemkab bersama MUI dan Kemenag akan melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah terkait tindakan dan perilaku menyimpang agar anak-anak tidak terjerumus.
"Untuk menelusuri kebenaran dari grup LGBT di Facebook itu ada tim khusus untuk menindaklanjuti. Kalau dari Pemkab dan MUI akan melakukan pencegahan dengan sosialisasi, pihaknya juga akan bekerja sama dengan ulama-ulama untuk memberikan mereka arahan agar tidak menyimpang," ucapnya.
BACA JUGA
Menurutnya, pelajar SMP dan SMA sengaja dijadikan target dalam kegiatan sosialisasi untuk mencegah perilaku menyimpang ini dikarenakan usia anak sekolah tersebut masih rawan dan mudah terpengaruh dengan lingkungan yang tidak baik.
"Kami khawatir anak-anak sekolah menjadi korban, meskipun keberadaan dari LGBT ini belum diketahui kebenarannya, namun fenomenanya sudah terlihat di media sosial," ujarnya.
Bidang Perlindungan Perempuan dan Anak, Kementerian Pemberdayaan Perlindungan Perempuan dan Anak Imiarti Fuad, saat menjadi pembicara di Siak terkait kasus kekerasan perempuan dan anak menyebutkan, orang tua jangan hanya menyalahkan anak saat mereka terjerumus pada perilaku menyimpang LGBT, namun harus mengintrospeksi diri.
"Ketika anak terjerat dan terjerumus menjadi LGBT, jangan hanya menyalahkan si anak, tetapi introspeksi diri sebagai orang tua. Sudah tepatkah cara kita menyayangi dan mendidik anak. Salah satu contohnya, pernah gak anaknya diajak sholat Jumat bersama (bagi yang Muslim), atau sudahkah si ayah mengajarkan pada anak laki-lakinya bagaimana menjadi lelaki tangguh," ucapnya, mencontohkan.
Katanya, orang tua jangan hanya sibuk dengan pekerjaan dan urusan masing-masing, sehingga lupa ada ruang kosong dalam jiwa anaknya. Sehingga memudahkan orang lain untuk masuk dalam kehidupan anak dengan memberikan perhatian.
"Jangan biarkan ada kekosongan dalam jiwa si-anak karena dengan mudah hal-hal yang tidak diinginkan masuk, termasuk perilaku menyimpang," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Trump Pertimbangkan Jual Jet Tempur F-35 ke Turki, Israel Waspada
- Trump Klaim 95 Persen Rencana Damai Rusia-Ukraina Telah Disepakati
- 46.207 Penumpang Tinggalkan Jakarta dengan Kereta Api Hari Ini
- Ratusan Warga Terdampak Banjir Bandang Kalimantan Selatan
- Kunjungan ke IKN Tembus 36.700 Orang saat Libur Natal 2025
Advertisement
Pemda DIY Perkuat Sosialisasi Coretax untuk ASN dan Wajib Pajak
Advertisement
Inggris Terbitkan Travel Warning Terbaru, Indonesia Masuk Daftar
Advertisement
Berita Populer
- Top Ten News Harianjogja.com, Selasa 30 Desember 2025
- Trump Sebut Serangan AS Lumpuhkan Jalur Narkoba Venezuela
- Kapal Wisata Karam di Pulau Padar Labuhan Bajo, TNI AL Turun Tangan
- Tiket Piala Dunia 2026 Diserbu, Permintaan Pecah Rekor
- Harga Cabai Rawit Merah Rp69.750, Telur Ayam Rp33.000
- Mulai 2026, Google Photos Akan Terintegrasi di TV Pintar Samsung
- Rayakan Tahun Baru 2026, Ini Agenda Meriah di Jogja
Advertisement
Advertisement



