Advertisement

Alexander Ramlie, Miliarder Termuda Indonesia dengan Kekayaan Rp39 T

Mutiara Nabila
Kamis, 16 Oktober 2025 - 21:57 WIB
Abdul Hamied Razak
Alexander Ramlie, Miliarder Termuda Indonesia dengan Kekayaan Rp39 T Alexander Ramlie - ammanmineral

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—Dalam ajang bergengsi ‘The 4th ASEAN Mineral Awards (AMA) 2025’, anak usaha PT Amman Mineral International, Tbk. (AMMN), meraih penghargaan tertinggi kategori ‘Best Practices in Processing’ (Praktik Pengolahan Mineral Terbaik).

Penghargaan tersebut diberikan kepada PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMMAN), salah satu perusahaan tambang tembaga dan emas terbesar di Indonesia, karena memiliki teknologi dan praktik terbaik pengolahan mineral dari Indonesia.

Advertisement

Penghargaan ini diserahkan dalam pertemuan tingkat Menteri sektor mineral ASEAN di Vientiane, Laos, pada 2 Oktober lalu, menegaskan AMMAN yang menerapkan praktik operasi yang inovatif, efisien, dan berkelanjutan di industri pertambangan.

AMA sendiri diselenggarakan setiap dua tahun oleh Association of Southeast Asian Nations (ASEAN), adalah barometer utama dalam penerapan praktik terbaik pengelolaan sumber daya mineral di wilayah Asia Tenggara.

Pendiri Amman Mineral PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMMAN) sebelumnya adalah PT Newmont Nusa Tenggara, anak usaha PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) yang diakuisisi pada 2016.

Dalam proses akuisisinya salah pendiri AMMN, Alexander Ramlie banyak berperan. Sebelum berkiprah di industri tambang, miliarder termuda di Indonesia itu meraih gelar sarjana dan magister ekonomi dari University of Boston, dan memulai kariernya sebagai bankir investasi di Lazard Frères & Co. 

Sebelum mendirikan Amman pada 2015, Alexander menjabat sebagai Presiden Direktur dan Chief Executive Officer PT Borneo Lumbung Energi & Metal Tbk. (BORN), produsen batu bara metalurgi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Selama masa jabatannya di Borneo, beliau memainkan peran penting dalam mengakuisisi saham pengendali di Bumi PLC yang terdaftar di Bursa Efek London (LSE) pada tahun 2011.

Kemudian dari tahun 2012 hingga 2015, beliau menjabat sebagai Direktur Non-Eksekutif di Bumi dan memegang posisi dewan direksi di berbagai anak perusahaan Bumi seperti PT Berau Coal Energy Tbk. (BRAU) yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, PT Berau Coal, PT Bumi Resources Tbk. (BUMI), PT Kaltim Prima Coal, dan PT Arutmin Indonesia.

Pada 2015 dia menjadi salah satu pendiri Amman dan kemudian diangkat sebagai Komisaris di AMMAN pada Juni 2025. Di bawah kepemimpinannya, emiten bersandi AMMN mengalami transformasi yang signifikan dan mencapai pertumbuhan yang luar biasa, pembaruan budaya, dan keunggulan operasionoal.

Dia juga memainkan peran penting dalam akuisisi saham pengendali AMMAN di Macmahon Holdings Ltd yang terdaftar di Bursa Efek Australia (ASX) dan menjabat sebagai Direktur Non-Eksekutif dari tahun 2017 hingga 2023.

Melalui Amman, Alexander juga menjadi salah satu orang terkaya dan miliarder termuda di Indonesia dengan kekayaan mencapai US$2,4 miliar atau sekitar Rp39,77 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Pembangunan Groundsill Permanen Srandakan Bantul Dimulai

Pembangunan Groundsill Permanen Srandakan Bantul Dimulai

Bantul
| Kamis, 16 Oktober 2025, 23:47 WIB

Advertisement

Thai AirAsia Sambung Kembali Penerbangan Internasional di GBIA

Thai AirAsia Sambung Kembali Penerbangan Internasional di GBIA

Wisata
| Senin, 13 Oktober 2025, 10:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement