Advertisement

Gara-Gara serang Suriah, Inggris Mulai Ketakutan Pembalasan Serangan Siber dari Rusia

John Andhi Oktaveri
Senin, 16 April 2018 - 19:50 WIB
Bhekti Suryani
Gara-Gara serang Suriah, Inggris Mulai Ketakutan Pembalasan Serangan Siber dari Rusia Anggota pasukan Suriah memadamkan api di bagian dalam Pusat Riset Sains di Damaskus yang luluh lantak, 14 April 2018. - Reuters/Omar Sanadiki

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA-Serangan Inggris bersama sekutunya Amerika Serikat dan Prancis ke Suriah memicukekhawatiran munculnya serangan siber dari Rusia yang selama ini berada di kubu Suriah.

Inggris bersiap untuk menghadapi kemungkinan serangan siber dari peretas Rusia atas sektor infrastrukturnya akibat terlibat serangan militer ke Suriah. “Serangan siber sangat mungkin terjadi,” ujar satu sumber intelijen Inggris sebagaimana dikutip Mirror.co.,uk, Senin (16/4/2018). Sebelumnya, PM Inggris Theresa May juga mendapat kecaman dari sejumlah anggota parlemen karena tidak minta izin untuk melakukan serangan ke Suriah bersama AS dan Prancis.

Advertisement

Disebutkan bahwa para peretas Rusia bisa saja mengeluarkan informasi yang memalukan terkait perilaku para politisi Inggris sebagai bentuk perang kotor. Aksi itu merupakan pembalasan atas pengeboman di Suriah.

Sejumlah petinggi intelijen Inggris juga mengkhawatirkan Presiden Vladimir Putin bersekongkol untuk melakukan serangan siber guna menghancurkan infratruktur, termasuk layanan kesehatan, transportasi, dan jaringan listrik.

Pihak intelijen Inggris di markas besar Pertahanan dan Komunukasi Pemerintah menyatakan siap untuk mengantisipasi kemungkinan serangan siber dari Rusia. AS, Inggris dan Prancis menyerang tiga lokasi yang diduga sebagai tempat gudang senjata kimia di suriah. Senjata kimia milik pemerintah Suriah telah menewaskan sedikitnya 75 orang di Douma.

Tadi malam Presiden Putin menyebut serangan rudal ke Suriah sebagai agresi militer dan menyebutkan dampak dari kehancuran itu akan mempengaruhi perdamaian dunia.

Menlu Inggris Boris Johnson mengatakan Moskow memiliki catatan sejarah serangan siber dan telah mengganggu pengembangan demokrasi di negara lain.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Bisnis Indonesia

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Puluhan Kilogram Bahan Baku Petasan Disita Polres Bantul

Bantul
| Kamis, 28 Maret 2024, 21:27 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement