Advertisement
188 Warga di Jalur Gaja Meninggal karena Kelaparan, Termasuk 94 Anak-anak

Advertisement
Harianjogja.com, MOSKOW- Jumlah total kematian akibat malnutrisi di Jalur Gaza di tengah blokade Israel telah meningkat menjadi 188, termasuk 94 anak-anak, ungkap Kementerian Kesehatan Gaza pada Selasa.
"Rumah sakit di Gaza telah mencatat delapan kematian akibat kelaparan dan malnutrisi dalam 24 jam terakhir, termasuk satu anak. Dengan demikian, jumlah total kematian akibat kelaparan telah meningkat menjadi 188, termasuk 94 anak-anak," kata kementerian itu dalam pernyataannya.
Advertisement
Adapun jumlah korban tewas di Jalur Gaza akibat aksi militer Israel sejak 7 Oktober 2023 telah melampaui 61.000 orang, dengan lebih dari 150 ribu orang terluka.
Selama 24 jam terakhir, 87 orang tewas dan 644 orang terluka dirawat di rumah sakit.
"Jumlah korban agresi Israel sejak 7 Oktober 2023 telah meningkat menjadi 61.020 orang, dengan 150.671 orang terluka," ungkap kementerian tersebut.
Menurut kementerian, sejak 18 Maret, ketika Israel kembali melancarkan penembakan harian, lebih dari 9.500 orang telah tewas dan lebih dari 38.600 orang terluka di Jalur Gaza.
Pada Senin, otoritas Jalur Gaza menyatakan bahwa Israel, setelah melanjutkan sebagian pengiriman bantuan kepada warga Palestina pada 27 Juli, hanya mengizinkan 674 truk memasuki Jalur Gaza, yang hanya memenuhi tidak lebih dari 14 persen kebutuhan bantuan.
BACA JUGA: 300 Anak Gaza yang Sakit Bakal Dievakuasi Pemerintah Inggris untuk Diobati
Menurut otoritas Gaza, sekitar 600 truk bantuan kemanusiaan seharusnya diizinkan masuk ke Jalur Gaza setiap hari untuk memenuhi kebutuhan minimum warga Gaza akan makanan, kebutuhan pokok, bahan bakar, dan obat-obatan.
Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia, Volker Turk, mengatakan pada Senin bahwa penolakan Israel untuk menyediakan makanan bagi warga sipil di Gaza dapat merupakan kejahatan terhadap kemanusiaan, dan menyebut gambaran orang-orang yang kelaparan di Gaza "menyayat hati dan tak tertahankan."
Israel terus membatasi masuknya bantuan kemanusiaan ke Gaza, dan jumlah bantuan yang diizinkan masuk jauh di bawah yang dibutuhkan, kata Turk.
Pada 7 Oktober 2023, Israel menjadi sasaran serangan roket Hamas yang belum pernah terjadi sebelumnya dari Jalur Gaza.
Setelah itu, gerakan Palestina yang berbasis di Gaza itu menembus wilayah perbatasan. Menurut pihak berwenang, sekitar 1.200 orang tewas di pihak Israel. Hamas juga menyandera lebih dari 200 orang.
Sebagai tanggapan atas serangan Hamas itu, militer Israel melancarkan perang genosida terhadap sasaran sipil, dan mengumumkan blokade penuh terhadap Jalur Gaza: pasokan air, listrik, bahan bakar, makanan, dan obat-obatan dihentikan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- NASA Berencana Bangun Reaktor Nuklir di Bulan
- Progam Cek Kesehatan Gratis, Presiden Minta Dokter Gigi Diperbanyak
- Debt Collector Ditangkap Polisi Setelah Berupaya Rampas Motor Warga
- Penyelidikan Kasus Kuota Haji, Tiga Pegawai Kemenag Diperiksa KPK
- Top Ten News Harianjogja.com, Selasa 5 Agustus 2025: Dari Perkembangan Konstruksi Tol Jogja-Solo sampai SSA Diperbolehkan Jadi Kandang PSIM Jogja
Advertisement

Bendera One Piece Dicari, Pedagang Umbul-Umbul: Saya Tidak Jual
Advertisement

Wisata Sejarah dan Budaya di Jogja, Kunjungi Jantung Tradisi Jawa
Advertisement
Berita Populer
- Bulog Siapkan 10 Ribu Ton Beras untuk Palestina
- Kejagung Sita Uang dan Mobil Mewah Milik Riza Chalid
- Januari hingga Juli, Dewan Pers Terima 780 Aduan Pemberitaan
- Menteri Bahlil Wacanakan Impor Litium dari Australia
- PPATK: Reaktivasi Rekening Dormant Diserahkan ke Perbankan
- Viral Kabar Polisi Geledah Rumah Jampidsus, Ini Kata Polda Metro
- Pulau Reklamasi di Perairan Gili Gede Akan Disegel
Advertisement
Advertisement