Advertisement
DPR RI Nilai Vonis 14 Bulan Penabrak Mahasiswa UGM Tak Adil
Undang/Undang / Foto ilustrasi Freepik
Advertisement
DPR RI Nilai Vonis 14 Bulan Penabrak Mahasiswa UGM Tak Adil
Harianjogja.com, JAKARTA-Anggota Komisi III DPR RI Abdullah menilai vonis hukuman penjara selama 14 bulan terhadap terdakwa pengemudi mobil BMW, Christiano Tarigan, yang menabrak mahasiswa UGM hingga tewas di Sleman, Yogyakarta, tak mencerminkan rasa keadilan publik.
Advertisement
Menurut dia, vonis ringan menunjukkan bahwa hukum belum menghargai nyawa manusia secara setara. Artinya, kata dia, kehilangan nyawa seseorang hanya dibalas dengan hukuman setahun dua bulan, yang bisa membuat rasa keadilan publik terluka.
“Ini bukan sekadar soal hukum positif, tapi soal moral negara dalam melindungi warganya,” kata Abdullah di Jakarta, Senin.
Adapun, Pengadilan Negeri Sleman, menjatuhkan vonis 1 tahun 2 bulan atau 14 bulan penjara dan denda Rp12 juta kepada Christiano Tarigan atas tewasnya mahasiswa UGM yang bernama Argo Ericko Achfandi.
Putusan itu dibacakan pada Kamis (6/11), lebih ringan dibanding tuntutan jaksa penuntut umum yang meminta hukuman 2 tahun penjara. Akibatnya, putusan itu pun menuai sorotan publik.
Dia menilai vonis tersebut memang sah secara prosedural, tetapi tidak memenuhi aspek keadilan substantif. Menurut dia, putusan itu juga mencerminkan bahwa sistem peradilan masih gagal memberi efek jera bagi pelaku.
Di sisi lain, dia pun menyoroti dugaan penggantian pelat nomor kendaraan pelaku sesaat setelah kecelakaan, yang menimbulkan persepsi publik bahwa ada upaya mengaburkan fakta hukum. Hal itu, kata dia, menambah ketidakadilan dan dapat mengikis kepercayaan masyarakat terhadap aparat penegak hukum.
“Tindakan sekecil apa pun dalam proses hukum harus dianggap serius. Kalau dugaan manipulasi fakta tidak dituntaskan, publik akan menganggap hukum hanya tajam ke bawah dan tumpul ke atas,” kata legislator yang membidangi urusan penegakan hukum itu.
Adapun Argo Ericko meninggal dunia setelah sepeda motornya ditabrak mobil BMW yang dikendarai mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis UGM Christiano Tarigan di Jalan Palagan Tentara Pelajar, Sleman, Yogyakarta, Sabtu (24/5) dini hari.
Polisi pada Selasa (27/5) telah menaikkan kasus itu ke tahap penyidikan dan menetapkan Christiano Tarigan sebagai tersangka. Dia diduga melanggar Pasal 310 ayat (4) Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, yang mengatur kecelakaan lalu lintas yang mengakibatkan orang meninggal dunia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Satgas PKH Selamatkan Rp6 Triliun, Prabowo: Jangan Mau Dilobi
- Puncak Arus Nataru, Hampir 1 Juta Kendaraan Tinggalkan Jabodetabek
- 25 Rest Area di Jalur Tol Jateng Siap Layani Arus Nataru
- Krisis Air Melanda Iran, Presiden Akui Situasi Kritis
- BMKG Ingatkan Potensi Gelombang Tinggi di Pesisir Selatan Indonesia
Advertisement
Mayat Bayi Ditemukan di Condongcatur Sleman, Diduga Tewas 5 Hari
Advertisement
Jogja Puncaki Urutan Destinasi Favorit Liburan Keluarga Akhir Tahun
Advertisement
Berita Populer
- Waspada Jalur Masuk DIY, Puncak Arus Terjadi Pagi dan Sore
- Tayang Mulai Hari Ini, Berikut Sinopsis Film Patah Hati Yang Kupilih
- UMK Jogja 2026 Ditetapkan Rp2,8 Juta, Pemkot Siapkan Sanksi
- Tiga Personel BTS Masuk Daftar Investor Muda Terkaya Korea
- 371 Ribu Kendaraan Masuk DIY Jelang Nataru, Tempel Terpadat
- UMK Sleman 2026 Naik 6 Persen Lebih, Ini Besarannya
- Pencarian Pemuda Tersesat di Merapi Klaten Masih Berlanjut
Advertisement
Advertisement



