Advertisement
Presiden Prabowo Perintah Kapolri dan Jaksa Agung Segera Tindak Pengoplos Beras, tetapi Masih Belum Ada Tersangka

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Presiden Prabowo Subianto memerintahkan sebanyak tiga kali dengan menyebut Kapolri dan Jaksa Agung agar institusi ini segera menindak pengoplos beras, yang telah menjual beras biasa dengan label beras premium. Meski demikian hingga hari ini belum ada tersangka yang ditetapkan dalam kasus kecurangan oplosan beras ini.
Perintah dengan menyebut sebanyak tiga kali itu disampaikan Presiden Prabowo dalam sambutannya saat acara peluncuran di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Senin lalu. Presiden Prabowo menyebut dirinya mendapatkan laporan ada pengusaha yang membeli gabah kering panen (GKP) dari petani Rp6.500 per kilogram, yang merupakan harga pembelian minimum yang ditetapkan oleh pemerintah, tetapi kemudian dijual dengan label premium, yang harganya di atas harga eceran tertinggi (HET).
Advertisement
"Saudara-saudara, ini kan penipuan, ini adalah pidana. Saya minta Jaksa Agung [ST Burhanuddin] dan Kapolri [Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo] usut dan tindak ini pidana, dan saya dapat laporan, kerugian yang dialami oleh ekonomi Indonesia, kerugian yang dialami] oleh bangsa Indonesia, kerugian oleh rakyat Indonesia adalah Rp100 triliun tiap tahun [akibat beras premium oplos]," kata Presiden Prabowo.
BACA JUGA: 150 Sekolah di Sleman Minta Bantuan Uji Kendaraan untuk Study Tour
Presiden kemudian mengungkap rasa geramnya yang berusaha setengah mati meningkatkan pendapatan negara melalui pajak, sementara di sisi lain ada empat sampai dengan lima pengusaha yang setiap tahunnya menikmati keuntungan dari menipu rakyat hingga seratusan triliun rupiah per tahunnya.
"Saudara-saudara ini saya sampaikan di acara yang penting ini, karena di sini banyak bupati, banyak gubernur, yang hadir ribuan kepala desa, saya anggap (pengoplos beras, red.) ini adalah pengkhianat kepada bangsa dan rakyat. Ini adalah upaya membuat Indonesia terus lemah, terus miskin. Saya tidak terima!" kata Presiden.
Prabowo kemudian kembali memerintahkan Kapolri Jenderal Pol. Listyo dan Jaksa Agung ST Burhanuddin untuk mengusut tuntas kasus beras premium oplosan tersebut.
"Saya perintahkan Kapolri dan Jaksa Agung usut, tindak! Kalau mereka kembalikan Rp100 triliun itu, oke, kalau tidak kita sita itu penggilingan-penggilingan padi yang brengsek itu," ujar Presiden menunjukkan rasa geramnya.
Terakhir, untuk ketiga kalinya dalam sambutan yang sama, Presiden Prabowo kembali memerintahkan Kapolri dan Jaksa Agung untuk menindak pengusaha-pengusaha pengoplos beras yang serakah, dan mengambil keuntungan di atas penderitaan rakyat.
"Jaksa Agung dan Kapolri saya yakin saudara setia kepada bangsa dan rakyat Indonesia. Saya yakin kau setia kepada kedaulatan bangsa Indonesia. Usut! Tindak! Kita tidak tahu berapa lama kita masih di bumi ini, bisa sewaktu-waktu kita dipanggil Yang Maha Kuasa, lebih baik sebelum dipanggil, kita membela kebenaran dan keadilan, kita bela rakyat kita," kata Presiden Prabowo kepada Kapolri dan Jaksa Agung.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Tingkat Kemiskinan di Perkotaan Naik karena Jumlah Orang Setengah Pengangguran, Ini Penjelasan BPS
- Tersangka Kasus Korupsi Pertamina, Riza Chalid Mangkir dari Panggilan Pertama
- Siswa dari 10 Sekolah di Kupang Keracunan MBG, BPOM Lakukan Penyelidikan
- Jumlah Warga Thailand yang Tewas Akibat Serangan Roket Kamboja Jadi 15 Orang
- 2.011 Warga Mengungsi Setelah Poso Diguncang Gempa Semalam
Advertisement

Mengenal Espreso, Inovasi Pengolahan Sampah Organik di Kelurahan Sorosutan Jogja
Advertisement

Agenda Wisata di Jogja Pekan Ini, 26-31 Juli 2025, Bantul Creative Expo, Jogja International Kite Festival hingga Tour de Merapi 2025
Advertisement
Berita Populer
- Gandeng OMG, AIOPOX Percepat Ekspansi di Asia Tenggara
- Presiden Prabowo Perintah Kapolri dan Jaksa Agung Segera Tindak Pengoplos Beras, tetapi Masih Belum Ada Tersangka
- Pegulat Legendaris Hulk Hogan Meninggal Dunia di Usia 71 Tahun
- Presiden Prancis Macron Akan Mengakui Kedaulatan Palestina September 2025
- Temuan Baru Kasus Diplomat Asal Jogja, Kepala Dibungkus Plastik Sebelum Ditutup Lakban
- KPK Bidik Dugaan Korupsi Google Cloud Saat Pandemi Covid-19
- Identitas Lima Orang yang Meninggal Dalam Kebakaran di Semarang Timur, Dini Hari Tadi
Advertisement
Advertisement